Saya berusaha mengingat kembali apa yang sudah saya tulis di blog ini selama kurun waktu satu tahun terakhir, kemudian saya tertegun dengan tulisan saya yang berjudul “Dear Faris”, sebuah tulisan yang saya tujukan untuk salah satu murid saya yang sempat saya jadikan dalam sebuah buku yang berjudul “Dear Faris - Catatan Inspirasi Si Pahlwan Kecil”. Bagi saya, tulisan-tulisan saya tentang Faris adalah tulisan-tulisan yang sangat menyentuh hati saya. Saya kadang menulisnya sambil menangis, melihat bagaimana dia berjuang sedemikian kuat dan tegar dalam menghadapi cobaan hidup yang tentu saja tidak mudah untuk ukuran anak seusianya kala itu. Faris, dia baru saja masuk di SMP dan saya adalah wali kelasnya. Kebersamaan saya dengannya menyisakan kisah yang sampai hari ini tetap saya ingat, meski saya sudah tidak lagi menjadi gurunya di sekolah karena harus melanjutkan study master saya di Malang. Dear Faris adalah sebuah persembahan cinta saya untuk Faris, semacam catatan perjuangannya...