Senja, aku masih duduk di tempat yang sama, tempat di mana kita pertama kali bertemu. Masih kuingat masa-masa itu, engkau menaiki sepeda ontel tua milikmu, menggunakan jilbab putih bermotif bunga matahari. Engkau terjatuh di depan gerbang perpustakaan saat menghindar dari seekor kucing yang tiba-tiba menyeberang jalan, kemudian aku datang dan membantumu berdiri, dan engkau mengucapkan kata-kata yang masih kuingat hingga saat ini. ‘Syukron, Jazaakumullah’ Aku memintamu untuk mengulangi kalimat itu, karena untuk pertama kalinya ada orang yang mengucapkan kalimat itu kepadaku, dan setelah tiga kali mengulangi, barulah engkau menjelaskan bahwa kalimat itu adalah ucapan terimakasih dan semoga Allah membalasnya. Aku tersenyum mendengar kalimat itu, singkat dan penuh makna. Setelah kejadian itu, kita sering bertemu meski tidak pernah berjanji untuk bertemu, kita bertemu di tempat di mana sekarang aku sedang duduk, di depan perpustakaan umum daerah. Sebelum bertemu denganmu, aku memang suda...