Skip to main content

Surfing di Blue Point Beach

Sebagai laki-laki baik hati dan rajin menabung yang selalu terpesona dengan yang namanya pantai (mulai narsis akut) alias beach hunter, maka nggak sah kalo selama di Bali tidak mengunjungi pantai yang satu ini. Niat awalnya, saya mau sok-sok’an mandi gitu di bawah tebing karang yang menjulang itu, tapi nggak jadi, udah ngeri duluan melihat ombak yang segede kapal gitu dan siap menghepaskan saya ke pelabuhan hati si dia *plak.
Blue point beach atau juga dikenal dengan pantai suluban ini memang menjadi salah satu tempat favorit para surfer. Meski saya bukanlah seorang surfer, tapi menikmati pantai ini saja sudah lebih dari cukup. Untuk mencapai pantai ini, gampang banget, cukup arahkan kendaraanmu ke arah Uluwatu, nanti bakalan ketemu pantai padang-padang, setelah itu baru pantai ini, gampang, jangan takut nyasar. Setelah sampai, saya harus menuruni anak tangga di antara cafe-cafe yang berada di tebing yang disulap sedemikian rupa menjadi tempat leha-leha sambil melihat laut yang begitu cantik. Dari atas, kita bisa melihat betapa indahnya pantai ini. Ombaknya yang memanjakan para surfer yang lalu lalang membawa papan surfing, cafe-cafe yang bisa dijadikan tempat istirahat sambil merasakan embusan angin yang menyejukkan, dan tentu saja semua itu memang sayang jika dilewatkan begitu saja.
Saya menghabiskan beberapa jam di pantai ini, menunggu air laut agak surut agar bisa mandi di cekungan karang yang berupa gua yang dilewati para surfer untuk menuju pantai. Jika kamu adalah seorang surfer yang sudah memiliki jam terbang yang keren, kamu boleh mencoba surfing di pantai ini, namun kalo masih ecek-ecek kayak saya, mendingan surfing di pantai yang ombaknya lebih bersahabat saja, ya. Kasihan kalo kamu terhempas ombak dan kena batu karang, apalagi kalo kamu masih single, kan kasihan #dilemparPapansurfing.
Di pantai ini, ada banyak spot cantik untuk mengabadikan keberadaanmu di tengah keindahan pantai. Berhubung saya sudah agak jarang dipotret, jadi saya lebih suka memotret suasana saja, nggak terlalu obses kudu punya foto muka saya di pantai ini. Ada sih, palingan cuma beberapa aja. #halah. Ke pantai ini memang perlu hati-hati ekstra banget, karena memang bermula dari tebing jurang yang disulap menjadi tempat wisata yang keren. Kalo kamu bawa anak kecil, jangan sampai lengah dikit aja, bisa-bisa anak kecil udah lompat aja ke bawah dan itu bisa merenggut nyawa.
Bisa foto pernikahan di sini
Buat yang lagi bingung untuk foto pernikahan, disini juga ada tempat khusus yang disewakan untuk menjadi pilihanmu mengabadikan kebersamaan dengan kekasih hati. Dijamin keren, deh, fotonya. Oh iya, untuk masuk ke pantai ini cuma cukup bayar 5.000, aja. Itu udah termasuk tiket masuk dan parkir. Hanya dengan membayar segitu, kita sudah dapat menikmati keindahan yang luar biasa di pantai ini. Kalo mau mandi, coba tunggu agak siangan dikit, ya, soalnya kalo pagi biasanya ombaknya lagi gede banget, susah untuk renang dengan kondisi ombak yang demikian. Jadi mendingan tunggu agak siangan ketika ombak udah nggak terlalu gede, tapi itu juga perlu hati-hati banget, karena ombak langsung terhempas ke dinding tebing karang yang menjulang.
Jangan takut kelaparan di pantai ini, ada banyak cafe-cafe yang bisa kamu jadikan tempat untuk bersantai sambil menikmati menu aneka ragam. Untuk kamu yang Muslim, tentu saja jangan lupa memastikan bahwa makanan yang kamu pesan adalah makanan halal, ya, maklum, penduduk di Bali mayoritas beragama Hindu. Di pantai ini, mayoritas pengunjungnya adalah turis mancanegara, tidak terlalu banyak turis lokal yang saya jumpai. Turis-turis ini datang jauh-jauh untuk surfing disini, lah, saya malah belum pernah nyobain. Sepertinya PR saya sekarang adalah kudu belajar surfing #mulaiNgimpi. Masalah penginapan juga nggak usah khawatir, ada banya tempat penginapan yang bisa kamu pilih yang disesuaikan dengan budget yang kamu miliki. Kalo mau berkemah di pantai ini juga bisa menjadi pilihan yang menyenangkan tentunya.

