Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2011

Digaji Berapa?

Alhamdulillah, sore ini saya sudah kembali menikmati kemacetan kota Jakarta, meski merasakan kemacetan yang tak kunjung usai, namun saya tidak bisa memungkiri bahwa saya merindukan suasana macet seperti ini (halahhh bo’ong banget). Baiklah, kali ini saya akan bercerita tentang sebuah pertanyaan yang menurut saya sedikit mengusik kenyamanan saya. Yupzz sangat mengusik bahkan, belum 2 jam saya menginjakkan kaki di kota Jakarta ini, pertanyaan ini sudah berulang kali saya dengar. Bahkan sebelumnya memang sudah sangat sering diutarakan. digaji berapa ?” Gede nggak gajinya ? kalo gede gue mau juga dong ngajar disana. Pertanyaan diatas entah sudah berapa kali ditanyakan oleh beberapa orang teman yang satu fakultas dengan saya (fakultas pendidikan tentunya, bukan kedokteran :D). beberapa hari yang lalu saya pernah menuliskan bahwa menjadi guru itu harus dengan keihklasan, ikhlas bukan berarti nggak digaji, akan tetapi jika yang menjadi pertimbangan anda ingin mengajar han

Problema Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak menjelang remaja, yang merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa persiapan  untuk memasuki umur dewasa, problemanya tidak sedikit. Telah banyak penelitian yang telah dilakukan  orang dalam mencari problema  yang umum dihadapi oleh remaja, baik di Negara yang telah maju, maupun yang masih berkembang. Menurut Prof. Zakiyah Drajat  diantara problema Remaja  yang tampak dengan jelas ialah: -         Masalah Hari Depan Setiap remaja memikirkan hari depannya, ia ingin mendapat kepastian, akan menjadi apakah ia nanti setelah tamat. Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di dalam kampus. Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan kecemasan akan hari depan itu, misalnya : “ hari depan suram”, “buat apa belajar, toh sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja” dan

Pastikan Anak Senang di Sekolah

Sekolah yang baik adalah sekolah yang memanusiakan manusia, artinya sekolah benar-benar memberikan layanan pendidikan anak sesuai potensi, kelebihan dan kekurangan yang anak miliki, yang memberikan rasa aman dan nyaman secara fisik maupun psikologis. Yang tak kalah penting untuk dicermati oleh orang tua adalah sejauh mana kesiapan anak untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi disekolah? Apakah anak sudah benar-benar siap masuk sekolah ataukah jangan-jangan mau sekolah karena didesak oleh orang tua yang terlalu bersemangat. -           Kapan anak siap Sekolah ? Secara umum anak siap belajar diluar  rumah (sekolah) pada usia 3 sampai 4 tahun, tergantung dari kondisi masing-masing anak. Sementara untuk duduk kelas satu SD idealnya setelah berumur 6 tahun. Beragamnya usia anak yang siap belajar di sekolah perlu ditinjau juga dari beberapa aspek. Seperti peran orang tua dan keluarga dalam menstimulasi anak untuk siap sekolah, lalu peran lingkungan bermain anak yang ada disekitar ruma

Lentera Untuk Ipat

REPOST Life's most urgent question is: What are you doing for others?" - Martin Luther King, Jr. - Pernahkah kalian membayangkan harus hidup dalam kondisi fisik yang kurang sempurna dan ketidakjelasan apa jenis kelamin kalian, apakah kalian perempuan atau laki-laki? Jangankan bermimpi menjadi seorang model yang berkulit bagus, bermimpi memiliki kulit selayaknya manusia normal saja mungkin tidak pernah terpikirkan bagaimana caranya. Tersebutlah seorang bocah berusia 5 tahun yang tinggal di daerah Warakas bernama Fatahiyah atau yang kerap dipanggil Ipat. Dia memiliki kelainan genetik sejak lahir. Hampir separuh kulit tubuhnya menghitam dan ditumbuhi bulu, serta memiliki kelamin ganda. Sebuah kondisi yang sangat memprihatinkan, karena ketidaksempurnaan fisiknya ini juga berpengaruh pada kondisi psikologis Ipat. Dia tumbuh menjadi anak yang kurang percaya diri, dan cenderung tertutup. Kalau bertemu dengan orang lain, dia lebih sering menunduk dan tid

