Skip to main content

Komunikasi yang baik antara Guru dan Murid

Pengajaran pada dasarnya merupakan suatu proses terjadinya interaksi antara guru dengan siswa melalui kegiatan terpadu dari dua bentuk kegiatan, yakni kegiatan belajar siswa dengan kegiatan mengajar guru. Belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku yang disadari. Mengajar pada hakikatnya adalah usaha yang direncanakan melalui pengaturan dan penyediaan kondisi yang memungkinkan siswa melakukan berbagai kegiatan belajar sebaik mungkin.

Untuk mencapai interaksi belajar mengajar sudah barang tentu adanya komunikasi yang jelas antara guru (pengajar) dengan siswa (pelajar) sehingga terpadunya dua kegiatan yakni kegiatan mengajar (usaha guru) dengan kegiatan belajar (tugas siswa) yang berdaya guna dalam mencapai pengajaran. Sering kita jumpai kegagalan pengajaran disebabkan lemahnya sistem komunikasi, untuk itulah guru perlu mengembangkan pola komunikasi yang efektif dalam proses belajar mengajar. Ada tiga pola komunikasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa yaitu:

Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah.

Dalam komunikasi ini guru berperan sebagai pemberi aksi dan siswa sebagai penerima aksi misalnya guru menerangkan pelajaran dengan menggunakan metode ceramah, sementara siswa mendengarkan keterangan dari guru tersebut.

Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah.

Pada Komunikasi ini guru dan siswa dapat berperan sama, yakni pemberi aksi dan penerima aksi sehingga keduanya dapat saling memberi dan menerima. Misalnya setelah guru memberi penjelasan pelajaran kepada siswanya, kemudian guru memberi pertanyaan kepada siswanya dan siswa menjawab pertanyaan tersebut.

Komunikasi banyak arah atau komunikasi sebagai transaksi.

Yakni komunikasi yang tidak hanya melibatkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa tetapi juga melibatkan interaksi dinamis antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Misalnya guru mengadakan diskusi dalam kelas.

Dengan adanya tiga pola komunikasi yang jelas dari komunikator kepada komunikan diharapkan dapat memperlancar proses kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien.
Komunikasi sangat berperan, karena dalam proses belajar terdapat unsur yang saling mempengaruhi. Dengan komunikasi, proses perubahan tingkah laku akan terjadi  dari tidak tahu menjadi tahu, dan tidak paham menjadi paham. Dengan demikian komunikasi dapat menimbulkan efek sesuai dengan tujuan yang diharapkan, yaitu menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga prestasi siswa akan menjadi baik.

Untuk mengembangkan kemandirian siswa, diperlukan suatu kondisi yang memungkinkan siswa belajar secara efektif semakin banyak siswa melakukan komunikasi maka semakin dalam pengetahuannya. Semakin banyak siswa melakukan komunikasi, maka kecakapan dan pengetahuan yang dimilikinya dapat semakin dikuasai dan semakin mendalam, karena komunikasi yang telah dilakukan akan membawa ke tingkat yang lebih baik.

Berdasarkan pemikiran di atas jelaslah bahwa motivasi belajar mempunyai hubungan yang erat dengan komunikasi yang dilakukan guru. Dengan demikian secara kronologi dapat dikatakan bahwa kreativitas komunikasi yang diberikan guru terhadap muridnya akan menjadikan semangat siswa dalam belajar  tinggi sehingga akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar yang baik pula.

