Serius memperhatikan
Sabtu, 3 November 2012
Sore
ini, sejak pukul 15.00 seluruh guru (laki-laki) berkumpul di masjid sekolah,
kami akan mengikuti MABID (Malam Bina Iman dan Amal) yang merupakan salah satu
program sekolah. Kami berkumpul di masjid, beri’tikaf di rumah Allah SWT, dan
akan diisi dengan berbagai macam kegiatan yang bisa memberikan pencerahan pada
diri, agar bisa menjadi lebih baik. Masing-masing dari guru akan melakukan
muhasabah diri, tentang hidup yang selama ini telah dilalui.
16.00
Ustadz.
Darsitun, selaku ketua pelaksana kegiatan MABID membuka acara dengan memberikan
siraman rohani kepada seluruh rekan guru yang hadir. Kami mendengarkan dengan
seksama apa yang disampaikan oleh Ust. Darsitun. Setelah itu, masing-masing
dari rekan guru senior dipersilahkan untuk share
kisah perjalanan mereka sejak pertama kali mengabdikan diri di Al Irsyad Al
Islamiyyah Purwokerto, agar bisa diambil pelajaran bagi kami yang merupakan
guru baru. Masing-masing dari mereka memiliki kisahnya tersendiri, ada suka,
ada duka yang menemani perjalanan mereka mendidik putra-putri bangsa ini.
Masih sok serius nih :p
Setelah
serangkaian acara selesai, kami menyiapkan diri untuk Shalat Maghrib. Malam ini
kami akan menghabiskan malam bersama di masjid sekolah. Setelah selesai
melaksanakan shalat maghrib, kami dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dengan
seorang guru pengampu untuk tadarus Al Qur’an. Saya mengampu beberapa rekan
guru, menyimak mereka membaca Kalam Ilahi Rabbi. Semoga dengan kesederhanaan
dan kebersamaan ini akan terjalin sebuah hubungan yang membuat kami semakin
bersatu padu, membina anak didik agar bisa menjadi lebih baik.
Tadarus Al Qur'an
Setelah
selesai tadarus Al-Qur’an, kami melaksanakan shalat Isya berjama’ah,
dilanjutkan dengan kultum dari salah satu rekan guru. Setelah kultum, kami
makan malam bersama. Arhhhh kebersamaan ini sungguh bermakna. Saya merasakan
ikatan kekeluargaan yang begitu erat yang ada antara satu sama lain. Kami adalah
sebuah bangunan yang saling menguatkan satu sama lain, dengan berbagai macam
ciri yang berbeda. Semua menjadi satu dan memiliki tujuan yang sama, yaitu
mengabdikan diri menjadi pendidik yang baik agar meraih ridho Ilahi.
Mari Makan
Setelah
makan malam selesai, acara dilanjutkan dengan siraman rohani dari Ust. Nur
Hamdan. Beliau menyampaikan materi yang berkaitan dengan tujuan kita hidup. Beliau
menjelaskan bahwa tujuan kita hidup adalah beribadah kepada Allah SWT. Salah satu
pengabdian diri pada Allah SWT adalah dengan menegakkan syiar Islam di
permukaan bumi, agar setiap langkah kita tetap berada pada jalur yang diridhoi
Allah SWT.
Saya
terdiam, kemudian bertanya pada diri,
“Apa
yang sudah saya lakukan pada Agama yang selama ini telah saya anut sejak lahir?
Kontribusi apa yang telah saya berikan pada Islam?”
Selama
ini, rasanya saya hanya menuliskan target-target pribadi, dan tidak pernah saya
menuliskan target-target yang ingin saya capai untuk Agama Islam. Saya malu
pada Allah SWT, yang selalu memberikan nikmat-Nya, meski saya kadang lupa pada kewajiban
untuk menyebarkan Agama Islam.
