Skip to main content

Persiapan Menyambut Ramadhan

Merindukan Ramadhan di Mafaza Purwokerto
Ramadhan adalah bulan yang kedatangannya selalu dinanti, dirindukan, dan dihormati kedatangannya. Ia datang dengan membawa beribu kebaikan. Di dalamnya umat Islam selalu berlomba-lomba untuk mengisi keseharian dengan kegiatan-kegiatan yang bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT, Rabb semesta alam. Semarak menyambut Ramadhan menggema di kalangan umat Islam.
Ramdhan adalah bulan yang agung, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh, sebagai bukti ketaatan kepada Allah SWT. Di dalam puasa terdapat berbagai macam hikmah yang bisa diambil pelajaran dan dijadikan bagian dari pelajaran kehidupan.
Perlu diketahui bahwa ada perbedaan lama durasi berpuasa di berbagai belahan dunia. Para ilmuwan menjelaskan bahwa perputaran bumi mengelilingi matahari tidaklah lurus, melainkan miring. Hal ini menyebabkan dalam waktu tertentu (biasanya antara Maret-September) belahan bumi di bagian utara mengalami waktu siang lebih lama jika dibandingkan dengan belahan dunia bagian Selatan. Dan begitu sebaliknya, belahan bumi bagian Selatan menerima cahaya matahari lebih lama di antara bulan Oktober-Februari. Dengan adanya perubahan waktu ini, maka tentu saja mengakibatkan terjadinya perbedaan durasi lama waktu berpuasa antara satu Negara dengan berbagai Negara di belahan yang lain.
Di Indonesia, umumnya umat Muslim hanya perlu berpuasa selama 13 jam lamanya, sedangkan di belahan dunia yang lain, misalnya di Tokyo, Jepang, umat Islam harus berpuasa selama 15 jam 36 menit, imsak dimulai pukul 3:11 dan berbuka pada pukul 18:47. Di Provideniya , Rusia, umat Islam harus berpuasa 19 jam 57 menit. Imsak pukul 1:46 dini hari dan berbuka puasa pada pukul 21:43. Dengan adanya perbedaan durasi lama berpuasa ini, tentu saja memerlukan persiapan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Ibarat ingin berlayar menyeberangi samudera, tentu banyak persiapan yang harus dilakukan, mulai dari mengecek ketahanan kapal, perlengkapan, mesin, dan lain sebagainya. Semakin bagus persiapan yang dilakukan, maka semakin bisa meminimalisir permasalahan dalam proses mengarungi samudera.
Lantas, bagaimana seharusnya umat Islam dalam menyambut bulan Ramadhan?
Berdoa Kepada Allah SWT
Doa memiliki kekuatan tak tampak dalam mewujudkan impian-impian. Pun demikian dengan menyambut kedatangan Ramadhan, perbanyaklah doa-doa kepada Ilahi Rabbi, agar kita bisa dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan yang suci. Banyak orang yang tahun lalu masih bisa berpuasa Ramadhan bersama kita, namun sekarang telah tiada dan kita pun tidak pernah tahu apakah kita akan sampai pada bulan Ramadhan? Allahu a’lam. Maka doa adalah yang patut kita lakukan, mengetuk pintu langit di pertengahan malam, menengadahkan tangan kehadirat Allah SWT, memohon agar kita bisa bertemu dengan Ramadhan dan menjalankan ibadah puasa dengan sebaik mungkin. Bagi mereka yang diberikan raufik oleh Allah SWT, menanti Ramadhan ibarat menanti sang kekasih hati, dilakukan dengan penuh persiapan, penuh doa, semoga kebaikan selalu menyertai dan bisa bertemu kembali dengan kekasih hati, yaitu Ramadhan.
Mu’alla bin al-Fadhl berkata, “Dulunya para salaf berdoa kepada Allah Ta’ala (selama) enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan berikutnya agar Dia menerima (amal-amal shaleh) yang mereka kerjakan” (Lathaif Al-Ma’aarif: 174)
Coba perhatikan bagaimana para salaf as-shalih dalam menyambut kedatangan Ramadhan. Jauh sebelum Ramadhan tiba, doa-doa sudah mereka panjatkan kepada Allah SWT dengan penuh harap. Maka pertanyaannya adalah, sudahkah kita berdoa agar kita bisa dipertemukan kembali dengan Ramadhan?
Menjaga kesehatan dan stamina fisik
Di atas sudah saya jelaskan bahwa puasa memiliki durasi waktu yang tidak sebentar maka perlu adanya persiapan, yaitu menjaga kesehatan dan stamina fisik. Seseorang yang berpuasa dalam kondisi sehat dan penuh stamina tentu saja bisa menjalankan ibadah puasa lebih baik ketimbang menjalankan ibadah puasa dalam keadaan sakit. Maka benarlah begitu bijak baginda Nabi yang telah bersabda yang artinya:
 “Pergunakanlah kesempatan yang lima sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al-Hakim)
