Skip to main content

Ngadem Di Pantai Bingin

Pantai Bingin Pas Surut
Hi semuanya, sudah lama banget saya nggak ke rumah tercinta ini, baru pekan ini sempat nulis lagi, biasalah kesibukan orang ganteng (dilempar pasir) seperti saya ini sibuk kesana-kemari mencari alamat (palsu) lol. Anyway, belum sempat maaf-maafan sama pembaca blog tercinta ini (ya kali aja ada) :p. Mohon maaf lahir bathin, ya, semoga kebaikan selalu menyertai kita semua. Amin.
Baiklah, kalian pernah mendengar Pantai Bingin, belum? Ituloh, salah satu pantai cantik yang masih rada sepi dari kerumunan wisatawan. Nggak tahu juga? Udah pernah ke Bali belum, sih? Masa pantai Bingin aja nggak tahu *dikeroyok rame-rame*. Pantai Bingin, merupakan salah satu pantai yang berdekatan dengan pantai dreamland, padang-padang, tapi nggak banyak orang yang tahu kecantikan pantai ini. Dia terletak di desa pecatu, kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Duh, Bali Selatan emang menyimpan banyak keindahan pantai, ya. Sama seperti kamu yang menyimpan banyak rindu buat saya *plak.
Waktu di Bali satu bulan lalu, kebetulan lagi musim panas (sekarang juga masih), saya sempat ngadem di pantai ini sehabis ashar. Biasalah, karena dalam kondisi berpuasa, jadi kayaknya seru bersemedi di pantai ini sambil santai, leyeh-leyeh di bawah karang-karang yang menjulang tinggi di bibir pantai, mandi, atau hanya sekadar motret keindahan pantai yang bikin ademmmmm. Embusan angin bikin hati jadi adem, sedingin senyuman kamu (nunjuk kaca) haha. Ini tulisan banyak ngawurnya.
Untuk menuju pantai ini, cukup arahkan saja kendaraanmu ke arah Pecatu, nanti ada tulisan pantai Bingin kanan jalan sebelum pantai padang-padang, tulisannya kecil banget, makanya nggak banyak wisatawan lokal ke pantai ini, kebanyakan wisatawan mancanegara yang suka surfing yang datang kemari. Dari tempat parkir menuju ke pantai masih harus berjuang lagi, masih harus berjalan berkelok-kelok, menuruni anak tangga yang juga berkelok-kelok, kemudian barulah bertemu dengan pantai yang elok dipandang J. Hati-hati dengan kendaraan yang kamu bawa, karena tempat parkir dan pantai jauh, jadi harus dikunci ganda.
Berhubung saya nggak bisa surfing (meski sudah ikut kelas surfing di Kuta) haha, makanya saya lebih suka kesini pas ashar, pas laut lagi surut, jadi saya bisa mandi sambil melihat terumbu karang yang cantik. Airnya bening banget, mampu ngademin hati yang lagi di php-in haha. Kalo pas laut sedang pasang, ombaknya bisa mencapai ketinggian 5 meteran, cocok buat kamu yang suka surfing, apalagi kalo surfingnya bersama orang terkasih, pasti makin romantis *mulai ngawur*
Di pantai ini juga ada penginapan jika kamu memilih untuk bermalam disini, jadi jangan takut nggak dapat tempat tinggal. Atau bisa juga bikin tenda di pinggir pantai kalo mau hehe. Pantai ini cocok bagi kamu yang nggak suka dengan pantai yang sudah menjadi pantai sejuta umat. Kalo sore hari, saat matahari terbenam juga cantik banget, sayang untuk dilewatkan begitu saja. Di pinggir pantai, ada tebing-tebing yang ditumbuhi aneka tanaman yang membuat tebing-tebingnya semakin cantik karena perpaduan karang yang kokoh dan dedaunan nan hijau yang menyejukkan.

Well, karena menuju pantai ini harus menuruni anak tangga, jadi kamu harus siap capek pas baliknya, karena harus menaiki anak tangga yang bakalan bikin ngos-ngosan, semacam habis manis jadi ngos-ngosan *opo iki.  So, kalo kamu suka wisata pantai, nggak ada salahnya berkunjung ke pantai ini, malah saya rekomendasikan untuk datang ke pantai ini. Have a nice trip, guys. J

Comments

  1. waah cakep pantainya. aku malah baru tau loh. Mo ke Bali lagi ah

    ReplyDelete
  2. Bingin blm kesampean, ini yg deket padang2 kan yaaaa ???

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, searah sama padang-padang, sebelum padang-padang :)

      Delete
  3. yang ganteng lagi sibuk haha, airnya jernih banget jadi pengen ke pantai :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya Gan

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat ...

Paralayang Batu

Salam. Tiga hari terakhir, saya lagi banyak kerjaan (baca: tugas kuliah ama jalan-jalan, hehe). Kebetulan Reimer, sahabat saya dari Rotterdam-Holland sedang berkunjung ke Malang. Sebagai sahabat yang baik, tentunya saya mau mengajak dia menjelajahi Malang dan sekitarnya, dong, hehe. Sejak Minggu saya sudah menemani Reimer jalan-jalan. Saya hanya menemai ketika kuliah sudah selesai aja, sih. Biasanya dari ashar sampai malam. Nah, selain kelayapan di Malang, saya mengajak Reimer untuk menikmati keindahan pemandangan dari atas ketinggian Gunung Banyak yang merupakan tempat bagi kamu yang berani uji nyali untuk terbang dari ketinggian dengan bantuan parasut atau biasa dikenal dengan Paralayang.

Tentang Tato

Bermula dari tweets saya yang membahas tentang tato, sekarang saya ingin menjadikannya sebuah artikel. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui, atau menghakimi orang-orang yang mempunyai tato. Tulisan ini dari sudut pandang agama (Islam) dan medis. Tentunya ini hanya sebatas pengetahun saya saja. Saya pernah menanyakan alasan bertato kepada teman-teman yang mempunyai tato. Sebagian besar jawabannya adalah “seni, keren, punya makna tersendiri, laki banget, dan sebagainya” . Tato tidak hanya digemari Kaum Adam, namun Kaum Hawa pun juga menggemari tato. Saya pernah membaca, tato berasal dari bahasa Tahiti “tatu” yang berarti “tanda”. Para ahli menyimpulkan bahwa tato sudah ada sejak tahun 12.000 Sebelum Masehi.  Lantas bagaimana Islam memandang tato?  Sumber hukum utama dalam Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Keduanya sebagai landasan utama umat Islam hidup. Allah swt. memberikan kita pedoman dalam menjalani hidup. Di dalam Al-Qur’an, surat An-Nisa ayat...