Skip to main content

Pastikan Anak Senang di Sekolah

Sekolah yang baik adalah sekolah yang memanusiakan manusia, artinya sekolah benar-benar memberikan layanan pendidikan anak sesuai potensi, kelebihan dan kekurangan yang anak miliki, yang memberikan rasa aman dan nyaman secara fisik maupun psikologis. Yang tak kalah penting untuk dicermati oleh orang tua adalah sejauh mana kesiapan anak untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi disekolah? Apakah anak sudah benar-benar siap masuk sekolah ataukah jangan-jangan mau sekolah karena didesak oleh orang tua yang terlalu bersemangat.

-          Kapan anak siap Sekolah ?

Secara umum anak siap belajar diluar  rumah (sekolah) pada usia 3 sampai 4 tahun, tergantung dari kondisi masing-masing anak. Sementara untuk duduk kelas satu SD idealnya setelah berumur 6 tahun.

Beragamnya usia anak yang siap belajar di sekolah perlu ditinjau juga dari beberapa aspek. Seperti peran orang tua dan keluarga dalam menstimulasi anak untuk siap sekolah, lalu peran lingkungan bermain anak yang ada disekitar rumah, serta kesiapan secara psikologis dari anak itu sendiri.

Orang tua memang harus jeli melihat perkembangan usia anak balita karena perbedaan usia yang hanya 1 bulan saja bisa menyebabkan perbedaan  kematangan yang jauh. Selain itu dorongan  dan motivasi orang tua dan lingkungan serta guru yang mengajar  sangat berperan dalam menentukan  kesiapan anak untuk sekolah. Ingat, yang menentukan anak siap masuk sekolah tidak hanya semata-mata karena mereka sudah pandai  dalam calistung (baca-tulis-hitung) tetapi jauh diluar itu adalah kesiapan  mereka untuk belajar menerima  keberadaan orang lain, belajar untuk mematuhi aturan/tatat tertib sekolah, belajar menghadapi masalah yang muncul dengan teman atau guru, belajar untuk mandiri (jauh dari orang tua) saat mereka di kelas, belajar untuk percaya diri, belajar untuk berbagi perhatian dan lain sebagainya.


-          Kemampuan berbahasa

Bahasa merupakan alat komunikasi kita dengan orang lain. Dengan berkembangnya kemampuan bahasa yang anak miliki menunjukkan satu kesiapan anak untuk mampu bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain. Jika perkembangan bahasa anak mengalami hambatan maka anak akan mengalami hambatan pula di sekolah untuk  berinteraksi dengan orang lain. Anak akan cepat frustasi karena kurang bisa mengungkapkan keinginan secara verbal.

Reaksi anak yang  kurang mampu berbahasa dengan baik ketika mengungkapkan keinginannya ada yang tiba-tiba menangis, marah-marah bahkan main fisik (mencubit, memukul, dan menendang). Hal ini dilakukan anak karena ketidakmampuan dalam mengungkapkan secara verbal keinginan mereka pada orang lain.

-          Kematangan Emosi 

Emosi terbagi menjadi dua yaitu emosi psitif , misalnya rasa senang, gembira, bangga, percaya diri, berani dan lain sebagainya. Sedangkan rasa marah, sedih, kecewa dan takut termasuk emosi negatif.

Anak anak yang sudah siap belajar di bangku sekolah adalah anak-anak yang mampu mengatur emosinya dengan baik. Mereka mampu mengeksperesikan emosi baik emosi negative maupun  positif  dengan baik dan sesuai pada tempatnya atau proporsional.

-          Perkembangan sosial 

Aspek perkembangan sosial anak saat duduk di bangku sekolah sangat penting. Anak usia empat tahun secara umum sudah menunjukkan kemauan untuk bergaul dengan orang lain. Mereka terlihat  senang berada dalam kelompok bermain dengan teman sebayanya. Apabila anak-anak usia ini mengalami masalah dengan temannya saat bergaul maka dengan memberikan pengertian tentang bagaimana bergaul yang baik maka mereka sudah bisa memahami dan mau melaksanakan nasehat dari orang tua selain itu anak sudah mau untuk berbagi dengan teman, mau kerjasama , saling menghargai. Proses ini akan terus berlangsung selama di TK. Untuk anak yang belum siap bersoialisasi maka mereka cenderung untuk bersikap egois atau mementingkan dirinya sendiri sehingga teman-temannya tidak suka.