Setelah
materi dari Ust. Nur Hamdan, acara diakhiri dengan pembagian hadiah bagi peserta
MABID yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang materi-materi yang sudah
disampaikan. Setelah itu, kami dipersilahkan istirahat.
03.00
Kami
sudah bangun dari lelap tidur, sudah siap dengan pakaian shalat masing-masing. Pagi
ini, kami akan mendirikan shalat tahajud berjama’ah. Saya diamanahi untuk
mengimami shalat tahajud. Ust. Darsitun bilang,
“Shalat
malam kali ini harus lama, Imam harus membaca 1 Juz.”
Saya
hanya tersenyum dan segera memulai shalat malam dengan membaca Takbiratul
Ihram. Kami hanyut dalam kekhusyu’an masing-masing, berharap amal ibadah yang
kami lakukan bisa diterima oleh Allah SWT.
04.15
Kami
mendirikan shalat subuh berjama’ah, dilanjutkan dengan kultum dari dua orang
rekan guru. Kami kembali diberikan pencerahan dari materi-materi yang
disampaikan oleh masing-masing pembicara.
05.00
Dan
sekarang, tiba saatnya kami lari pagi bersama-sama, menggerakkan anggota badan
agar bisa menghasilkan tetesan keringat dan membuat tubuh menjadi lebih sehat. Kami
lari pagi bersama, menyapa pagi dengan kehangatan yang ada di antara kami. Saya
sungguh bahagia menikmati serangkaian kebersamaan ini. Setelah selesai lari
pagi, kami melanjutkan kebersamaan dengan bermain bola kaki di halaman sekolah.
Sedang menunggu bola jatuh haha
Permainan
cukup sengit, hingga akhirnya saya masuk menjadi pengacau bagi masing-masing
pihak haha. Saya tidak mengenal kawan dan lawan. Saya mengarahkan bola ke arah mana
saja yang saya suka. Kadang kawan menjadi lawan, kadang lawan menjadi kawan.
“Ayo,
bagi bolanya, kita kawan,” ucap saya sambil tertawa, kemudian diikuti dengan
derai tawa yang lainnya.
“Saya
sudah tidak percaya lagi,” ujar Ust. Masnun
“Menang
kalah tidak penting, yang penting berkeringat,” jawab Ustadz. Darsitun.
Permainan
berlangsung dengan sangat sempurna alias kacau, bola sudah melebihi batas
halaman sekolah (sudah masuk ke bagian lantai) tapi tetap dikejar, tidak ada
yang namanya out haha. Selagi masih bisa dijangkau, maka tetap masih dalam
koridor haha. Yang lebih anehnya lagi, gawang dari masing-masing pihak sangat
kecillll, lebar gawang tidak lebih dari satu meter lol. Meski gawangnya kecil,
namun bola tetap bisa melesat dengan indah dan menembus pertahanan keeper.
Tersenyum Bahagia karena kebersamaan
Setelah
selesai bermain bola, kami sarapan bareng, kemudian baru kembali ke rumah
masing-masing. Semoga kebersamaan ini tetap ada. Amin.
Saya
rasa hal ini perlu dilakukan oleh masing-masing sekolah. Kegiatan MABID ini
sungguh banyak sekali manfaatnya. Saya belajar untuk bisa lebih mengeratkan
jalinan silaturahmi satu sama lain, saya belajar untuk lebih mengerti
masing-masing rekan guru agar bisa lebih kompak dalam berjuang di dalam dunia
pendidikan, saya belajar untuk lebih taat pada Allah SWT, dari nasehat-nasehat
yang disampaikan oleh pemateri, dan saya juga belajar untuk terus bersyukur
akan karunia yang Allah berikan. Semoga apa yang kami lakukan bisa menjadi amal
ibadah yang bisa menjadi bekal kami menghadap Allah SWT. Amin
eaaa.... baju arab ala indihenya dipake akhirnya tad?? :D
ReplyDeletehaha iya. saya suka warna itu :D
Delete