Skip to main content

Catatan Hati Seorang Guru

Sebagai seorang guru, tentunya saya tidak hanya bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan di sekolah, namun saya juga harus memantau kegiatan mereka melalui buku penghubung ke orang tua yang sudah dibuat oleh sekolah, mulai ketaatan mereka melakukan sholat lima waktu dengan baik, akhlak kepada orang tua, dan akhlak kepada diri sendiri (seperti memiliki kesadaran belajar mandiri, menjaga barang milik pribadi, dan berpakaian sesuai syari’at).

Sehubungan dengan itu, sudah beberapa hari ini saya mewajibkan beberapa murid yang saya rasa butuh untuk dibantu (seperti yang masih suka telat sholat atau malah yang masih suka bolong sholatnya) untuk melaporkan jam berapa mereka bangun pagi dan jam berapa mereka melaksanakan sholat subuh. Dan karena kebanyakan dari murid-murid saya suka telat bangun pagi  dan akhirnya waktu sholat subuh nya pun menjadi molor. Setiap pagi mereka harus sms ke saya kalo mereka sudah bangun dan mengkonfirmasikan apakah mereka sudah sholat subuh atau belum. Atau kegiatan ini bisa disebut Shubuh Calling, yaitu saya harus sering mengingatkan mereka untuk bangun pagi dan sholat tepat waktu.

Dan tentunya, kembali saya berusaha menanamkan sikap jujur agar mereka betul-betul melaporkan sesuai dengan apa yang mereka lakukan. Selain mereka melaporkan secara pribadi melalui sms atau telphone, saya juga mengontrol melalui buku penghubung ke orang tua, dari sana bisa dilihat dalam satu pekan bagaimana kegiatan mereka yang merupakan laporan dari orang tua masing-masing murid. Buku penghubung itu wajib diisi oleh orang tua pada setiap pekannya.

Sebagai seorang guru, sudah selayaknya kita menjadi contoh yang baik bagi murid-murid kita, tidak hanya di lingkungan sekolah saja, namun dimana pun kita harus memberikan contoh yang baik untuk murid-murid kita, tidak salahnya bermain bersama dengan murid-murid kita, karena sesungguhnya guru yang baik adalah guru yang bisa menjadi teman yang baik, yang berusaha melakukan tugasnya dengan baik.

Apakah bercanda bareng dengan murid itu tidak boleh ? tentu jawabannya boleh, tapi kembali kita harus mengetahui kapan kita bisa bercanda dengan mereka, di luar jam pelajaran kita bisa saja bermain bareng mereka, olahraga mungkin, jalan bareng mereka mungkin, namun ketika kita sudah berada di kelas, kita juga harus memposisikan diri sebagai seorang guru, sehingga murid pun akan melakukan hal yang sama.

Kerap kali kita salah mengartikan apa itu tegas , tegas bukan berarti kita harus galak, marah-marah, susah senyum, sehingga membuat murid ketakutan saat mengikuti pelajaran, tegas disini adalah melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang ada, saat murid melakukan kesalahan, maka dia harus diberi sangsi sesuai dengan aturan yang sudah dibuat, namun kita juga tidak bisa menafikan bahwa mungkin mereka bisa menjelaskan apa yang menyebabkan mereka melakukan hal yang demikian, jadi kita tidak membuat sangsi buta tanpa peduli alasan yang mungkin ingin mereka ajukan.

Hubungan yang baik antara guru dan murid akan membuat mereka lebih terbuka, contohnya, saat mereka mempunyai masalah, mereka akan merasakan bahwa guru bisa dijadikan tempat untuk mencurahkan segala unek-unek mereka dan berharap guru akan mengerti akan apa yang sedang ia rasakan, sehingga mereka bisa merasakan betapa tulusnya kasih seorang guru. Nah kalo mereka sudah berbuat demikian, insyaallah murid akan berusaha bersikap lebih baik kepada kita, karena kita sendiri sudah memulai mengajarkan mereka dan mempraktikkan bagaimana bersikap yang baik.

Eh saya ini sedang ngomong apa sih, kok jadi ngalor ngidul gini, baiklah Sekian celotehan saya pagi ini, selamat pagi dan selamat berhari libur. 

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat ...

Paralayang Batu

Salam. Tiga hari terakhir, saya lagi banyak kerjaan (baca: tugas kuliah ama jalan-jalan, hehe). Kebetulan Reimer, sahabat saya dari Rotterdam-Holland sedang berkunjung ke Malang. Sebagai sahabat yang baik, tentunya saya mau mengajak dia menjelajahi Malang dan sekitarnya, dong, hehe. Sejak Minggu saya sudah menemani Reimer jalan-jalan. Saya hanya menemai ketika kuliah sudah selesai aja, sih. Biasanya dari ashar sampai malam. Nah, selain kelayapan di Malang, saya mengajak Reimer untuk menikmati keindahan pemandangan dari atas ketinggian Gunung Banyak yang merupakan tempat bagi kamu yang berani uji nyali untuk terbang dari ketinggian dengan bantuan parasut atau biasa dikenal dengan Paralayang.

Tentang Tato

Bermula dari tweets saya yang membahas tentang tato, sekarang saya ingin menjadikannya sebuah artikel. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui, atau menghakimi orang-orang yang mempunyai tato. Tulisan ini dari sudut pandang agama (Islam) dan medis. Tentunya ini hanya sebatas pengetahun saya saja. Saya pernah menanyakan alasan bertato kepada teman-teman yang mempunyai tato. Sebagian besar jawabannya adalah “seni, keren, punya makna tersendiri, laki banget, dan sebagainya” . Tato tidak hanya digemari Kaum Adam, namun Kaum Hawa pun juga menggemari tato. Saya pernah membaca, tato berasal dari bahasa Tahiti “tatu” yang berarti “tanda”. Para ahli menyimpulkan bahwa tato sudah ada sejak tahun 12.000 Sebelum Masehi.  Lantas bagaimana Islam memandang tato?  Sumber hukum utama dalam Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Keduanya sebagai landasan utama umat Islam hidup. Allah swt. memberikan kita pedoman dalam menjalani hidup. Di dalam Al-Qur’an, surat An-Nisa ayat...