Malam ini hujan. Malam ini mendung. Dan aku meringis, terpojok dalam sudut kamar berdebu yang penuh dengan tumpukan kardus usang. Dinding kamar sudah tidak lagi berwarna. Coklat, putih atau apa pun itu, sangat tidak jelas. Seperti diriku? Huh, aku hanya bisa mendengus kesal membayangkan perumpamaan yang aneh. Dan anehnya itu nyata. Hei, kamu ingin berlari? Berjalan? Merangkak? Hya! Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri. Seperti sekarang? Duduk terdiam tanpa kata dan keputusan? Aku akan menentukan langkahku sendiri. Kapan? Saat semua pintu sudah tidak ada yang terbuka? Saat jalan-jalan telah menjadi buntu? Saat aku telah memutuskannya. Sebuah keputusan tidak akan ada jika aku tidak memulai untuk memutuskan, dan setiap keputusan tentunya akan ada pertanggung jawaban atau pun resikonya. Baik atau pun buruk, aku harus siap menerima semua itu. Itulah gunanya hidup bukan?, berani menantang badai. Aku adalah perahu yang terbuat dari kayu terbaik, dengan layar gagah menantang badai. aku har...