Skip to main content

Memaafkan


Tidak pelak lagi, manusia tidak bisa hidup menyendiri jauh dari masyarakat. Ia adalah makhluk yang saling bergantung dan yang kebutuhannya tidak mengenal batas. Kenyataannya manusia bergantung secara sosial; hal ini sepenuhnya sesuai dengan watak dan berbagai kebutuhannya, dan menjadikannya uuntuk hidup di bawah semangat untuk kerja sama atau gotong royong.

Kehidupan sosial merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam perkembangan watak manusia, tidak hanya pada hal-hal materi, akan tetapi lebih dari itu, hubungan tersebut akan membentuk kesatuan jiwa, dan jika kesatuan jiwa sudah ada dalam kehidupan bermasyarakat, maka dipastikan kehidupan dalam bermasyarakat akan merasakan keindahan dan ketentraman.

Salah satu kewajiban kita dalam berhubungan dengan orang lain adalah mampu untuk memaafkan kesalahan-kesalahan orang lain. Tidak ada manusia yang sempurna, semuanya pasti pernah berbuat salah. Jalan terbaik menuju hidup yang dipenuhi kedamaian adalah benar-benar hidup dengan damai bersama orang lain.

Menurut para Ulama, bakat terbesar yang tidak dimiliki oleh hewan adalah sifat pemaaf dan melupakan kesalahan-kesalahan orang lain. Ketika seseorang berbuat salah terhadap diri kita, kita diberi kesempatan mulia untuk memaafkan kesalahannya.

Ketika kita membalas dendam atas apa yang yang sudah dilakukan oleh musuh, maka secara tidak langsung kita sudah menempatkan diri pada posisi yang sama dengan musuh kita, karena kita telah memperlakukannya dengan cara yang sama seperti yang dia lakukan kepada kita. Tetapi kita akan mendapatkan kemuliaan jika kita mampu untuk memaafkan kesalahannya. Dengan memaafkan, kita pasti menjadi pemenangnya, kita mampu mengalahkan musuh-musuh tanpa harus ada pertikaian antara satu sama lain.

Imam Ali a.s berkata:
"Orang yang paling beruntung adalah orang yang mensucikan dirinya dari perselisihan dan dendam".
Dr. Dale Carnegie menulis di dalam bukunya, How to win friends and Influence People :
"Kebencian kita terhadap orang lain tidaklah melukai mereka sedikit pun, kecuali justru mengubah kehidupan kita menjadi neraka yang tidak terganggukan".
Adalah wajib bagi kita untuk bersikap baik ketika orang lain melanggar, karena kebaikan merupakan kebijakan surgawi, yang dengan itu bumi dan para penghuninya dapat hidup dalam kedamaaian dan keharmonisan.

Comments

  1. Semoga dengan memaafkan hati dan jiwa kita akan lebih damai dan tenteram.

    Salam blogger,
    bowosoedadi.blogdetik.com

    ReplyDelete
  2. salam. amin. terimakasih sudah berkunjung :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya Gan

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat ...

Paralayang Batu

Salam. Tiga hari terakhir, saya lagi banyak kerjaan (baca: tugas kuliah ama jalan-jalan, hehe). Kebetulan Reimer, sahabat saya dari Rotterdam-Holland sedang berkunjung ke Malang. Sebagai sahabat yang baik, tentunya saya mau mengajak dia menjelajahi Malang dan sekitarnya, dong, hehe. Sejak Minggu saya sudah menemani Reimer jalan-jalan. Saya hanya menemai ketika kuliah sudah selesai aja, sih. Biasanya dari ashar sampai malam. Nah, selain kelayapan di Malang, saya mengajak Reimer untuk menikmati keindahan pemandangan dari atas ketinggian Gunung Banyak yang merupakan tempat bagi kamu yang berani uji nyali untuk terbang dari ketinggian dengan bantuan parasut atau biasa dikenal dengan Paralayang.

Tentang Tato

Bermula dari tweets saya yang membahas tentang tato, sekarang saya ingin menjadikannya sebuah artikel. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui, atau menghakimi orang-orang yang mempunyai tato. Tulisan ini dari sudut pandang agama (Islam) dan medis. Tentunya ini hanya sebatas pengetahun saya saja. Saya pernah menanyakan alasan bertato kepada teman-teman yang mempunyai tato. Sebagian besar jawabannya adalah “seni, keren, punya makna tersendiri, laki banget, dan sebagainya” . Tato tidak hanya digemari Kaum Adam, namun Kaum Hawa pun juga menggemari tato. Saya pernah membaca, tato berasal dari bahasa Tahiti “tatu” yang berarti “tanda”. Para ahli menyimpulkan bahwa tato sudah ada sejak tahun 12.000 Sebelum Masehi.  Lantas bagaimana Islam memandang tato?  Sumber hukum utama dalam Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Keduanya sebagai landasan utama umat Islam hidup. Allah swt. memberikan kita pedoman dalam menjalani hidup. Di dalam Al-Qur’an, surat An-Nisa ayat...