Tengah malam, saat saya baru sampai Bandung, sahabat baik saya Siwi Mars Wijayanti tiba-tiba memberi pertanyaan yang rada-rada berat, “Setelah kamu kerja, skills apa yg kamu pikir penting untuk survive dalam hidup dan juga dunia kerja?” Kemudian saya iseng menjawab dengan jawaban ngawur, “Saya mau menjadi profesor cinta” Bukannya menjawab pertanyaan itu dengan serius, saya malah menjawabnya semena-mena. Beberapa detik kemudian, Mbak Siwi menulis begini, “Aku pernah merasakannya, lulus terus bingung..gak punya "bekal" yg cukup. Kurikulum kampus cuma kasih akademik aja. It’s not enough. Aku merasa softskills justru yg menentukan. cara bekerja dalam tim, komunikasi dengan orang, percaya diri di hadapan publik, inisiatif, mampu mendeliver idea, mengambil keputusan, toleransi, dan laen-laen. Kebanyakan anak-anak yg ikut organisasilah yg tertempa kemampuan-kemampuan begini. Sedangkan aku dulu tipe anak rumahan kuliahan yg taunya cuma belajar dan ujian, lulus kuliah bi...