Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2012

Kesalehan Musiman

Ramadhan, haruskah aku berpura-pura merindukan kedatangamu? Kedatanganmu yang disambut dengan gegap gempita seluruh umat “Muslim” di permukaan bumi. Entahlah, nafsu masih memenuhi relung hatiku, aku masih belum bisa menyambutmu dengan ketulusan. Sebuah ketulusan yang bukan hanya sekedar sebuah “Rutinitas” belaka. Aku terdiam, saat “Marhaban yaa Ramadhan” di senandungkan dengan merdu dari masjid-masjid yang ada di desaku, “Apakah aku benar-benar mengharapkan kedatanganmu?” Kusimpan kembali pertanyaan itu, kemudian melangkahkan kaki ini menuju masjid yang hanya berjarak 3oo meter dari rumahku. Dan masjid itu, hanya sempat aku datangi saat “Ramadhan” tiba. Setelah Ramadhan berlalu pergi meninggalkan umat “Muslim”, aku pun berlalu dari kebiasaan baik saat “Ramadhan” datang menghampiri. Masjid itu pun kembali sepi dari “Jamaah”. Ah.. Tuhan, sepertinya aku masih belum bisa memaknai “Ramadhan” yang di dalamnya Engkau sediakan pahala yang berlipat ganda, di dalamnya Engkau sediaka...

Subuh Calling #day1

Mulai tanggal 16 kemarin, siswa sudah kembali masuk ke sekolah. Mereka sudah melalui libur panjang. Kali ini saya menjadi wali kelas kelas “VIII Al Abror” . Al Abror berasal dari kata Al Birru yang berarti kebaikan. Dengan harapan, murid-murid saya akan menebar kebaikan-kebaikan di permukaan bumi ini. Karena kebaikan itu menunjukkan jalan menuju surgaNya. Salah satu program saya sebagai wali kelas adalah melakukan “subuh calling”. Subuh calling dilakukan guna mengajak anak-anak untuk melaksanakan shalat subuh tepat waktu. Di kelas yang saya ampu ada 33 siswa. Mereka saya bagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok ada ketua yang bertanggung jawab atas anggotanya. Tekhnis pelaksanaan subuh calling ini cukup sederhana. Misalnya kelompok B ; Bagas Pamungkas Bangun Setyo Dwi Prambudi Bayu Azra Maulana Rafi Anshari Pratama Cahyo Nugroho Naufal Ibrahim Saya sebagai wali kelas akan miscall ke “ Bagas Pamungkas ”, kemudian dia akan melanjutkan ke anggota yang a...

[Siapakah Dia?] - 9

Aku ingin mengenalnya Menggenggam erat kedua tangannya Mencium keningnya dan memeluk erat tubuhnya Pernahkah kalian merasakan hidup tanpa tahu siapa yang sudah melahirkan kalian ke dunia ini? Tidak pernah bertemu dengannya, tidak pernah menggenggam erat kedua tangannya, tidak pernah mendengarkan panggilan “anakku” dari dia yang sudah melahirkan kalian, Pernahkah? Aku berharap kalian tidak merasakan apa yang sedang kurasakan saat ini. Aku sedang mencoba untuk berdamai dengan hatiku, berdamai dengan waktu, dan berdamai dengan Tuhan. Sejak aku tahu bahwa aku bukanlah anak kandung dari mereka yang sudah membesarkanku, mendidikku, dan memberikanku kasih sayang yang begitu besar, aku merasakan ada keinginan yang begitu besar untuk bertemu dengan dia yang akan kupanggil “Ibu”, mencium keningnya, memeluk erat tubuhnya, dan mencurahkan segala rasa yang telah lama kusimpan di dalam dada. Betapa aku merindukan semua itu, aku ingin segera bertemu dengannya. Tapi, dimana aku bi...

[Rindu] - 8

Salahkah jika aku masih merindukanmu? Mengharapkan cintamu datang untukku Meski aku tahu engkau sudah ada yang memiliki Kereta api yang akan membawa Faraj, Imamah, Aldo dan Hesta perlahan meninggalkan Stasiun Purwokerto menuju Jogja. Gemuruh suara mesin kereta memecah keheningan sore menjelang malam. Evan dan Winda tidak bisa mengantarkan mereka ke stasiun, mereka sedang dalam suasana duka. Faraj dan sahabat-sahabatnya tidak banyak bicara, semua sibuk dengan diri masing-masing. Faraj dan Imamah asyik berbincang tentang nama yang akan mereka berikan pada buah hati yang masih berada di dalam kandungan istrinya. Aldo sibuk dengan ponselnya, membiarkan jemarinya menari indah di atas keypad handphone- nya. Sedangkan Hesta melamun sendirian sambil melihat pemandangan yang dilalui kereta api, hamparan sawah yang hijau menyejukkan pandangan dan meneduhkan hati. Hesta sedang mencoba untuk menepis rindunya kepada seseorang yang sudah lama tidak ia temui. Kali ini, rindu itu kembal...

[Berpulangnya Sang Dewi] - 7

Ketika Tuhan sudah menghendaki sesuatu Maka tidak ada yang bisa menghalangi-Nya Kita semua akan kembali pada-Nya Suasana di Stasiun Kereta Api Purwokerto semakin sesak, para penumpang memenuhi Stasiun, menunggu kereta api yang akan membawa mereka ke tujuan masing-masing. Banyak pedagang yang menjual berbagai macam makanan sebagai bekal para penumpang selama di dalam kereta. Ada juga yang menjual berbagai macam makanan khas Purwokerto. Siapa yang tidak tahu dengan “ mendoan ”? Mendoan adalah salah satu makanan khas Purwokerto. Belum lengkap rasanya kunjungan ke kota ini tanpa menikmati sajian mendoan yang disantap saat masih hangat. Mendoan adalah sejenis tempe yang lebar dan tipis, digoreng dengan balutan tepung beras/ glepung dan tepung terigu. Enak dimakan dengan dicocol ke sambal atau saus, atau bisa juga dengan cabe rawit yang pedesnya mak nyuss! Di mana mendoan bisa didapatkan? Di hampir seluruh penjuru Purwokerto bisa anda dapatkan mendoan ini. Cari saja penju...