Mengajarkan
cinta kepada Al Qur’an bagi anak-anak adalah salah satu tanggung jawab terbesar
bagi orang tua. Tidak sedikit generasi muslim yang tidak bisa membaca Al
Qur’an. Jika ini dibiarkan, kita akan berhadapan dengan generasi yang asing
dengan Al Qur’an. Bagaimana Al Qur’an bisa menjadi panduan hidup jika
membacanya saja tidak bisa. Al Qur’an adalah firman Allah swt, yang jika dibaca
akan bernilai ibadah, yang jika dikaji dengan saksama, di dalamnya penuh dengan
kekuatan yang sangat dahsyat. Menamamkan cinta pada Al Quran sejak dini akan
memotivasi mereka untuk menghafal dan belajar bagaimana membaca Al Quran dengan
baik dan benar. Mereka yang menjadikan Al Qur’an sebagai panduan hidup akan
mendapatkan syafaat di hari akhir nanti.
Nabi
Muhammad saw bersabda: “Bacalah Al-Quran, kelak ia akan datang di Hari Kiamat
memberi syafaat kepada para pembacanya.” (HR. Muslim).
Salah satu keistimewaan Al Quran adalah diberikan pahala bagi
orang yang membacanya. Ibnu Mas'ud berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda,
"Siapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al Quran ), ia akan
mendapatkan satu kebaikan yang nilainya sama dengan 10 kali ganjaran (pahala).
Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam
satu huruf, dan mim satu huruf." (HR Tirmidzi).
Memiliki anak-anak yang mencintai Al Quran adalah anugerah
tak ternilai. Maka memberikan kesempatan kepada mereka untuk berinteraksi
sedini mungkin adalah sebuah keharusan. Al Qur’an adalah petunjuk yang tidak
ada keraguan di dalamnya. Demikianlah yang Allah jelaskan di dalam firman-Nya;
“Kitab ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk mereka yang bertakwa.”
(al-Baqarah: 2)
Lalu, bagaimana cara mengajarkan cinta kepada Al Qur’an bagi
anak-anak? Ada banyak cara agar anak-anak tumbuh menjadi generasi yang cinta
pada Al Quran:
Ajarkan
Mereka “Mengapa”
Anak-anak
harus mengerti mengapa mereka harus mencintai Al Quran, mengapa hal ini begitu
penting bagi mereka? Mengapa mereka harus belajar membaca Al Quran? Anak-anak
adalah jiwa-jiwa suci nan polos yang dipenuhi rasa ingin tahu akan hal-hal baru
yang mereka temui. Luangkan waktu untuk menjelaskan arti dari surat-surat yang
sedang mereka hafal. Dengan memahami artinya, akan menumbuhkan cinta yang dalam
kepada Al Quran. Anda bisa membaca terjemahan ayat demi ayat atau membacakan
tafsirnya di hadapan mereka.
Jelaskan di hadapan mereka bahwa Al Quran adalah pedoman
hidup bagi siapapun yang mendambakan kebahagiaan. Hidup dalam naungan Al Quran
adalah hidup dalam naungan kebajikan. Semua itu karena Al Quran adalah sumber
ilmu pengetahuan dan juga ajaran agama. Dengan bantuan Al Quranlah, maka
seseorang mendapatkan gambaran yang jelas akan eksistensi, nilai, dan tata cara
kehidupan yang benar.
Ajarkan
mereka “Menghormati”
Jika
sejak usia dini anak-anak sudah terbiasa melihat Anda memegang Al Quran dengan
penuh hormat, meletakkannya lebih tinggi dari buku-buku yang lain, terbiasa
mendengar bacaan Al Quran penuh khusyu, mereka akan memahami bahwa Al Quran
adalah kitab yang sangat spesial. Ajarkan mereka untuk menghormati Al Quran, tidak
bermain-main atau bahkan meletakkannya sesuka hati. Ajarkan mereka bagaimana
seharusnya berinteraksi dengan Al Qur’an.
Ajarkan
Al Quran Sejak Dini
Dalam
mendidik anak, asupan pertama terbaik bagi jiwa mereka adalah memperdengarkan
dan membacakan ayat suci Al Qur’an. Usahakan mereka mulai menghafalkan Al
Qur’an sejak dini, per kalimat, lalu per ayat. Jiwa mereka akan tumbuh bersama
kesucian Al Qur’an.
Sel-sel otak mereka yang berjumlah
miliaran akan membentuk gugusan sel yang tidak saja rapi tapi juga hidup dan
bercahaya. Otak mereka menjadi cerdas secara intelektual dan spiritual. Anak
yang demikian inilah yang pantas mewarisi generasi saleh masa lalu dan siap
menyongsong gelombang kehidupan masa depan yang penuh dinamika.