Dua Puluh Dua Tahun

Tidak terasa, sudah dua puluh dua tahun saya ngekost di dunia ini. Di umur yang sudah tidak muda lagi, saya hanya berharap Allah akan memberikan saya kehidupan yang bermanfaat bagi orang lain. Kehidupan yang membawa keberkahan. Sedikit cerita, gara-gara saya lahir pas 17 Agustus , saya mendapatkan Beasiswa Study dari SD-SMA. Keren kan ? ha ha :D. Tapi semua itu tidak lepas dari kehendak dari Yang Maha Kuasa. Ulang tahun bukanlah suatu peristiwa yang harus dirayakan dengan bermegah-megahan, akan tetapi puji syukur dan cara kita memaknai hidup lah yang lebih penting. Kembali berkaca diri, berusaha menjalani hidup ini dengan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. pesan saya kepada Arian Sahidi ( saya sendiri) adalah " belajar untuk menjadi orang yang lebih bijak dalam menghadapi permasalahan hidup ."

Tetapi ....

Memandangmu adalah suatu anugerah Memilikimu adalah sebuah amanah Menjagamu adalah tanggung jawab Jauh darimu membuatku sengsara Tetapi... Aku tidak ingin memandangmu jika engkau tidak memandangku Aku tidak ingin memilikimu jika engkau tidak ingin memiliki diriku Aku tidak ingin menjagamu jika engkau tidak berusaha tuk menjagaku Aku juga tidak akan merindukanmu jika engkau selalu menjauh dariku Senyummu membuatku bertanya , apa yang membuatmu tersenyum saat menatapku ? Tawamu membuatku merasa engkau menertawakanku Candamu membuatku sakit hati

"Apa yang kau cari?"

"Apa yang kau cari?", adalah sebuah pertanyaan yang selalu menghantui kemana aku pergi dan dimana aku berada. Sebuah pertanyaan yang selalu melahirkan pertanyaan-pertanyaan baru. Sebuah pertanyaan yang dipenuhi sekelumit misteri bagi si penjawab. Pertanyaan tersebut hanyalah terdiri dari satu kalimat, empat kata dan empat belas huruf. Namun memerlukan jawaban yang sangat panjang dan rumit. Sehingga pertanyaan itu hanya bisa dijawab dengan sebuah perbuatan, bukan perkataan atau dengan teori yang penuh dengan omong kosong belaka. Ayah, memberi nasihat-nasihat kehidupan kepadaku, "Nak, perhatikan dan dengarkan apa yang ada disekitarmu. Belajarlah tentang sesuatu darinya. Carilah ilmu, karena itu adalah sebaik-baiknya bekal, sehingga engkau tidak akan lelah untuk memikulnya. Engkau tidak akan menjadi orang yang menyesal karena berteman dengan ilmu, Engkau akan melihat dengan ilmu, engkau akan mendengar dengan ilmu dan engkau akan berbicara dengan ilmu. Maka

Bahagia Menjadi Guru

Kebahagian seorang guru adalah manakala melihat murid-muridnya senyum bahagia, sedih saat mendengar anak-anak yang tidak masuk sekolah. bahagia saat mendengar sapa mereka saat bertemu di luar jam sekolah. bahagia saat mereka datang menjenguk saat kita sedang tidak bisa mengajar. Sudah hampir 2 Bulan lamanya saya menikmati betapa indahnya menjalani hidup menjadi seorang guru, setiap hari, menyambut kedatangan mereka adalah hal yang paling ditunggu, melihat senyum mereka, menjawab salam yang terucap tulus dari mereka dan kadang bercanda dengan mereka. segala keletihan terasa menghilang saat melihat mereka datang seraya berkata, assalamu'alaikum ustadz. really, 100 % i'm happy. Meski kadang mereka membuat kesal, tapi itu sama sekali tidak mengurangi kecintaanku pada dunia mengajar. ya namanya juga anak-anak, tidak semuanya saat dibilang A langsung nurut A, tidak semua saat Guru berkata diam, lalu mereka diam. Setiap Anak itu unik, mereka mempun

