Skip to main content

Posts

Showing posts from February 7, 2012

Bunga Cinta Patrem

Sore itu, saat semua orang menyibukkan diri dengan hasil jaring ikan yang mereka pasang di lautan, mereka melepaskan satu persatu ikan-ikan yang terjebak di jaring, seorang pemudi duduk santai di ujung perahu kecil yang sudah rapuh yang terletak di pinggir pantai, kakinya berayun-ayun, jilbab ungu yang ia kenakan serasi dengan warna perahu yang juga berwarna ungu. Ia sedang membaca sebuah buku “Taman Orang Jatuh Cinta dan Tamasya Orang Yang Terbakar Rindu” yang merupakan terjemahan dari kitab “ Raudhatul Muhibbin wan Nuzhatul Musytaqin ” karya Ibnu Qayyim Al Jauziyah. Dia membaca lembar demi lembar buku itu, ia berhenti lama pada bait-bait syair yang meneduhkan hatinya, sekaligus menggambarkan isi hatinya saat ini. Aku tidak mengerti mengapa cinta harus dicaci Entah mata yang telah buta atau hati yang telah mati Mengapa harus aku caci hati yang tidak melihat? Tapi, jika kucerca mata, justru hati yang berdosa Mata dan hati membuatku terbagi Ya Rabbi, berilah perlindungan untuk mata dan

Faiz

Malam semakin gelap, hujan rintik-rintik membasahi bumi, pemuda itu masih duduk di bagian pojok masjid memegang Kitab suci yang berisikan firman-firmanNya, sementara anak muda lain sedang asik bermain gitar, bernyanyi, seolah-olah tidak mendengar kumandang adzan yang dikumandangkan begitu merdu oleh seorang ‘muadzin’ yang menyeru mereka untuk lekas ke masjid dan melaksanakan shalat maghrib berjama’ah. Iya terus membaca ayat demi ayatNya dengan khusu’, sesekali ia terlihat menghapus air matanya yang jatuh ketika membaca ayat-ayat yang bermaknakan tentang ‘adzab, kemudian dia tersenyum ketika membaca ayat-ayat yang menceritakan balasan bagi orang-orang yang beramal sholih. Lantunan ayat suci yang ia baca terdengar sampai ke rumah tetangga, membuat anak-anak muda yang sedang bermain gitar dan bernyanyi merasa tertanggu. “Mas, kalo mau ngaji jangan keras-keras lah, ucap salah seorang pemuda dari depan masjid”. Mendengar teguran itu, pemuda yang ada di masjid mengucapkan maaf dan langsun