Gimana? Tertarik mengunjungi pantai ini?

Comments

  1. setelah ane baca postingan ini jdi tertarik pengen kesana, hehe

    ReplyDelete
  2. Ga berani deh berenang disana, liatnya saja udah ngeri saya mas

    ReplyDelete
  3. Kalau saya ke pantai suluban ini seringnya buat nangkring di cafe yang diatas itu~ sambil liatin para surfer asik sendiri maenan ombak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Fahmi, kamu nggak lagi kesambet, kan? mau mampir ke blog saya haha

      Delete
  4. Wah keren tuuh, tapi kok ombaknya keliatannya serem ya. Gue gak bisa berenaang. :o

    ReplyDelete
  5. Mas mas, kamu sebulan ya di Bali nya?
    Aku mau menjauh lah dari blog mu sampe kamu pergi dari Bali. Tiap blogwalking disuguhin laut lagi laut lagi, emang aku berhati baja po bisa menahan godaan foto-foto lautmu.
    :'(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iya, Pung, sebulan di Bali. Nggak usah menjauh lah, hampa blog saya kalo lo kagak merusuh haha

      Delete
  6. Anjrit, keren banget kayaknya ini tempat.. Tapi ngeri lecet-lecet euy. kayaknya batunya tajem-tajem gitu ya?

    ReplyDelete
  7. Sebenarnya kalo pas airnya surut malah enak, pasir alus gitu.

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya Gan

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat ...

Paralayang Batu

Salam. Tiga hari terakhir, saya lagi banyak kerjaan (baca: tugas kuliah ama jalan-jalan, hehe). Kebetulan Reimer, sahabat saya dari Rotterdam-Holland sedang berkunjung ke Malang. Sebagai sahabat yang baik, tentunya saya mau mengajak dia menjelajahi Malang dan sekitarnya, dong, hehe. Sejak Minggu saya sudah menemani Reimer jalan-jalan. Saya hanya menemai ketika kuliah sudah selesai aja, sih. Biasanya dari ashar sampai malam. Nah, selain kelayapan di Malang, saya mengajak Reimer untuk menikmati keindahan pemandangan dari atas ketinggian Gunung Banyak yang merupakan tempat bagi kamu yang berani uji nyali untuk terbang dari ketinggian dengan bantuan parasut atau biasa dikenal dengan Paralayang.

Tentang Tato

Bermula dari tweets saya yang membahas tentang tato, sekarang saya ingin menjadikannya sebuah artikel. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui, atau menghakimi orang-orang yang mempunyai tato. Tulisan ini dari sudut pandang agama (Islam) dan medis. Tentunya ini hanya sebatas pengetahun saya saja. Saya pernah menanyakan alasan bertato kepada teman-teman yang mempunyai tato. Sebagian besar jawabannya adalah “seni, keren, punya makna tersendiri, laki banget, dan sebagainya” . Tato tidak hanya digemari Kaum Adam, namun Kaum Hawa pun juga menggemari tato. Saya pernah membaca, tato berasal dari bahasa Tahiti “tatu” yang berarti “tanda”. Para ahli menyimpulkan bahwa tato sudah ada sejak tahun 12.000 Sebelum Masehi.  Lantas bagaimana Islam memandang tato?  Sumber hukum utama dalam Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Keduanya sebagai landasan utama umat Islam hidup. Allah swt. memberikan kita pedoman dalam menjalani hidup. Di dalam Al-Qur’an, surat An-Nisa ayat...