Skip to main content

Pesona Pantai Linau

Pantai Linau Pas Idul Fitri (koleksi pribadi) 
Hi, gimana kabar kalian pagi ini? Semoga sehat selalu, ya. Coba perhatiin deh, tampilan blog saya sekarang makin keren, kan? Haha.
Anyway, kalian pernah mendengar Pantai Linau? Sini merapat, saya mau cerita mengenai salah satu pantai cantik menawan yang berada di Desa Linau, Kabupaten Kaur-Bengkulu. Sekilas tentang Kabupaten Kaur, Kaur merupakan sebuah Kabupaten yang wilayahnya memanjang dari Utara ke Selatan di sepanjang pesisir pantai Barat Pulau Sumatra, mulai dari perbatasan Bengkulu Selatan yaitu Jembatan Sulawangi sampai dengan jembatan air mengunglah di Kabupaten Lampung Barat berbatasan dengan Provinsi Lampung.
Di kabupaten Kaur ini terkenal dengan pesona pantainya yang cantik dan masih asri. Setiap kali ada hari-hari besar, banyak sekali wisatawan yang berdatangan ke pantai-pantai yang ada di Kaur, tidak jarang wisatawan mancanegara juga datang ke pantai-pantai yang berada di sepanjang kabupaten kaur. Sebagai orang yang lahir di Kaur, saya tentunya kenal akrab dengan yang namanya pantai, kenal akrab dengan yang namanya suara deburan ombak, makanya kulit saya jadi keren gini, maklum anak pantai *sembunyi di balik kaca jendela*.
Nelayan Sedang Sibuk dengan Perahunya (Koleksi Pribadi)
Baiklah, seperti yang saya tulis di awal, kalian mau saya ajak kenalan sama salah satu pantai andalan di Kaur yang dikenal dengan sebutan pantai Linau. Yang biasa bepergian dengan pesawat, harus sabar, ya, karena dari airport Bengkulu masih harus menempuh perjalanan menggunakan mobil kurang lebih 5 jam perjalanan. Maklum, di Kaur belum ada airport, masa iya kamu mau mendarat di laut, kalo tenggelam, kan, saya yang repot #plak
Setelah lima jam perjalanan dari Bengkulu, kalian akan tiba di Ibu Kota Kabupaten Kaur, yakni Bintuhan. Ih keren, ya, nama kotanya Bintuhan. Saya sendiri masih nggak tahu kenapa dikasih nama Bintuhan, mungkin saja karena orang-orang disini ganteng-ganteng kayak saya ini dan saya selalu berdoa semoga ganteng ini tidak menjadikan saya orang sombong hahahaha. Ok ini kebanyakan ngelantur. Di Bintuhan inilah tempat kalian bakalan stay di hotel-hotel yang menjamur di sepanjang kota. Jadi nggak usah takut nggak dapat tempat tinggal. Penginapan disini jangan samain sama hotel berbintang 5 di Bali, nggak bakalan nemu. Ya harap maklum, namanya juga Kabupaten Kecil, jadi fasilitas hotel palingan hotel melati doang sih. Itu juga udah keren sih.

Pantainya Bersih, pasirnya putih bersih (koleksi Pribadi)
Sejauh yang saya tahu, di Linau belum ada penginapan, jadi sebelum menjelalah Linau, mendingan cari penginapan dulu di Bintuhan, istirahat baru deh ke Linau. Tapi kata temen sudah ada warga yang menyediakan homestay di rumah-rumah mereka. Dari Bintuhan ke Pantai Linau itu palingan memakan waktu 15-20 menit pake sepeda motor. Kalian mau ngesot juga bisa, sih, asal kamunya kuat aja gitu ngesot di sepanjang jalan hehe.
Pantai Linau terletak di desa Linau, jadi nama Pantai diambil dari nama Desa. Pantai ini terletak di sisi jalan raya persis, jadi kamu nggak perlu menuruni terjalnya jurang atau sampai manggil-manggil Dewi Persik untuk bisa menikmati pantai ini. Karena pantainya terletak persis di sisi jalan raya, maka pantai ini menjadi tempat yang pas buat kalian untuk istirahat, menikmati deburan ombak, menghirup udara pantai yang sejuk. Di sepanjang garis pantai banyak pohon-pohon menjulang tinggi yang bisa dijadikan tempat berteduh, ya kali aja kamu takut gosong karena panas. Kalo saya sih emang udah gosong, jadi nggak perlu tempat bertedu, saya cuma butuh bahu untuk bersandar hahaha.
Selain pohon-pohon yang rindang, ada juga yang berjualan ikan-ikan segar hasil tangkapan para nelayan. Jadi kamu bisa menikmati sensasi ikan bakar yang lezat sambil menikmati birunya laut. Jangan takut kelaparan, ada banyak pedagang di sepanjang pantai. Selain warung-warung yang menjamur, pepohonan yang rimbun, ada juga dermaga yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. Dermaga ini menjadi tempat singgahnya kapal-kapal besar yang mengangkut hasil bumi di Kaur. Dermaga ini menjadi tempat asik untuk ngongkrong di sore hari. Kalo kalian mau duduk-duduk santai di dermaga ini, saya sarankan ke sana habis ashar, biar cuacanya tidak terlalu panas.
ada pohon-pohon rindang (fokus ke pohon, ya, jangan ke kulit item saya) haha
Pasir Pantai Linau berwarna putih bersih, warna lautnya biru banget. Kalo hari-hari besar, seperti Idul Fitri atau Idul Adha, biasanya banyak nelayan yang menyediakan kapal bagi yang mau menikmati pantai sambil berkeliling dengan perahu-perahu kecil mereka. Cukup dengan membayar 5000 saja, kamu sudah duduk manis di atas perahu, mengikuti perahu yang beranjak ke tengah, kemudian berkeliling dan kembali ke pinggir pantai. Oh ya, masuk pantai ini GRATISSSS, emang ada yang lebih murah dari Gratis? :p
Senja di Pantai Linau
Sore hari saat matahari terbenam juga tidak kalah indah. Kalo kebetulan cuaca hari itu bagus, kamu bisa melihat cantiknya matahari saat terbenam. Kamu bisa duduk ongkang kaki di dermaga sambil menunggu matahari terbenam. Kalian juga bisa mancing dari atas dermaga, suasananya dijamin romantis, apalagi sama kekasih hati, aih, pasti romantis. Pokoknya jangan sampai lupa untuk menyaksikan matahari terbenam disini, meski tidak seindah matahari terbenam di Pantai Kuta Bali, tapi tidak ada salahnya mencoba.
adik gue foto di atas dermaga
Nah itu sekilas tentang Pantai Linau, ya, sebenarnya masih ada banyak pantai yang juga tidak kalah indah, seperti Pantai Waihawang, Pantai Merpas, Pantai Padang Guci, dan lain sebagainya. Selain pantai, sungai-sungai di Kaur juga masih bersih dan biasa dijadikan untuk berwisata bersama keluarga. Lain waktu saya akan menulis lebih lanjut tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi di Kabupaten Kaur. Sekarang sudah tahu, kan, kalo yang punya pantai cantik itu nggak cuma Bali atau Lombok, tapi Bengkulu juga punya *kemudian dilempar sandal*
Ya sudah, sampai jumpa di tulisan selanjutnya, saya mau masak dulu. Biasalah, orang ganteng kayak saya ini selalu rajin masak *melarikan diri ke pelukan Emak*.

