Skip to main content

Awkward Moments


24 Desember 2014
Awkward moment itu adalah ketika lo sedang santai di kamar, baca buku sambil ngemil, sambil ongkang-ongkang kaki, kemudian dapat telepon kalo Dosen sudah masuk, padahal baru jam 8 pagi, seharusnya masuk jam 8.30, sementara lo masih di dunia antah berantah, langsung cap cus mandi secepat kilat, kemudian kejedot, lari-lari ke kampus dan pas sampai kampus baru ada seuprit orang yang masuk kelas karena semua berpikiran bahwa dosen bakalan masuk jam 08.30 Pagi.
Awkward moment itu adalah ketika lo pergi ke perpustakaan pusat dari Batu, kemudian baru sadar bahwa lo masih punya pinjaman buku sebanyak 10 eks dan harus pulang ke kosan lagi, kemudian balik lagi ke perpustakaan pusat biar bisa minjem buku lagi. Itu rasanya kayak habis lari, istirahat, kemudian disuruh lari-lari lagi.
Awkward moment itu adalah ketika lo pergi ke suatu tempat, kemudian hujan deras, sementara jas hujan lo entah dimana, tiba-tiba ngilang dari jok motor dan lo baru ingat kalo jas hujan dipinjem temen dan belum dibalikin. Itu artinya lo harus nunggu hujan reda atau basah-basahan sampai kosan.
Awkward moment itu ketika lo baru sadar bahwa tas ketinggalan di dalam perpustakaan, lengkap dengan laptop beserta isinya; dompet, dan sebagainya. Lo sadar saat sudah sampai kosan, padahal tadi niatnya cuma istirahat shalat sebentar kemudian balik lagi ke perpustakaan, bersemedi di ruang research, eh malah cap cus balik ke kosan.
Awkward moment itu adalah ketika lo pergi liburan dan lupa bawa dompet, akhirnya dibayarin temen sepanjang liburan dan saat mau dibalikin duitnya, temen lo marah-marah karena ternyata dia tulus bayarin biaya liburan lo.
Awkward moment itu adalah ketika Dosen minta masuk jam 6.30 pagi, sementara lo baca sms itu di jam 06.15 pagi, kemudian mandi sistem kebut, lari-lari ke kampus, dan saat sampai kampus, belum ada satu pun temen lo di kelas, dan parahnya lagi, Dosen baru datang jam 07.30.
Awkward moment itu adalah ketika Dosen masuk kelas, membawa seabrek makalah yang sudah dikoreksi, kemudian dibagiin ke mahasiswa yang ada di kelas, sementara nama lo nggak ada dipanggil, alias makalah lo berada entah dimana, padahal lo sudah ngumpulin sejak lama, bahkan yang pertama kali ngumpulin. Lo harus deg-degan kurang lebih dua jam lamanya, karena nyatanya makalah lo nggak ada, sementara yang lain sudah sibuk melihat hasil koreksi Dosen yang tertulis manis di makalah mereka. Sementara lo harus ketemu dosen di ruangannya dan akhirnya tersenyum melihat makalah lo ada di meja dosen, tersusun rapi dengan nilai A- dan masih harus diperbaiki LAGI. Itu rasanya kayak dapat jawaban “Yes” pas lamaran.
Awkward moment itu adalah ketika temen lo dengan isengnya nyembunyiin dompet lo pas makan di kantin, lo cuma tersenyum salah tingkah karena bingung mau bayar pake apa, sementara temen lo pura-pura cuek, padahal biasanya dia yang bayarin sesuka hati, dan saat melihat lo udah kebingungan, dia baru nyodorin dompet lo sambil mengambil langkah seribu alias lari sekencang mungkin.
Awkward moment itu adalah ketika lo punya temen yang kerjaannya nyanyi mulu, nggak peduli lo lagi belajar, shalat, ngaji, dan sebagainya dan temen lo nyanyi lagu India dengan suara yang aduhai bikin telinga lo mau pecah hahaha.
Awkward moment itu adalah ketika temen deket lo ngajakin pergi ke tempat yang udah lama lo pengen pergi disaat yang tidak pas alias disaat tugas take home exam lagi numpuk untuk dikerjain, akhirnya harus memilih tetep ngerjain take home exam, sementara temen lo pergi kemudian pamer foto-foto dia pas liburan.
Ok… ini udah kebanyakan nulis awkward moment, tangan gue udah pegel. Inilah warna-warni kehidupan, bukan? Ada banyak cerita yang bisa kita ambil pelajaran dalam setiap perjalanan kita. Maka pintar-pintarlah mengambil hikmah dari semua peristiwa yang kita lalui, tetap bersyukur dan berusaha menjalani semua dengan sebaik mungkin. Ini postingan absurd banget setelah seminggu nulis ratusan halaman, tidur bahkan sambil meluk buku karena ketiduran pas ngerjain tugas, sampai lupa makan, bahkan mandi aja jadi malas, haha. Parah. Ah, abaikan. Enjoy aja, lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat ...

Malaikat Kecil Itu Bernama Faris

saya dan Faris Ersan Arizona Kenal dengan anak kecil yang ada di foto di atas? Dia adalah Faris, saya yakin, bagi pembaca setia blog saya sudah tidak asing lagi dengan sosok Faris, ada banyak kisahnya yang saya tulis di blog ini. Foto ini adalah satu-satunya foto selfie bareng dia, namun memiliki kesan yang begitu dalam bagi saya. Foto ini diambil sehari sebelum Faris menjalani operasi yang keempat kalinya. Saya tidak bisa menemaninya seperti saat operasi pertama dan kedua. Maaf, ya, fotonya rada burem, maklum, saya belum bisa membeli windows phone ascend W1 dari Smartfren untuk bisa menghasilkan foto selfie yang lebih keren dari ini. Faris adalah satu dari sekian anak yang memiliki hubungan yang begitu erat dengan saya, dimulai dari perkenalan kami ketika saya menjadi wali kelasnya, sampai musibah itu terjadi, saat dimana Faris mengalami kecelakaan, kehilangan sosok Ayah dari hidupnya dan harus mengalami operasi yang berulang kali. Kebersamaan yang tidak pernah kami renc...

Tentang Tato

Bermula dari tweets saya yang membahas tentang tato, sekarang saya ingin menjadikannya sebuah artikel. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui, atau menghakimi orang-orang yang mempunyai tato. Tulisan ini dari sudut pandang agama (Islam) dan medis. Tentunya ini hanya sebatas pengetahun saya saja. Saya pernah menanyakan alasan bertato kepada teman-teman yang mempunyai tato. Sebagian besar jawabannya adalah “seni, keren, punya makna tersendiri, laki banget, dan sebagainya” . Tato tidak hanya digemari Kaum Adam, namun Kaum Hawa pun juga menggemari tato. Saya pernah membaca, tato berasal dari bahasa Tahiti “tatu” yang berarti “tanda”. Para ahli menyimpulkan bahwa tato sudah ada sejak tahun 12.000 Sebelum Masehi.  Lantas bagaimana Islam memandang tato?  Sumber hukum utama dalam Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Keduanya sebagai landasan utama umat Islam hidup. Allah swt. memberikan kita pedoman dalam menjalani hidup. Di dalam Al-Qur’an, surat An-Nisa ayat...