Skip to main content

Posts

Showing posts from October 13, 2014

Rahman Ya Rahman

Ya Rahman Mungkin lengkingan tangis tak kan pernah cukup untuk mengungkapkan betapa aku merindui-Mu, Tuhan. Lirih doa-doa yang kupanjatkan pada-Mu di malam-malamku rasanya tak akan pernah cukup mewakili betapa aku ini adalah hamba-Mu yang berdosa, yang kadang lupa akan kekuasaan-Mu akan diriku yang lemah ini. Ya Rahman, Gema takbir kadang tak sanggup menyentuh hatiku untuk menyegerakan diri untuk bersujud di hadapan-Mu. Lantunan ayat-ayat-Mu kadang hanya terdengar sekali lalu saja, kemudian menghilang entah kemana, sedemikian lalainya aku pada-Mu, Tuhan. Tak cukup banyak cintaku pada-Mu, Tuhan. Ya Rahman Menggigil badanku saat rindu ini membuncah, aku merindukan saat-saat bersama-Mu seperti dahulu, kala Engkau selalu ada di dalam derap langkahku, saat Engkau selalu kusebut dalam deru nafasku, saat Engkau selalu kupuja meski kadang luka bersemayam dalam dada. Aku mencintai-Mu, Rabbi. Rahman ya Rahman Jagalah hatiku agar tetap mengingat-Mu Jagalah diriku agar t

Indonesia di Mata Renat

13 Oktober 2014 Tadi pagi, setelah menunggu dosen yang ternyata nggak bisa hadir karena ada acara penting di kampus, saya ke asrama, Renat baru bangun tidur, saya duduk di kursi belajar, sedangkan dia masih leyeh-leyeh di tempat tidur. Padahal saya sudah mandi, sudah ganteng #abaikan “Renat,” ujar saya sambil menatap layar laptop. “Hmmm,,,”jawabnya sambil memperbaiki posisi kepalanya. “What do you think about Indonesia?” Tanya saya lebih lanjut. (ini semacam obrolan sok serius di pagi hari). Setelah beberapa waktu menjadi teman dekat, saya belum pernah menanyai Renat tentang bagaimana pendapatnya tentang Indonesia, setelah lebih dari satu tahun dia menimba ilmu di UIN Malang. Renat tipe orang yang sangat pemalu dan tentu saja sangat sopan. Security asrama pernah bercerita tentang anak-anak dari Rusia yang sangat sopan, jauh berbeda dengan beberapa mahasiswa dari Timur Tengah, meski sebenarnya tidak semua mahasiswa dari Timur Tengah tidak sopan, tapi kebanyakan tidak terlal

Ta’aruf Qurany XII

Calon Hafiz/Hafizah, Insha Allah “Membangun Akademisi Qurany, Menuju World Class University” 10-11 Oktober 2014 Membangun akademisi yang Qurany, dalam artian mewujudkan para ilmuan-ilmuan yang menjadi Al Quran sebagai panduan hidup mereka adalah suatu hal mulia, yang perlu diperjuangkan dengan sungguh-sungguh. Mengutip apa yang diucapkan oleh Prof. Dr. Imam Suprayogo, Mantan Rektor UIN Malang, sekaligus Guru Besar yang begitu peduli dengan pendidikan Islam, “Jadikanlah Al Quran sebagai kurikulum pendidikan, generasi muslim akan menjadi baik.” Inilah yang sejak dulu diperjuangkan oleh pihak UIN Malang, membangun peradaban muslim dengan pembelajaran yang terintegrasi, dimana dunia akademik tidak hanya mewujudkan ilmuan saja, melainkan melahirkan generasi yang berpegang teguh pada Al Quran, atau bisa disebut sebagai moslem scholars . Selama dua hari kemarin, saya mengikuti rangkaian kegiatan dari “Hai’ah Tahfidz Qurany” yang dikemas dalam acara yang bertajuk “Ta’aruf Qurany”

Pindah Apartemen (baca: Kos)

10 Oktober 2014 Balada anak kos, sejak awal saya memang sengaja belum ambil untuk satu tahun di tempat kosan saya sebelumnya, karena ingin merasakan selama satu bulan terlebih dahulu, baru kemudian kalo betah akan saya perpanjang untuk satu tahun. Setelah satu bulan, saya cukup nyaman sebenarnya di kosan yang lama, namun tidak adanya cahaya matahari yang masuk ke dalam kamar saya cukup membuat saya kelimpungan karena kamar jadinya lembab dan selalu harus menghidupkan lampu meskipun siang hari. Ini tidak baik untuk kesehatan saya *sok cari alasan.* selain itu, motor saya kasihan banget, setiap hari harus mengalami penderitaan sedemikian rupa setiap mau masuk ataupun mau keluar dari kosan, ada aja yang lecet, emang sayanya aja, sih, yang nggak ahli dalam bidang ini haha. *makin mencari alasan* Akhirnya, akhir bulan September, saya memutuskan untuk berhenti ngekos disana dan menitipkan barang-barang saya di kamar teman di lantai dua, sedangkan saya memilih untuk tidur di masjid k

Tarek

Makan Bakso Tukul Arwana :p 9 Oktober 2014 Pagi ini, kegalauan terjadi, setelah sebelumnya saya disibukkan dengan perkuliahan (sok sibuk), tiba-tiba Tarek, sahabat saya yang sedang menempuh study di Qairo University membagikan foto saya tentang Mafaza, tempat dimana kami bertemu tiga bulan yang lalu. “I Love this place and I will be back soon” tulisnya di dinding facebooknya. Saya tersenyum, kemudian saya balas komentar, “I wanna call you now on BBM”. Mulailah kegalauan terjadi disini, duh, ini curhat akhir pekan bener ini kayaknya. Tarek beberapa kali menghubungi saya melalui BBM, meski sebenarnya kebanyakan nggak ada suaranya. Mungkin saja signal sedang ngambek pagi ini. Hampir setengah jam berlalu, dan saya cuma mendengar ucapan salam dari Tarek yang berulang kali dan dia tidak berhasil mendengar suara saya selain ucapan salam juga, hahaha. Sebenarnya saya lebih suka Video Call melalui Skype jika dengan teman-teman yang jauh. Skype lebih menarik bagi saya, ketimbang apl