Aku duduk di bagian ujung masjid, bersender ke dinding masjid sambil membaca sebuah buku. Melepas lelah setelah seharian berkutat dengan tugas-tugas yang membuatku lupa untuk meluangkan waktu membaca buku-buku yang kubeli. Buku-buku itu tersusun rapi di lemari kamarku. Hanya tersusun dan belum sempat untuk kubaca. Tidak apa, nanti kalau sudah ada waktu luang baru akan kubaca satu persatu. Aku membaca lembar demi lembar buku yang berjudul “Notes From Qatar” karya Muhammad Assad. Sebuah buku yang sangat inspiratif, menarik dan bersahaja. Sebuah buku yang memotivasi tanpa maksud untuk menggurui. Aku sedang membaca bagian “My Spiritual Journey” , tiba-tiba seseorang menghampiriku, dia duduk di depanku sambil memegang selembar kertas dan sebuah bolpoint berwarna hitam. Penampilannya lusuh, sepertinya dia baru selesai bekerja. Ada debu yang menempel di keningnya, serta butiran-butiran keringat membasahi mukanya. Aku masih terus membaca, dan membiarkan dia duduk di depanku. Hening, ...