Hari ini, esok dan seterusnya

Sekilas memang tidak ada yang istimewa dari mereka, mereka hanyalah orang-orang yang sudah tua renta yang sedang berusaha meraih apa yang mereka lupakan pada waktu mereka masih muda. Mereka adalah sekelompok orang-orang yang sedang belajar bagaimana membaca al-Qur'an di mulai dari awal (pengenalan hurus Alif, Ba, Ta dan seterusnya). Akan tetapi coba lihat lebih jauh, semangat mereka , keinginan mereka untuk bisa itu terlihat jelas. Lantas, tegah kah saya menghancurkan semangat mereka dengan berkata "maaf saya sibuk dan tidak ada waktu untuk membantu mereka belajar cara membaca al-Qur'an dengan baik dan benar". Atau tega kah saya berkata " emang waktu masih muda ngapain aja ?, umur udah bau tanah baru mau belajar membaca al-Qur'an, sekarang baru nyeselkan ?" Saya tidak setega itu kok wahai warga ngerumpi, dan bukan berarti saya sudah mahir dan tidak perlu untuk belajar lagi, saya akan terus belajar dan belajar menjadi lebih bai

Kejadian-Kejadian membawa Hikmah

Seperti biasa, hari minggu adalah waktunya untuk lari sejenak dari rutinitas mengajar, akan tetapi ada kejadian-kejadian yang membuat hari ini lebih bermakna. Kejadian pertama , pada saat saya dan beberapa teman menuju ke salah satu tempat wisata di banyumas, Motor salah satu teman mogok alias remnya bermasalah ( untungnya tidak jauh dari sana ada bengkel), jadi masalah pertama bisa terselesaikan. Kejadian kedua, setelah selesai memperbaiki motor di bengkel, pada saat mau menyeberang jalan, tepat di depan mata saya, 2 orang perempuan yang sedang mengendarai motor (tidak memakai helm) dan bermaksud untuk menyeberang ditabrak oleh motor yang melaju kencang dari belakang. Spontan saya berteriak menyebut asma-Nya dan berlari menghampiri kedua perempuan tadi, dan membawanya ke pinggir jalan kemudian istirahat di salah satu rumah warga. Kejadian ketiga , pada saat perjalanan pulang, ban motor yang saya naiki pecah, dan dengan senang hati, kita mencari tambal ban t

Ini Tentang Hidup

Pernahkah kalian merasakan hidup ini seakan-akan tidak berpihak pada kita, acapkali kita melihat orang-orang yang menurut kita sangat beruntung dengan segala kesempurnaannya, mempunyai keluarga yang bahagia, disenangi oleh tetangga, punya banyak teman dsb. Jujur, saya pernah merasakan itu, saya pernah merasa bahwa dunia ini tidak adil, seberapa keras aku mencoba untuk menjadi lebih baik, ketidak adilan itu semakin terasa, hingga akhirnya aku bisa mengerti bahwa yang mampu membuat kita bahagia itu adalah diri kita sendiri, dalam keadaan apapun sebenarnya kita bisa membuat hidup kita lebih berarti, tidak hanya sekedar melihat kesana-kemari dan selalu membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. dalam pekerjaan pun kadang aku merasakan betapa inginnya aku seperti si A dan si B, atau kalau bisa ingin menjadi seperti si C, tanpa pernah menyadari bahwa sebenarnya aku mempunyai sesuatu yang istimewa yang mereka tidak miliki, mengapa hanya kekuranganku saja yang kuperhat

Menanti Jawaban Sang Ombak

Laki-laki itu, ia terlihat hanyut dalam lamunan memandang sekumpulan ombak yang berlabuh di tepi pantai, sedikit ku perhatikan gerak-geriknya, kadang ia menatapku dengan penuh tanda tanya, kadang ia terlihat melihat ke langit yang sudah mulai gelap, kadang ia juga menulis sesuatu di atas pasir, semakin lama ia semakin bersikap aneh, pada awalnya ia hanya duduk, namun sekarang ia terlihat membuat sebuah lingkaran dan berkeliling sendiri sambil meneriakkan beberapa kalimat dengan suara yang cukup keras dan dapat kudengar dengan jelas sekali kata-kata yang ia teriakkan " AKu INGINkan DIa Tuhan, Mengapa ENGkau Ambil diA begitu Cepat,,MeNGAPA TUhan...? Aku Juga INgin MerasaKAN Kebahagian BersaMAnya....Tapi Baru Beberapa Hari BahaGia itu Kuraih sudah ENgKau Ambil Kembali...tidak PAntaskan AKu bHAGIa" Iya,,laki-laki itu tidak lain adalah kakakku, sudah beberapa hari ia datang ke pantai ini , bahkan ia pernah duduk dari subuh sampai maghrib , ia hanya duduk seorang d

