Saya mendukung Kepala Sekolah tempat
saya mengajar untuk mengajak rekan Guru untuk bisa menulis artikel yang
berkaitan dengan pendidikan. Banyak Guru yang bisa mengajar dengan baik, akan
tetapi tidak bisa menuangkan pemikirannya dalam tulisan. Banyak Guru yang bisa
membahas sesuatu dengan baik dan rinci, akan tetapi tidak mencoba untuk
menjadikan semua itu dalam bentuk tulisan. Iya, saya betul-betul mendukung
keinginan Pihak Manajemen Sekolah untuk mengajak rekan-rekan Guru untuk bisa
menulis.
Saya memang suka dunia tulis menulis,
meski kebanyakan yang saya tulis adalah cerita-cerita pendek, catatan harian,
dan novel. Sekarang saya sedang belajar menulis artikel-artikel pendidikan.
Sekarang memang baru belajar menulis artikel yang berkaitan dengan dunia pendidikan,
dan tentu saya juga mempunyai impian untuk bisa memiliki karya tulis sesuai
dengan bidang akademik yang saya ampu. Karena dengan menulis berarti kita sudah
mengukir sejarah diri, membiarkan orang lain membaca hasil pemikiran kita,
meski nantinya kita sudah tiada.
Saya memiliki semangat yang kuat untuk
menularkan semangat saya kepada rekan sesama Guru untuk mulai berkarya,
menghasilkan tulisan-tulisan yang bisa memberi manfaat kepada banyak orang.
Sebenarnya tulisan itu tidak meski berbentuk artikel pendidikan, bisa juga
dengan membuat cerita-cerita yang ditujukan untuk dibaca oleh peserta didik,
atau menulis sesuai dengan bidang akademik masing-masing.
Pihak lembaga yang menaungi sekolah
tempat saya mengajar mempunyai sebuah majalah yang diterbitkan setiap bulannya.
Setiap bulannya majalah itu terbit lebih dari 2000 eksemplar, namun saya
melihat minimnya karya Guru yang masuk dalam majalah tersebut, terutama karya
Guru unit SMP, karena sekolah tempat saya mengajar adalah sekolah lanjutan yang
terdiri dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK, SD (yang terdiri dari SD 01
dan SD 02), SMP, dan SMA. Sebenarnya pihak sekolah sudah banyak mengajak rekan
Guru untuk mulai menulis, mulai dari diadakan lomba menulis tingkat sekolah,
dan mengajak untuk ikut berpartisipasi dalam lomba karya tulis yang diadakan
oleh pihak lain. Namun sekali lagi, minimnya ketertarikan Guru untuk
menghasilkan karya tulis masih menjadi kendala.
Sebenarnya tidak hanya rekan Guru saja
yang saya ajak untuk memiliki karya yang berbentuk tulisan, saya juga mengajak
anak-anak untuk ikut menulis. Saya pernah bilang pada anak-anak yang ada di
kelas yang saya ampu,
“Kalau ada tulisan kalian yang dimuat
di majalah sekolah, maka saya akan berikan kalian hadiah”.
Itu saya lakukan untuk menarik minat
mereka untuk memulai menulis. Sepertinya dari seluruh Guru yang ada di sekolah
tempat saya mengajar, saya yang paling semangat untuk menghasilkan karya tulis,
dan saya ingin semangat saya ini juga dimiliki oleh seluruh Guru.
Dari sini, saya ingin mengajak rekan
guru untuk bisa berkarya, entah itu menghasilkan karya tulis yang berkaitan dengan
pendidikan, membuat cerita-cerita yang ditujukan untuk peserta didik yang bisa
diambil hikmahnya, atau karya tulis yang lain. Mari menjadi Guru yang kreatif,
memiliki karya yang bisa memberi manfaat kepada orang lain. Mari Menulis.
Comments
Post a Comment
Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya Gan