Comments

  1. mau taya tentang buku komunikasi satu arah n dua arah

    ReplyDelete
  2. mf sebelumnya nya saya lg buat skripsi
    judul saya itu tentang komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah
    saya mau tya tentang refensi buku nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alo Liliweri, Sosiologi Organisasi, Bandung: PT. Citra Bakti, 1997.
      Anton M. Moeliono, et. all., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1990.
      Andi Abdul Aziz, Komunikasi Islam, Bandung : Remaja Rosda Karya, 2001, Cet. I.
      Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010, Cet. Ke-22.
      Asnawi, Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Ciputat: Pers, 2002.
      Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta: Andi Offset, 1993.
      Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur'an, 1984.
      D.N. Adjai Robinson, Asas-asas Praktek Mengajar, Jakarta: Bhatara, 1998
      F.J. Monks A.M.P Ichoes, Siti Rahayu Hadi Tono, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Pustaka Rizki Putra, Gadjah Mada Putra University Press, 1998.
      Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1993.
      -----------------Adminsitrasi Pendidikan, Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 1997.
      I.L. Pasaribu, B. Simanjutak, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Tarsito, 1987.
      James G. Robbins, Barbara S. Jones, Komunikasi Yang Efektif, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1986, Cet. Ke-3.
      Masri Singarimbun, Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES, 1986.
      Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983.
      Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian Dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2001 ,Cet. Ke- 2.
      Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 1996.
      Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktik, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2001, Cet. Ke-1.
      Pawit M. yusuf, Komunikasi Pendidikan Dan Komunikasi Instruksional, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1990.
      Redi Panuju, Sistem Komunikasi Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997, Cet. I.
      Sardiman A.M., Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
      Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, Yogyakarta: Andi Offset, 1993.
      Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Cet. Ke- 13.
      ----------------, Organisasi Dan Administrasi, Jakarta: Grafindo Persada, 1993.
      Suryo Subroto, Humas Dalam Dunia Pendidikan Suatu Pendekatan Praktis, Yogyakakarta : Mitra Gama Widya, 1998.
      S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, Bandung: Jenmars, 1986.
      Stepen K. Sandersen, Sosiologi Makro, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1989.
      Sholeh Abdul Aziz, Abdul Madjid, al-Tarbiyah Wa Thuruq al-Tadris, Makkah: Darul Ma’rifat, 1979.
      Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997.
      Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1991.
      Winarno Ahmad, Ilmu Pengantar Ilmiah Dasar Metode Tekhnik, Bandung: Transito, 1978.
      WJS. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976.
      W.S. Winkel. S.J., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia, 1986.
      Wojowasito, WJS. Poerwadarminto, Kamus Lengkap Bahasa Inggris Indonesia, Bandung: Hasta, 1980.
      W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia, 1987.
      ……………, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia, 1983.
      Zakiyah Daradjat, Metode Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996

      Delete
    2. apa kah setiap buku ini ada semua tentang komunikasi aksi dan interaksi

      Delete
  3. apa d semua buku ini ada materi komunikasi interaksi dan komunikasi aksi

    ReplyDelete
    Replies
    1. buku yg judulnya ada komunikasi2 nya insya Allah ada membahas tentang macam2 komunikasi, baik satu arah, banyak arah, dll. silahkan dicoba :)

      Delete

Post a Comment

Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya Gan

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat bermalam selama kamu berada di Batu. Saya jamin, tempa

Seluas Bahasamu, Seluas Itu Pula Duniamu

Bagi yang pernah berpergian ke suatu tempat, dimana bahasa yang digunakan adalah bahasa yang tidak bisa dipahami, tentu akan menyadari betapa pentingnya bahasa sebagai alat untuk komunikasi antara satu sama lain. Inilah sebuah keajaiban, dimana masing-masing Negara bahkan daerah memiliki aneka ragam bahasa yang memiliki ciri khas tersendiri. Di Bengkulu terdapat berbagai macam bahasa yang digunakan, masing-masing Kabupaten bahkan memiliki ragam bahasa tersendiri yang tidak semuanya saya pahami. Berbicara di ruang lingkup yang lebih besar, saat pertama kali belajar di tanah Jawa, saya seperti orang asing yang datang dari dunia antah berantah, yang sama sekali tidak paham tentang bahasa yang mereka gunakan, yakni bahasa Jawa. Lantas bagaimana akhirnya saya bisa sedikit mengerti tentang bahasa Jawa? Meski sampai hari ini saya hanya sebatas paham dan tidak bisa mengucapkannya. Adanya kebiasaan mendengar tentu memiliki peran penting di dalam perkembangan kemampuan seseorang di dalam

Navigating the Uncharted Waters: Unique Mental Health Challenges Faced by Young Muslims

Mental health awareness has gained prominence in recent years, shedding light on the diverse challenges faced by different communities. For young Muslims, there are distinctive mental health hurdles that often go unnoticed. As they balance their faith, cultural backgrounds, and the demands of modern society, young Muslims encounter a unique set of challenges that impact their mental well-being. This article explores some of these challenges and offers insights into addressing them. Islamophobia and Discrimination One of the prominent challenges young Muslims face is Islamophobia and discrimination. The rise of hate crimes, negative media portrayals, and cultural bias can lead to feelings of isolation and anxiety among young Muslims. Experiencing discrimination can undermine their self-esteem and contribute to heightened stress levels. Identity Confusion Navigating the complexities of identity is a common struggle for young Muslims. They often grapple with questions about their