Hari ini adalah hari terakhir saya menjabat sebagai wali kelas VIII Al Abror. Besok mereka sudah libur dan akan bertemu lagi dengan saya di tahun ajaran baru nanti dan tentunya mereka akan memiliki wali kelas yang baru dan teman-teman kelas yang berbeda.
Saya sengaja menuliskan surat ini untuk mereka semua. Surat ini khusus untuk mereka yang telah hadir dalam hidup saya.
Surat Untuk Anakku Sayang
Bahagia itu
sederhana, sesederhana pertemuan kita
Aku dan kalian
yang menjadi satu kesatuan utuh
Bahagia itu
sederhana, sesederhana senyum kalian
Senyum tulus yang
menemani pagi hariku
Bahagia itu
sederhana, sesederhana kebersamaan kita
Berbagi cerita,
bahagia, dan berbagi kebaikan
Bahagiaku itu
sederhana, kalian adalah kebahagiaanku
Anak-anakku,
Terimakasih
karena selama ini telah berusaha menjadi anak yang baik, yang selalu berusaha
untuk patuh terhadap apa yang ustadz ajarkan kepada kalian.
Terimakasih
atas kebersamaan kita selama ini, ustadz selalu bahagia bersama kalian. Ustadz
akan merindukan kebersamaan kita; senyum, canda, dan tawa kalian yang begitu
berkesan di hati ini. Terimakasih, Nak.
Anak-anakku,
Kalian
masih ingat satu tahun yang lalu, saat kita semua menuliskan mimpi-mimpi kita
di selembar kertas dan berusaha sekuat tenaga untuk menggapai apa yang kita
impikan? Coba ingat kembali, berapa banyak mimpi yang sudah kita gapai? Mimpi
memang memiliki rahasia tersendiri, Tuhan dengan begitu baiknya memberikan kita
berbagai macam jalan untuk menggapai semua mimpi itu. jangan takut untuk
memeluk mimpi-mimpimu, Nak.
Apakah kalian masih ingat dengan apa yang
selalu ustadz katakan?
“Mimpi hanya akan menjadi mimpi,
selama tidak ada usaha untuk menggapainya.”
Selamat
berjuang meraih mimpi, selamat menempuh perjalanan jauh menuju pantai harapan.
Berlayarlah, karena kalian adalah perahu terbaik yang siap menghadapi berbagai
macam rintangan meraih mimpi. Ustadz selalu percaya, kalian akan tumbuh menjadi
anak-anak yang shaleh, yang berguna bagi umat manusia.
Anak-anakku,
Kalian
adalah pelangi
Pelangi
yang membuat duniaku lebih berwarna
Kalian
adalah mentari
Mentari
yang selalu menghangatkan semestaku
Kalian
adalah rembulan
Rembulan
yang selalu hadir menemani malamku
Kalian
adalah bintang
Bintang
yang setia menemani sang rembulan
Kalian
adalah angin
Angin
yang selalu berhembus menyejukkanku
Kalian
adalah murid-muridku
Pelangi
yang akan selalu ada di hatiku
Anak-anakku,
sekuat apapun aku memegang kalian, suatu saat kalian akan pergi. Dan jika itu
terjadi, semoga masih ada tentangku di hati kalian.
Salam,
Gurumu
Arian
Sahidi
Comments
Post a Comment
Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya Gan