Anda bisa memulai menanamkan cinta pada Al Quran dengan cara
membacanya di hadapan mereka sejak lahir. Biarkan mereka terbiasa mendengar Al
Quran setiap harinya. Bahkan ada penelitian yang merekomendasikan bagi ibu yang
hamil untuk membacakan Al Quran bagi bayi yang ada di dalam kandungannya. Anak
dalam kandungan pada usia 20 minggu (5 bulan) lebih, sudah bisa menyerap
informasi melalui pengalaman-pengalaman stimulasi atau sensasi yang diberikan
ibunya. Dengan demikian, bila si ibu membacakan suatu informasi ilmu
pengetahuan dengan niat ibadah yang dilanjutkan dengan mengeraskan volume
suara, sebenarnya, secara sadar si ibu telah melakukan pengkondisian untuk anak
dalam kandungannya. Terlebih lagi bila si ibu memahami segala yang dibacanya,
mengekspresikan bacaan tersebut dengan intonasi yang khas sesuai dengan alur
cerita, maka sudah barang tentu si anak dalam kandungan hanya akan terangsang
pada kondisi ilmiah tersebut. Sungguh aktivitas ini pun akan menjadi kegiatan
yang penuh kehangatan sekaligus menyenangkan bagi hubungan ibu dan anak.
Jika susah untuk membacanya karena
kesibukan, maka jangan lupa untuk memutar murattal di rumah. Jadikan Al Qur’an
sebagai bagian terpenting yang harus mereka dengar setiap hari. Jika anak sudah
memasuki usia sekolah, jadikan Al Quran sebagai bacaan yang mereka dengar
sebelum berangkat ke sekolah dan biarkan mereka mendengar bacaan Al Quran
sebelum mereka lelap dalam tidur.
Ajarkan
Mereka Dengan Penuh Cinta
Jika
Anda ingin anak-anak mencintai Al Quran sepenuh hati, maka ajarkan Al Quran
kepada mereka dengan penuh cinta. Jangan menghukum mereka karena tidak
menghafal sesuai target harian yang ditentukan, atau menghukum mereka karena
salah dalam membaca Al Quran. Akan tetapi, beri mereka penghargaan ketika
mereka mampu membaca Al Quran dengan baik; ucapkan selamat, beri hadiah dan
ingatkan mereka betapa Allah sangat bahagia melihat mereka istiqamah dalam
membaca al Quran.
Bagi seorang Ibu, hendaklah mempersiapkan
dirinya sebagai calon guru bagi anak-anaknya kelak. Hendaknya dia bisa mengaji
Al Qur’an dengan fasih, sehingga pelajaran pertama dalam membaca Al Qur’an akan
didapatkan oleh seorang anak dari mulut ibunya sendiri. Betapa anak sangat
terkesan peristiwa bersejarah dalam kehidupannya ini.
Ajarkan
Mereka dengan “Cara Mereka”
Setiap
orang memiliki cara dan metode belajarnya sendiri. Ada yang lebih senang
belajar sendiri, belajar berkelompok, belajar dengan melihat, mendengar atau
mengerjakan sesuatu agar sesuatu yang ia pelajari dapat diingat dan dipahaminya
dengan baik.
Cobalah untuk menyesuaikan cara Anda mengajarkan Al Quran
dengan cara mereka belajar. Bisa jadi cara mereka belajar akan berbeda dengan
cara Anda belajar Al Quran. Ingatlah, bahwa Allah menciptakan manusia dengan
keunikannya masing-masing. Ketika Anda menemukan cara terbaik anak-anak
belajar, maka belajar Al Quran bersama-sama akan lebih menyenangkan.
Ada anak yang suka belajar Al Quran dengan cara mendengarkan.
Anak-anak yang seperti ini akan sangat senang dan akan mendapatkan banyak
manfaat dari mendengarkan bacaan Al Quran yang sesuai dengan tajwid. Jangan
lupa menyiapkan murattal ketika di
mobil, ketika mereka sedang mengerjakan tugas dan lain-lain.
Ada juga anak yang paling suka belajar Al Quran dengan cara
menulis per kalimat, per ayat, maupun per surat. Mereka memiliki kemampuan
merekam setiap tulisan yang mereka buat. Biarkan mereka membacanya dan izinkan
mereka untuk menulis ayat-ayat yang dibaca maupun yang sedang dihapal.
Setiap anak memiliki cara yang berbeda-beda. Beri perhatian
pada hal ini, agar Anda tahu bagaimana cara terbaik menanamkan cinta pada Al
Quran sejak dini.
Berdoa
Sebagai
orangtua, jangan lupa berdoa dengan tulus bagi si buah hati. Mintalah kepada
Allah agar Ia menanamkan cinta kepada Al Quran di dalam hati mereka dan
menjadikan Al Quran sebagai panduan hidup. Karena hidup tanpa Al Quran bagai
berjalan di kegelapan malam.
Wallahu
a’lam bisshawab.
Memang benar kita harus mulai mengajarkan kepada anak sejak dini untuk mencintai al Qur'an agar mereka tau pedoman hidupnya.
ReplyDelete