Skip to main content

Leyeh-Leyeh di Padang-Padang

Padang-padang Beach
19 Juni 2015
Saya itu memang penggila pantai dan hal itu wajar saja tentunya. Saya memang lahir di daerah yang berdekatan dengan pantai, bisa dengan mudahnya saya berlarian ke pantai tanpa perlu takut nyasar. Lah, wong pantainya cuma berjarak palingan 250 meter dari rumah. Maka nikmat Tuhan mana lagi yang patut saya dustakan? Sudah lahir deket pantai, di belakang rumah ada sawah, ditambah bonus bisa mandi sungai sesuka hati. Keren, kan? Anak kota nggak bakalan ngerasain istimewanya bermain di tiga tempat ini: sawah, pantai, dan sungai. *dilempar sepatu*
            Anyway, kalian pernah mendengar pantai Padang-Padang? Itu, loh, salah satu pantai yang berada di Bali Selatan yang sempat dijadiin salah satu lokasi pembuatan film Eat, Pray, Love yang dibintangi oleh Julia Robert. Masih nggak tahu juga? Lihat di google map aja, deh. #ditimpuk. Tanpa Julia Robert leyeh-leyeh disini juga sebenarnya potensi pantai ini emang keren, tapi memang semakin naik daun (dikira ulat kali, ya) sejak selesai pembuatan film si Julia ini. Pantai ini terletak di Jalan Labuhan Sait, di Desa Pecatu, Badung, Bali Selatan. Pantai dengan pasirnya yang menawan dan lembut, ditambah deburan ombaknya yang tenang adalah suasana yang bakalan kamu dapatkan kalo sedang berkunjung ke pantai ini. Jangan khawatir, untuk bisa menikmati pesona cantik di pantai ini kamu cuma perlu membayar uang parkir sebesar 2000, dan kamu sudah bisa leyeh-leyeh cantik di pantai ini.
            Berhubung saya lagi di Bali, maka sayang banget kalo nggak leyeh-leyeh ganteng di pantai ini. Saya suka leyeh-leyeh di bibir pantai, tidur-tiduran sambil membaca buku. Emang nggak mandi? Erghh, mana ada saya lupa dengan aktifitas mandi kalo nemu pantai kayak gini. Kamu? Kamu masih yakin nggak tergoda nyebur melihat pantai secantik ini? Kalo saya sih nggak kuat menahan godaan untuk sesegera mungkin nyebur dan bergaya seolah sedang mandi di pulau sendiri, haha. Maklum, saya sering kumat kalo sedang berada di pantai.
            Di pantai ini, selain lautnya yang tenang, pasirnya yang cantik menawan, ada karang-karang yang berukuran cukup besar di bibir pantai, kamu juga bisa surfing. Ada banyak turis lokal maupun mancanegara yang melakukan surfing disini. Kalo saya lebih suka mandi, karena sampai sekarang belum ada niatan untuk melanjutkan belajar surfing yang sempat saya ikuti waktu stay 9 hari di Bali tahun 2013. Dulu, pas belajar, badan saya sempat kena hantam papan surfing milik salah satu turis mancanegara yang ternyata juga sedang belajar. Makanya malas lagi belajar surfing, sakitnya tuh masih berada disini *nunjuk bahu*
            Nah, kalo mau leyeh-leyeh di Padang-Padang ini, jangan lupa bawa perlengkapan sendiri. Saya kalo leyeh-leyeh disini, biasanya bawa buku, kamera, ama alas buat tidur-tiduran. Kalo yang lain, kan, menjadikan handuk sebagai alas buat leyeh-leyeh, kalo saya mah pake sarung aja, saya mah gitu orangnya, lebih suka menjadikan sarung sebagai alas ketimbang handuk, haha. Ada beberapa pedagang yang juga nongkrong di pantai ini, tapi cuma sedikit. Jadi lebih enak kalo bawa bekal sendiri, kayak cemilan dan sebagainya. Tapi kalo sedang puasa, mah, jangan, atuh.
            Untuk menuju bibir pantai, kita cuma perlu menuruni beberapa anak tangga yang berada di tengah-tengah karang. Kayaknya karangnya sengaja di belah untuk membuat akses jalan masuk ke bibir pantai. Sebelum turun, jangan lupa jalan ke arah jembatan yang berada tidak jauh dari pintu masuk pantai, sempatin buat motret pantai dari ketinggian, bakalan cantik banget. Bisa juga motret pas mau pulang.
            Jangan heran, kalo sejak pagi pantai ini sudah rame aja ama turis mancanegara. Saya pernah coba datang pukul 8 pagi dan sudah rame banget. Bahkan malam pun masih ada aja yang nongkrong di pantai ini. Kebetulan saya stay tidak jauh dari pantai ini, jadi ada banyak waktu buat leyeh-leyeh. Gimana? Sudah tergoda untuk bermalas-malasan di Pantai ini? Jangan takut nggak dapat penginapan, ada banyak penginapan beraneka ragam yang bisa kamu pilih, mulai dari yang harga ala backpacker sampai yang kualitasnya wow juga ada. Kalo mau nginep di pantai juga sok, atuh, Kang.