Maka sudah seharusnya, menjelang bulan Ramadhan, kita menjaga kesehatan dan stamina fisik. Makanlah secara teratur, jagalah pola makan yang sehat dan jangan lupa untuk istirahat yang cukup.
Persiapan jiwa dan spiritual
Yang dimaksud dengan persiapan jiwa dan spiritual ini adalah mempersiapkan diri secara lahir dan batin dalam menyambut Ramadhan. Kita bisa mengisi hari-hari dengan beribadah kepada Allah SWT yang akan melahirkan kerinduan, ketulusan, dan kesabaran dalam berpuasa. Kita bisa memulai dengan rajin berpuasa Senin dan Kamis sebagai latihan dalam rangka menyambut Ramadhan. Ini merupakan bagian dari persiapan jiwa dan spiritual. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Sesungguhnya pada setiap hari Senin dan Kamis Allah mengampuni dosa setiap muslim, kecuali dua orang yang bermusuhan. Allah berfirman, ‘Tangguhkanlah keduanya sampai keduanya berdamai.” (HR. Ibnu Majah).
Selain puasa, kita bisa juga berusaha untuk bangun malam untuk shalat tahajud sebagai persiapan Ruhani. Di dalam Ramadhan, ada yang namanya malam lailatul qadr, untuk bisa meraih malam yang mulia ini tentu perlu melatih diri untuk bangun malam dan beribadah kepada Allah SWT. Jika sebelum Ramadhan kita sudah berusaha membiasakan diri, Insha Allah ketika Ramadhan semua bisa dijalani lebih mudah.
Persiapan Keilmuan (Memahami Fikih Puasa)
Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah berkata ”Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya”.
Dalam hal ini, untuk memantapkan puasa di bulan Ramadhan, maka perlu adanya persiapan keilmuan dalam melaksanakannya. Setidaknya kita bisa mengetahui bagaimana puasa yang baik sesuai aturan yang sudah dicontohkan oleh baginda Rasulullah SAW. Dengan ilmulah kita bisa memahami itu semua. Melakukan amal tanpa ilmu maka kerusakannya lebih banyak ketimbang manfaatnya. Kita bisa mempelajari fikih puasa melalui situs-situs terpercaya, atau bisa bertanya langsung dengan ustad-ustadz yang ada di lingkungan kita. Ini dirasa sangat penting, terlebih bagi para orangtua, jangan sampai tidak bisa menjawab ketika anak-anak bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan puasa.
Tarhib Ramadhan
Selain persiapan secara individual, kita juga bisa melakukan persiapan secara bersama, seperti melakukan tarhib Ramadhan yaitu berkumpul bersama kaum muslimin di masjid atau di tempat lain untuk diberi pengarahan mengenai puasa Ramadhan, adab-adab, syarat dan rukunnya, hal-hal yang membatalkannya atau amal ibadah lainnya. Hal ini dirasa perlu, karena tidak semua orang memiliki pemahaman akan hal ini.
Pada zaman Rasul, setiap menjelang bulan Ramadhan datang, Rasul SAW terbiasa berkumpul bersama sahabat, memberikan pengarahan mengenai puasa kepada para shahabat. Beliau juga memberi kabar gembira akan kedatangan bulan Ramadhan dengan menjelaskan berbagai keutamaannya.
Abu Hurairah ra berkata, “menjelang kedatangan bulan Ramadhan, Rasulullah saw bersabda, “Telah datang kepada kamu syahrun mubarak (bulan yang diberkahi). Diwajibkan kamu berpuasa padanya. Pada bulan tersebut pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, syaithan-syaithan dibelunggu. Padanya juga terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang kebaikan pada malam itu, maka ia telah terhalang dari kebaikan tersebut.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).
Selain hadis beberapa keutamaan Ramadhan di atas, ada banyak sekali keutamaan Ramadhan. Hal ini dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam rangka memberi motivasi kepada umat Islam agar mereka memiliki semangat dalam menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan.
Kita bisa berkumpul bersama keluarga, kemudian memberi pengarahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan puasa. Dengan demikian, ini menunjukkan adanya keseriusan dalam menyambut Ramadhan, agar Ramadhan bisa diisi dengan ibadah kepada Allah SWT, jangan sampai melewatkan kesempatan agung yang di dalamnya nilai ibadah dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Demikianlah beberapa persiapan yang bisa kita lakukan dalam rangka menyambut Ramadhan. Semoga kita semua bisa bertemu dengan Ramadhan dan beribadah sebaik mungkin dalam rangka mencari keridhaan Allah SWT.