-          Perkembangan Intelektual

Sebelumnya mari kita samakan persepsi mengenai perkembangan intelektual anak. Perkembangan intelektual anak  jangan disamakan dengan  dengan kemampuan anak untuk menghapal materi, kemampuan anak dalam membaca, menulis, berhitung. Jauh dari itu bahwa perkembangan intelektual lebih kepada kemampuan anak dalam mencerna  informasi  yang diberikan, kemampuan daya tangkap  anak dan kemampuan anak dalam memahami konsep sebab akibat. Kekeliruan yang sering kita lakukan sebagai orang tua adalah terlalu dini mengajarkan anak untuk membaca dan berhitung   bukan pada bagaimana kita mengasah daya tangkap , daya nalar anak supaya anak lebih siap dalam menerima  pelajaran akademik tersebut dan bertahan lama kemampuan yang anak miliki karena lebih matang dalam menerima pelajaran.

-          Perkembangan Jasmani (Motorik)

Kesehatan fisik anak tidak kalah penting ketika anak duduk di bangku sekolah . kemampuan motorik anak baik motorik halus maupun kasar harus sudah terlatih sebelum anak masuk sekolah. Hal ini berpengaruh terhadap keaktifan anak ketika belajar dan bermain dengan temannya  yang melibatkan kemampuan fisik mereka. Jika anak mampu bermain dengan teman-temannya  maka mereka akan lebih percaya diri. Jika anak dalam kondisi sehat maka akan lebih siap dan lebih semangat dalam menerima pelajaran di sekolah.

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat ...

Paralayang Batu

Salam. Tiga hari terakhir, saya lagi banyak kerjaan (baca: tugas kuliah ama jalan-jalan, hehe). Kebetulan Reimer, sahabat saya dari Rotterdam-Holland sedang berkunjung ke Malang. Sebagai sahabat yang baik, tentunya saya mau mengajak dia menjelajahi Malang dan sekitarnya, dong, hehe. Sejak Minggu saya sudah menemani Reimer jalan-jalan. Saya hanya menemai ketika kuliah sudah selesai aja, sih. Biasanya dari ashar sampai malam. Nah, selain kelayapan di Malang, saya mengajak Reimer untuk menikmati keindahan pemandangan dari atas ketinggian Gunung Banyak yang merupakan tempat bagi kamu yang berani uji nyali untuk terbang dari ketinggian dengan bantuan parasut atau biasa dikenal dengan Paralayang.

Tentang Tato

Bermula dari tweets saya yang membahas tentang tato, sekarang saya ingin menjadikannya sebuah artikel. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui, atau menghakimi orang-orang yang mempunyai tato. Tulisan ini dari sudut pandang agama (Islam) dan medis. Tentunya ini hanya sebatas pengetahun saya saja. Saya pernah menanyakan alasan bertato kepada teman-teman yang mempunyai tato. Sebagian besar jawabannya adalah “seni, keren, punya makna tersendiri, laki banget, dan sebagainya” . Tato tidak hanya digemari Kaum Adam, namun Kaum Hawa pun juga menggemari tato. Saya pernah membaca, tato berasal dari bahasa Tahiti “tatu” yang berarti “tanda”. Para ahli menyimpulkan bahwa tato sudah ada sejak tahun 12.000 Sebelum Masehi.  Lantas bagaimana Islam memandang tato?  Sumber hukum utama dalam Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Keduanya sebagai landasan utama umat Islam hidup. Allah swt. memberikan kita pedoman dalam menjalani hidup. Di dalam Al-Qur’an, surat An-Nisa ayat...