Apa yang
kamu lakukan ketika mendapat pesan tiba-tiba dari orang yang kamu kenal, tapi
sudah lama menghilang tidak ada kabar?
“Mas, apa kabar? Ini saya Arjuna, teman kuliah dulu.”
Beberapa
saat kemudian, setelah nostalgia sebentar tentang masa lalu, dia menulis;
“Saya lagi butuh bantuan, Mas, saya lagi butuh uang, kamu
bisa nggak pinjemin. Awal bulan nanti saya ganti.”
Jika sudah begini,
bagaimana kamu merespon?
Saya selalu mengajak
orang lain untuk merespon hal-hal begini dengan bijak. Karena memang kita hanya
perlu merespon dengan sebaik mungkin. Jika bisa membantu, silahkan membantu,
jika tidak bisa membantu, tidak perlu Arjuna menjadi topik penting obrolan
dengan teman sekantor;
“Itu loh, Bro, si Arjuna, teman seangkatan kita, lama
ngilang, tiba-tiba chat mau pinjem duit, banyak lagi. Ih Ogah.”
Tidak perlu
juga merespon dengan ucapan-ucapan yang tidak baik, yang malah bisa jadi
menyinggung perasaannya, atau bahkan menyakiti. Islam tidak mengajarkan kita
demikian. Ucapan baik adalah pilihan terbaik. Jika sedang tidak bisa membantu,
kamu bisa merespon dengan respon sederhana;
“Maaf, ya, Mas, saya belum bisa bantu kali ini, semoga
Allah mudahkan semua urusanmu, ya. keep in touch.”
Sesederhana
itu. Kita bahkan tidak memiliki kewajiban menjelaskan alasan ‘mengapa kita tidak
bisa membantu’. itu optional. Seandainya setelah menghubungi kali ini
dia kembali pergi, menghilang lagi, ikhlaskan saja. Paling tidak kita tetap
menjadi baik. Demikianlah Islam mengajarkan kita.
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرفَلْيَقُلْ
خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Siapa saja yang beriman kepada
Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tugas kita adalah berusaha menjadi seseorang yang bisa memberi manfaat sebanyak mungkin kepada siapapun. Terlepas orang lain menganggap baik atau tidak, itu bukan urusan kita. Tetap saja berbuat baik meski tidak dianggap. Karena sejatinya Allah selalu akan membalas kebaikan kita dengan kebaikan pula. Pun demikian dengan keburukan, balasannya adalah keburukan.
“Barangsiapa
yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat
(balasan)nya (7). dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar
dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula(8) (QS. Az Zalzalah: 7-8).
Jadi, mari
menjadi pribadi yang lebih bijak lagi, yang paham bagaimana seharusnya bersikap
dalam berbagai kondisi.
Iseng2 manpir dan baca tulisan di blog ini...ternyata masih keren aja tulisannya. Apa kabar mas Bro?? Semoga sehat dan tetap berkarya ya mas
ReplyDeleteAlhamdulillah sehat. lama nggak nulis hahaha, baru ini buka lagi
Delete