Comments

  1. Kasihan yang puasa 20 jam...
    Buka sama sahur jadi satu kali yaa :((

    Yaa wajar kalau luar negeri beda..
    Kan posisi matahari....
    Di inggris jam 19.30 matahari masih keliatan

    ReplyDelete
  2. Mudah-mudahan lebih siap menyambut Ramadhan tahun ini. Sudah rindu teramat sangat soalnya :)

    ReplyDelete
  3. tidak terasa tinggal 1 bulan lagi bulan ramadhan datang. bulan yang sangat di tunggu" oleh semua umat islam di seluruh dunia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga kita bisa beribadah dengan baik selama Ramadhan. Amin

      Delete
  4. Replies
    1. Semoga bisa menjalani dengan baik, ya. Amin

      Delete
  5. Insya Allah tidak lama lagi kaum Muslimin dan Muslimah di seluruh Indonesia dan Dunia akan memasuki Bulan Suci Ramadhan 1436 Hijriah. Sungguh tidak disangka sangka waktu terasa bergerak begitu cepatnya. Tidak lama kita merayakan malam pergantian tahun Baru memasuki Tahun 2015 seperti baru kemarin kini sudah nyaris memasuki pertengahan tahun. Sudah mendekati Bulan Penuh Berkah Ramadhan Karim. Subhaallah

    ReplyDelete
  6. Nggak kerasa emang kalau bentar lagi udah masuk bulan ramdhan. Bersyukur masih bisa melewati bulan ramadhan tahun ini.
    Tetap semangat untuk melewati bulan ramadhan tahun ini.

    ReplyDelete
  7. sudah mau ramadhan lagi, semoga ramadhan tahun ini sukses tidak bolong puasanya

    ReplyDelete
  8. Bulan penuh berkah dan ampunan adalah ramadhan

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, semoga dosa-dosa kita diampuni oleh Allah SWT. Amin

      Delete
  9. Marhaban Yaa Ramadhan, tidak terasa sudah mau Ramadhan lagi.
    Perlu mempersiapkan diri lahir dan bathin,
    Semoga bisa menjumpai Ramadhan tahun ini dan
    tiada halangan dalam menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan tahun ini,
    Aamiin..

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya Gan

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat bermalam selama kamu berada di Batu. Saya jamin, tempa

Paralayang Batu

Salam. Tiga hari terakhir, saya lagi banyak kerjaan (baca: tugas kuliah ama jalan-jalan, hehe). Kebetulan Reimer, sahabat saya dari Rotterdam-Holland sedang berkunjung ke Malang. Sebagai sahabat yang baik, tentunya saya mau mengajak dia menjelajahi Malang dan sekitarnya, dong, hehe. Sejak Minggu saya sudah menemani Reimer jalan-jalan. Saya hanya menemai ketika kuliah sudah selesai aja, sih. Biasanya dari ashar sampai malam. Nah, selain kelayapan di Malang, saya mengajak Reimer untuk menikmati keindahan pemandangan dari atas ketinggian Gunung Banyak yang merupakan tempat bagi kamu yang berani uji nyali untuk terbang dari ketinggian dengan bantuan parasut atau biasa dikenal dengan Paralayang.

Seluas Bahasamu, Seluas Itu Pula Duniamu

Bagi yang pernah berpergian ke suatu tempat, dimana bahasa yang digunakan adalah bahasa yang tidak bisa dipahami, tentu akan menyadari betapa pentingnya bahasa sebagai alat untuk komunikasi antara satu sama lain. Inilah sebuah keajaiban, dimana masing-masing Negara bahkan daerah memiliki aneka ragam bahasa yang memiliki ciri khas tersendiri. Di Bengkulu terdapat berbagai macam bahasa yang digunakan, masing-masing Kabupaten bahkan memiliki ragam bahasa tersendiri yang tidak semuanya saya pahami. Berbicara di ruang lingkup yang lebih besar, saat pertama kali belajar di tanah Jawa, saya seperti orang asing yang datang dari dunia antah berantah, yang sama sekali tidak paham tentang bahasa yang mereka gunakan, yakni bahasa Jawa. Lantas bagaimana akhirnya saya bisa sedikit mengerti tentang bahasa Jawa? Meski sampai hari ini saya hanya sebatas paham dan tidak bisa mengucapkannya. Adanya kebiasaan mendengar tentu memiliki peran penting di dalam perkembangan kemampuan seseorang di dalam