Saya
berangkat dari purwokerto pukul 4 sore, perjalanan dari Purwokerto-Jogja kurang
lebih 5 jam karena jalanan yang sedikit padat karena suasana liburan. Seperti
biasa, kalo di dalam bus, saya tidur sepanjang perjalanan dan terbangun saat
sudah tiba di “Terminal Jogjakarta”.
Kali
ini adalah kunjungan pertama saya ke Jogja, maklum berapa kali cuma lewat dan
tidak pernah menyempatkan diri untuk mengenal lebih jauh suasana Kota Jogja.
Makanya, sebelum liburan tiba saya sudah buat rencana serapih mungkin agar kali
ini saya betul-betul bisa menikmati perjalanan saya selama menikmati semua
keindahan Kota Jogja. Dan tentunya dengan biaya yang seminim mungkin tapi bisa
menjelajah Jogja haha.
Saat
sampai di Terminal Jogja, saya udah kayak orang linglung J
Linglung
karena saya nggak ngerti sama sekali tentang Kota ini. Saya juga nggak kenal
siapa-siapa di Kota ini. Awalnya saya mau booking penginapan selama di
Jogja, tapi teman saya bilang mendingan tinggal di Hotel Muslim (Baca “Masjid”)
selama di Jogja. Lumayan kan uang buat penginapan bisa buat jajan selama satu
Minggu di Jogja? Yes…Alhamdulillah. J
Dari
Terminal, saya naik ojek ke Bundaran UGM menuju Masjid Al Hasanah yang berada
di depan FMIPA UGM. Di sana saya ketemu dengan salah seorang temannya teman
saya #ribet, namanya Ahmad. Selama di Jogja saya akan tinggal bareng dia di
masjid Al Hasanah. Kebetulan dia adalah salah satu takmir masjid.
Setelah
melepas penat selama perjalanan, saya sempatkan makan malam terlebih dahulu
kemudian baru tidur.
Keesokan
harinya, pukul 9 saya sudah siap untuk mengunjungi tempat pertama yang ada di
list tempat-tempat yang akan saya kunjungi selama di Jogja. Candi Ratu Boko dan
Prambanan menjadi tempat pertama yang akan saya kunjungi. Dengan berbekal
sebuah “Peta” saya pun memulai pertualangan #halahhh bahasa apa ini J
Saya
menuju ke Prambanan dengan bantuan “Trans Jogja”. Alhamdulillah selama
perjalanan menuju Candi saya bisa duduk manis, melihat keunikan kota Jogja
dengan bangunan-bangunannya, berbagai macam universitas-universitas ternama
juga menjadi pemandangan saya selama di Trans menuju Prambanan.
Finally,
untuk pertama kalinya saya sampai ke “Candi Prambanan”, so excited J
Saya
membeli tiket yang berupa paket “Prambanan dan Ratu Boko”. Di dalam candi sudah
disediakan transport yang akan membawa saya dan rombongan (kebetulan
saya gabung dengan International Visitors) dengan dipandu oleh seorang “Tour
Guide”.
Tujuan
pertama kami adalah ke “Istana Ratu Boko” yang terletak kurang lebih 3 KM dari
Candi Prambanan. Meski panas, namun saya tetap bisa menikmati suasana di Ratu
Boko. Kesan pertama saya saat melihat Ratu Boko,
Meski
saya bareng dengan rombongan, namun saya tidak bisa mengabadikan diri saya
sendiri, karena saya tidak enak hati jika harus meminta salah satu dari
“Bule-Bule” itu untuk motret karena saya merasa nggak bakalan cukup kalo cuma satu
gambar #Kalem #NarsisAkut.
Nah
karena saya merasa butuh dengan seseorang yang bisa saya perintah untuk motret
saya dengan keindahan Ratu Boko, makanya saya sewa salah satu pegawai yang
berkerja di Taman yang ada di Ratu Boko. Dengan membayar 15.000/Jam, cukup
banyak foto-foto saya selama di Ratu Boko J
Setelah
puas menikmati keindahan Ratu Boko, kami pun kembali ke “Candi Prambanan” dan
mulai menikmati semua keunikan, dan keindahan candi. Saya sempat terpaku,
terkagum-kagum melihatnya. Pertanyaan yang sama kembali terulang,
“Bagaimana
orang-orang zaman dulu bisa membangun candi seperti ini? Ini itu super keren,
dengan ukiran-ukiran yang semuanya mempunyai cerita sendiri.”
Awalnya
“Bule-bule” yang bareng saya merasa nyaman-nyaman saja dengan permintaan mereka
yang minta ‘Foto Bareng” tapi akhirnya mereka juga merasa terganggu karena
cukup banyak yang minta foto. Nah,, karena sudah terlalu banyak, salah satu
“bule” yang dari Inggris melarikan diri haha, saya ngikik ketawa ngelihat dia
bergegas meninggalkan rombongan. Resiko jadi bule di Indonesia J
Waktu
di kereta keliling kawasan Prambanan, si Bule bilang kalo ini baru pertama kali
dia mengalami hal seperti ini
“Diminta
untuk foto bareng, seakan-akan seorang artis yang dipuja. Di negaranya sendiri
dia nggak pernah ngalamin hal yang kayak gini”
Saya
hanya bisa nyengir mendengarkan ucapan tuh orang. Ada perasaan malu juga sih ama
mereka. Yang terpenting, saya betul-betul menikmati suasana Candi, baik di Ratu
Boko, maupun di Prambanan. Jadi banyak tahu tentang sejarah Candi. Dan tentunya
semakin mencintai Indonesia dengan segala keunikannya.
Setelah
puas menikmati candi, saya pun melarikan diri ke “Malioboro”, mencicipi kuliner
yang ada disana, menyempatkan diri untuk berbelanja, dan setelah puas keliling
Malioboro, berbelanja, motret dsb, saya pun memutuskan untuk kembali ke Hotel
Muslim (Baca: Masjid) dan istirahat. Cukup sudah rasanya jalan-jalan untuk hari
pertama di Jogja. Masih ada 6 hari lagi saya di Jogja, dan banyak sekali tempat-tempat
yang mau saya kunjungi.
asyik3x banget tuch,,,dulu sy juga suka travlling Sob pakai motor melanglang buana keluar kota, sjak kecelakaan jadi ga bisa lagi dech..:)
ReplyDeletebtw follwBack y sob, ku dah fllw blogmu :)
http://sbrrhapsody.blogspot.com
Hi...terimakasih sudah bersedia berkunjung ke rumah saya ini #siapin sesajen haha.
Delete