Aku sedang duduk di ruang tamu, menikmati sore dengan segelas teh hangat dan sepiring kecil mendoan. Seseorang mengetuk pintu rumahku. Suara salam itu bisa kudengar dengan baik. Suara itu mengingatkanku pada seseorang. Aku berjalan menuju pintu depan sambil mencoba untuk mengingat siapa pemilik suara itu. Suara yang sudah sering kudengar, sepertinya aku tahu pemilik suara itu. Kubuka pintu secara perlahan, kulihat seseorang sedang memegang tangan putri kecilnya, sambil memegang tas berwarna putih berukuran sedang. Ia memakai baju gamis panjang berwarna orange, memakai jilbab yang senada dengan warna gamisnya. Andita, dialah wanita yang dulu pernah mengisi relung hatiku. Kemudian dia pergi membina rumah tangga dengan Raka Sahabatku. Aku menjawab salam darinya, kemudian mempersilahkan dia dan putri kecilnya masuk ke ruang tamu. “Dita, sudah lama sekali kita tidak bertemu. Aku masih tidak percaya yang ada di depanku ini adalah kamu, Andita” ucapku. Dia...