            Jadi, kalo kamu sedang berada di Bali, pantai ini jangan lupa dimasukkan ke dalam list perjalananmu, ya. Saya sarankan untuk mandi, jangan cuma duduk-duduk di pinggir, nggak seru. Kamu bisa menyewa papan surfing juga jika mau surfing. Selamat menikmati Bali.

Comments

  1. ya ampuun, pemandangannya indah banget :)

    ReplyDelete
  2. Andai aku bisa kesana :) pemandangan yang begitu indah :)

    ReplyDelete
  3. nginep di pantai? serius mas? nggak diusir sama petugasnya, gitu?

    berasa milik sendiri ya mas kl pas datang masih sepi. *ikut berkhayal*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Monggo aja kalo mau nginep di pantai. Makanya saya suka dtg lebih awal biar bisa eksplor lebih leluasa

      Delete
  4. Pantainya cantik mas,,:-) klo di bali taunya kuta...sanur...ma tanah lot doang...eh trnyata ada pantai padang-padang. Tapi pantai di bali mmng asyik kok ya....sayang jauuhhhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Naek pesawat aja, Mbak hehe. Jangan jalan kaki lol

      Delete
  5. Ke padang - padang yang sebelahnya juga enggak? :D yang sepi?

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya Gan

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat ...

Paralayang Batu

Salam. Tiga hari terakhir, saya lagi banyak kerjaan (baca: tugas kuliah ama jalan-jalan, hehe). Kebetulan Reimer, sahabat saya dari Rotterdam-Holland sedang berkunjung ke Malang. Sebagai sahabat yang baik, tentunya saya mau mengajak dia menjelajahi Malang dan sekitarnya, dong, hehe. Sejak Minggu saya sudah menemani Reimer jalan-jalan. Saya hanya menemai ketika kuliah sudah selesai aja, sih. Biasanya dari ashar sampai malam. Nah, selain kelayapan di Malang, saya mengajak Reimer untuk menikmati keindahan pemandangan dari atas ketinggian Gunung Banyak yang merupakan tempat bagi kamu yang berani uji nyali untuk terbang dari ketinggian dengan bantuan parasut atau biasa dikenal dengan Paralayang.

Tentang Tato

Bermula dari tweets saya yang membahas tentang tato, sekarang saya ingin menjadikannya sebuah artikel. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui, atau menghakimi orang-orang yang mempunyai tato. Tulisan ini dari sudut pandang agama (Islam) dan medis. Tentunya ini hanya sebatas pengetahun saya saja. Saya pernah menanyakan alasan bertato kepada teman-teman yang mempunyai tato. Sebagian besar jawabannya adalah “seni, keren, punya makna tersendiri, laki banget, dan sebagainya” . Tato tidak hanya digemari Kaum Adam, namun Kaum Hawa pun juga menggemari tato. Saya pernah membaca, tato berasal dari bahasa Tahiti “tatu” yang berarti “tanda”. Para ahli menyimpulkan bahwa tato sudah ada sejak tahun 12.000 Sebelum Masehi.  Lantas bagaimana Islam memandang tato?  Sumber hukum utama dalam Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Keduanya sebagai landasan utama umat Islam hidup. Allah swt. memberikan kita pedoman dalam menjalani hidup. Di dalam Al-Qur’an, surat An-Nisa ayat...