Aku menatap lekat-lekat wajah adik-adikku, delapan orang laki-laki dan satu orang perempuan. Wajah-wajah itu adalah bagian dari kehidupanku saat ini. Kami sedang menunggu ibu yang sedang menyiapkan sesuatu untuk kami. Ahh ibu, apa lagi kejutan yang akan ia berikan kepada kami, anak-anaknya? Tak pernah berhenti ibu memberi kami kejutan-kejutan yang semakin membuat kami sangat menyayangi ibu. Ibu, dialah malaikat yang dikirim Tuhan untuk membesarkanku dan sembilan adik-adikku. Ibu berjuang sendiri, membesarkan kami seorang diri, tanpa pernah mengeluh. Bagi ibu, mengeluh hanyalah milik orang-orang yang lemah. “Kalian harus menjadi orang yang tangguh, harus siap dengan kondisi terburuk sekali pun dalam hidup. Kalian harus percaya, bahwa dalam setiap kesungguhan, selalu akan ada hasil.” Begitulah pesan yang selalu kami dengar dari sosok ibu yang merupakan mentari hidup kami. Ayah sudah pergi meninggalkan kami sejak empat tahun yang lalu. Ibu sudah berjanji pada ayah, bahwa ibu ti...