Merajut Pakaian Taqwa

Pada hakekatnya, pakaian adalah segala yang “melekat” di badan ini; entah baju, celana, segala aksesoris yang “melekat” lainnya, termasuk perhiasan. Selaras dengan pengertian ini, bahkan Allah membahasakan suami sebagai “pakaian” dari istri; dan istri adalah “pakaian” dari suami (Q.S. Al-Baqarah: 187: hunna libaasul lakum wa antum libaasun lahunna ). Mungkin karena suami dan istri pun “melekat” satu sama lain, hingga mereka tak ubahnya seperti pakaian. Setidaknya ada 3 macam fungsi pakaian yang disebut di dalam Al-Qur’an. Pertama , pakaian sebagai penutup aurat (Q.S. An-Nuur: 58 dan Al-A’raf: 26). Kedua, pakaian sebagai perhiasan (Q.S. Al-A’raf: 26). Dan ketiga, pakaian sebagai pelindung, yakni dari panas dan hujan, juga dari serangan musuh (Q.S. An-Nahl:81). Tak kurang dari 20 ayat ditemukan di dalam Al-Qur’an yang berbicara tentang pakaian. Entah memakai bahasa “libaasun”, “kiswatun”, “saraabil”, maupun “tsiyab”. Namun, semuanya berbicara tentang pakaian lahiriah. Pakaian dunia. Ha

Silaturahmi Ramadhan

setelah sepuluh tahun tidak bertemu , akhirnya kemarin Sabtu 30 Juli 2011, saya kembali bisa bertemu dengan Guru saya waktu masih di bangku Sekolah (1  SMP). 10 Tahun yang lalu, saya mempunyai seorang guru dari Purworejo Jawa Tengah, beliau mengabdikan diri selama 1 tahun untuk mengajar di Bengkulu. satu tahun kemudian Ia kembali ke Pulau Jawa  dan baru kemarin bisa kembali berjumpa. kalo di tanya apa saya bahagia ? saya akan bilang SAYA SANGAT BAHAGIA bisa kembali bertemu  dengan salah satu guru yang banyak memberikan Pelajaran berharga dalam perjalanan hidupku. sebenarnya tidak ada rencana yang matang untuk pergi ke Purworejo, akan tetapi memang Allah menghendaki saya untuk kembali bertemu dengan Guru saya ini. dengan mengendarai sepeda motor, perjalanan pun saya tempuh , Purwokerto - Purworejo kurang lebih 3 Jam ( itu karena saya tidak berani ngebut :D). dan sejarah pun ditulis..untuk pertama kalinya saya berani memakai motor sendiri dengan jara

Cara Membuat READMORE Otomatis

  PERTAMA , silakan masuk ke acount blogger anda kemudian pilih Edit Html, jangan lupa memberikan tanda ceklis pada bacaan " Expand Widget Template " atau lihat gambar di bawah ini : cari kode   </head>     kemudian masukkan script di bawah ini persis dibawah kode tersebut.   <script type='text/javascript'> var thumbnail_mode = &quot;no-float&quot; ; summary_noimg = 430 ; summary_img = 340 ; img_thumb_height = 100; img_thumb_width = 120 ; </script> <script src='http://rizqi.moehamed.googlepages.com/read-moreotomatis.js' type='text/javascript'/>     KEDUA, cari kode html berikut ini : <data:post.body/> atau <p><data:post.body/></p>     ganti kode tersebut dengan kode di bawah ini :   <b:if cond='data:blog.pageType != &quot;item&quot;'> <div expr:id='&quot;summary&quot; + data:post.id'><data:post.body/></div> <script type='text