Skip to main content

Taare Zameen Par


Every child is Special
Sebenarnya saya sudah lama menonton film ini, kurang lebih 6 atau 7 bulan yang lalu, akan tetapi kemarin pada saat workshop guru-guru ditayangkan film ini, dan saya yang dulu nonton film ini penuh dengan air mata, hari itu juga saya kembali meneteskan air mata, meski saya coba untuk tahan, ingin rasanya teriak tapi malu dengan guru-guru yang lain he he.

Film ini menceritakan seorang anak yang bernama Ichsan yang menderita dyslexia (sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis). Keadaan ini diperparah oleh perlakuan lingkungan yang selalu menyudutkannya, sering dikatakan ‘bodoh', ‘malas' dan kata-kata yang tidak layak diucapkan lainnya. Saya tidak akan berbicara panjang lebar mengenai film ini, silahkan tonton filmnya dengan cara membeli DVD aslinya ya (kalo mau copy file filmnya sama saya juga boleh) #senyum.

Film ini benar-benar sudah membuat saya menangis, saya tidak tahu dengan kalian apakah kalian akan menangis atau tidak, yang jelas banyak pelajaran berharga yang bisa diambil bagi para guru, orang tua, maupun calon orang tua, bagaimana seharusnya kita memperlakukan anak-anak kita dengan baik dan bisa menerima keadaan anak kita. Tidak selamanya anak bisa mengikuti kemauan kita, jangan selalu membanding-bandingkan anak kita yang mungkin kurang mampu secara akademik dengan anak-anak lain yang mempunyai nilai akademik yang tinggi. Para guru pun harus mempunyai cara yang baik dalam mengajar.

Bagian yang membuat saya menangis tersedu-sedu adalah pada saat Ichsaan dimasukkan ke boarding school, saya bisa merasakan betul bagaimana rasanya jauh dari orang tua untuk pertama kalinya diumur yang masih sangat membutuhkan belaian seorang Ibu, di film ini Ichsaan mengalami depresi saat berada jauh dari Ibunya, apalagi saat Ibunya memberi kabar bahwa ia tidak bisa mengunjungi Ichsaan ke sekolah karena harus menyaksikan kakaknya yang sedang lomba. Padahal saat itu Ichsaan sedang betul-betul membutuhkan kehadiran sang Ibu.

Every child is special, itu yang dapat saya ambil sebagai pelajaran, semua anak itu mempunyai keunikan tersendiri, layaknya Ichsaan yang dicap sebagai anak bodoh, malas, padahal dia mempunyai daya imajinasi yang sangat tinggi dalam melukis, dia mampu melukis dengan baik. Masalah dia kesulitan dalam membaca, menulis, dan melakukan perintah yang berurutan (seperti, Ichsaan, buka buku Bahasa Inggris, halaman 5, baris ke 2), bisa diatasi dengan memberikan dia waktu khusus untuk diajari bagaimana menulis dan membaca. Seperti yang dilakukan oleh Amir Khan dalam film ini, dia mengajarkan cara menulis dan membaca dengan penuh kesabaran hingga akhirnya Ichsaan bisa membaca dan menulis. Dibutuhkan kesabaran tinggi memang, tapi tidak ada usaha yang tidak membuahkan hasil, perlahan tapi pasti akan ada hasil dari apa yang kita lakukan bukan?.

Baiklah, silahkan tonton filmnya, jangan lupa siapkan tissue.

Comments

  1. Saya suka dengan pesam filmnya dan pengen banget nonton filmnya.

    Tapi saya paling enggak suka nangis kalo lagi nonton film, soalnya pandangan mata jadi kabur dan hidung saya jadi mampet ... :)


    #Holla ... blogwalking .. :D

    ReplyDelete
  2. nah silahkan cari filmnya dan ditonton :), kalo masalah nangis itu siapin aja tissue banyak2 . InsyAllah saya akan berkunjung ke blog sampean. salam kenal

    ReplyDelete
  3. saya meninggalkan jejak disini yaa..

    salam kenal pak guru..

    hihihihi :)

    ReplyDelete
  4. salam kenal balik, terimakasih sudah berkunjung

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya Gan

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat ...

Paralayang Batu

Salam. Tiga hari terakhir, saya lagi banyak kerjaan (baca: tugas kuliah ama jalan-jalan, hehe). Kebetulan Reimer, sahabat saya dari Rotterdam-Holland sedang berkunjung ke Malang. Sebagai sahabat yang baik, tentunya saya mau mengajak dia menjelajahi Malang dan sekitarnya, dong, hehe. Sejak Minggu saya sudah menemani Reimer jalan-jalan. Saya hanya menemai ketika kuliah sudah selesai aja, sih. Biasanya dari ashar sampai malam. Nah, selain kelayapan di Malang, saya mengajak Reimer untuk menikmati keindahan pemandangan dari atas ketinggian Gunung Banyak yang merupakan tempat bagi kamu yang berani uji nyali untuk terbang dari ketinggian dengan bantuan parasut atau biasa dikenal dengan Paralayang.

Tentang Tato

Bermula dari tweets saya yang membahas tentang tato, sekarang saya ingin menjadikannya sebuah artikel. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui, atau menghakimi orang-orang yang mempunyai tato. Tulisan ini dari sudut pandang agama (Islam) dan medis. Tentunya ini hanya sebatas pengetahun saya saja. Saya pernah menanyakan alasan bertato kepada teman-teman yang mempunyai tato. Sebagian besar jawabannya adalah “seni, keren, punya makna tersendiri, laki banget, dan sebagainya” . Tato tidak hanya digemari Kaum Adam, namun Kaum Hawa pun juga menggemari tato. Saya pernah membaca, tato berasal dari bahasa Tahiti “tatu” yang berarti “tanda”. Para ahli menyimpulkan bahwa tato sudah ada sejak tahun 12.000 Sebelum Masehi.  Lantas bagaimana Islam memandang tato?  Sumber hukum utama dalam Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Keduanya sebagai landasan utama umat Islam hidup. Allah swt. memberikan kita pedoman dalam menjalani hidup. Di dalam Al-Qur’an, surat An-Nisa ayat...