“Kak, aku mau berhenti kuliah” Dahiku berkerut saat membaca pesan singkat yang dikirimkan oleh adikku. Apa yang sebenarnya terjadi? Sehingga tiba-tiba dia mengirimkan pesan singkat itu. Kopi yang tinggal setengah lagi kuletakkan di atas mejaku. Aku tidak ingin menunggu terlalu lama lagi untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Setelah mengucapkan salam, aku mendengar suara isak tangis di ujung sana. Aku semakin tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. “Dek, kenapa kok tiba-tiba mau berhenti kuliah?” tanyaku pelan, aku tidak ingin membuat dia semakin menangis mendengar pertanyaanku. Karena aku tahu betapa besar keinginannya untuk kuliah. Masih belum ada jawaban. Khansa hanya diam, membiarkan aku mematung di ujung telpon. “Dek, coba cerita, siapa tahu kakak bisa bantu.” Khansa masih dengan diamnya. “Ya, sudah kalo emang belum mau cerita. Ibu mana? Kakak mau ngomong ama Ibu.” Beberapa detik kemudian, aku mendengar suara Ibu yang sedang batuk. “Ibu, ini Giffa...