Comments

  1. Masya Allah.. Cantik sekali pantainyaaaaa.. Aku belom pernah liat pantai dengan laut yang sebiru itu.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha ayo ke Pantai Linau, bisa mampir ke rumah saya nanti. hahha

      Delete
  2. lum ade hotel bebintang di dusun tu bos, masih kelas hotel melati, tapi kini di linau kalau desalah lah ade model homestay di 'umah2 'uang linau tu, mantap tulisan mu bos

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh lah ade homestay di linau kini? syukurlah kidahnye haha. ayo kite promosikan pesona wisata awak di kaur :)

      Delete
  3. Njirrr keren juga. Kalau sepi udah kayak private beach gitu.... Hahaha :))

    Keren pantainya. Jaga jangan sampe rusak. Kasihan anak cucu kalau dihancurin sama sampah :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin. semoga kebersihan tetap terjaga. saya yang motret kagak dibilang keren, om? haha

      Delete
  4. Ya Allah, keren amat pantainyaaaaa @_@

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, dong, mak, di bekasi ada yang kayak gini, nggak, mak? Haha

      Delete
  5. Saya berencana mau ke Kaur bintuhan bersama kluarga januari nanti,apakah ada vila Atau homestay yang bisa Di pakai untuk 1 malam ?
    Kalau boleh Saya minta kontak nya
    Thx

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf, hP saya eror, jadi no penginapan yang tersimpan pada hilang :(

      Delete
  6. Pantainya bagus.
    airnya jernih.
    Patut dijaga.

    https://goo.gl/JO5Hnu

    salam

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya Gan

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat bermalam selama kamu berada di Batu. Saya jamin, tempa

Seluas Bahasamu, Seluas Itu Pula Duniamu

Bagi yang pernah berpergian ke suatu tempat, dimana bahasa yang digunakan adalah bahasa yang tidak bisa dipahami, tentu akan menyadari betapa pentingnya bahasa sebagai alat untuk komunikasi antara satu sama lain. Inilah sebuah keajaiban, dimana masing-masing Negara bahkan daerah memiliki aneka ragam bahasa yang memiliki ciri khas tersendiri. Di Bengkulu terdapat berbagai macam bahasa yang digunakan, masing-masing Kabupaten bahkan memiliki ragam bahasa tersendiri yang tidak semuanya saya pahami. Berbicara di ruang lingkup yang lebih besar, saat pertama kali belajar di tanah Jawa, saya seperti orang asing yang datang dari dunia antah berantah, yang sama sekali tidak paham tentang bahasa yang mereka gunakan, yakni bahasa Jawa. Lantas bagaimana akhirnya saya bisa sedikit mengerti tentang bahasa Jawa? Meski sampai hari ini saya hanya sebatas paham dan tidak bisa mengucapkannya. Adanya kebiasaan mendengar tentu memiliki peran penting di dalam perkembangan kemampuan seseorang di dalam

Navigating the Uncharted Waters: Unique Mental Health Challenges Faced by Young Muslims

Mental health awareness has gained prominence in recent years, shedding light on the diverse challenges faced by different communities. For young Muslims, there are distinctive mental health hurdles that often go unnoticed. As they balance their faith, cultural backgrounds, and the demands of modern society, young Muslims encounter a unique set of challenges that impact their mental well-being. This article explores some of these challenges and offers insights into addressing them. Islamophobia and Discrimination One of the prominent challenges young Muslims face is Islamophobia and discrimination. The rise of hate crimes, negative media portrayals, and cultural bias can lead to feelings of isolation and anxiety among young Muslims. Experiencing discrimination can undermine their self-esteem and contribute to heightened stress levels. Identity Confusion Navigating the complexities of identity is a common struggle for young Muslims. They often grapple with questions about their