Usaha dan Doa adalah satu kesatuan
yang tidak bisa dipisahkan. Kita tidak bisa mendapatkan impian-impian yang
telah lama kita rajut hanya dengan berpangku tangan, diam di tempat, dan tidak
melakukan apa-apa untuk meraih impian. Usaha yang terbaik, diiringi dengan
khusyu’nya doa kepada Allah SWT adalah dua hal yang seharusnya tidak dilupakan.
Manusia hanya memiliki sedikit kemampuan bila dibandingkan dengan kuasa Allah
SWT. Manusia hanya memiliki sedikit pengetahuan, bila dibandingkan dengan ilmu
Allah SWT. Itulah mengapa, dalam meraih impian perlu adanya doa, berupa
permohonan kepada Allah SWT atas apa yang kita inginkan. Doa inilah yang kadang
terlupakan oleh kita dalam meraih impian. Acapkali kita berusaha sedemikian
keras, namun lupa untuk memohon kepada Tuhan Yang Mahaesa, dimana Dialah
sebenarnya yang berkuasa atas apa yang kita inginkan.
Kadang, apa yang kita impikan tidak
sesuai dengan kenyataan yang ada. Kadang, apa yang kita harapkan tidak serta
merta sama dengan apa yang ada di hadapan kita. Disinilah letak kuasa Allah
SWT. Apa yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut-Nya. Apa yang menurut
kita sudah tepat, bisa jadi sebaliknya menurut-Nya. Maka perlu adanya
kelapangan hati, kebijaksanaan dalam menghadapi realita kehidupan. Yang perlu
kita lakukan adalah berusaha sungguh-sungguh, selebihnya bersujudlah di
hadapan-Nya, jemput impian-impian yang kita inginkan di sepertiga malam.
Ini juga sebenarnya hal penting yang
harus dipahami oleh orang tua, sering kali kita hanya mengharapkan anak-anak
tumbuh menjadi anak-anak yang baik, namun lupa untuk memohon kepada Allah SWT,
tempat yang seharusnya kepada-Nya jualah kita memohon. Ayah Bunda, jangan lupa
mendoakan kebaikan bagi anak-anak, doakan mereka agar tumbuh menjadi generasi
muslim yang shaleh/shalehah.
Pada saat mudik kemarin, saya
dikejutkan dengan pengumuman tes masuk Pascasarjana UIN Malang yang diundur. Seharusnya
tes masuk dilakukan pada tanggal 7
Agustus, namun berubah menjadi tanggal 14 Agustus, dengan alasan terlalu
berdekatan dengan hari raya jika tes masuk dilakukan pada tanggal 7 Agustus. Padahal,
saya sudah menyiapkan tiket pesawat dari Bengkulu ke Jakarta tanggal 4 Agustus,
kemudian dari Jakarta ke Malang juga sudah saya siapkan tiket pesawatnya pada
tanggal 5 Agustus, pun demikian dengan tiket kereta dari Malang ke Purwokerto. Saya
sempat terdiam, kemudian mengambil nafas dalam-dalam, sambil mengelus dada, dan
meyakinkan hati bahwa mungkin inilah yang terbaik, meski saya harus mereschedule,
bahkan membatalkan tiket penerbangan. Bukan masalah uang yang terbuang, namun
kacaunya rencana yang membuat saya sempat terdiam. Hingga akhirnya saya
tersenyum, sambil meyakinkan diri, bahwa Allah SWT sedang menguji saya, Allah
SWT sedang mengajarkan saya untuk bisa mengambil hikmah dari semua ini, bahwa
kita hanya bisa berusaha, Allah lah yang memutuskan mana yang terbaik bagi
kita.
Saya percaya, Allah SWT sedang
menyiapkan kejutan-kejutan indah bagi saya. Tugas saya hanya berusaha sebaik
mungkin, kemudian tawakkal kepada Allah SWT. Jika impian ini diijabah oleh
Allah SWT, maka inilah yang terbaik untuk dijalani, jika tidak, mungkin Tuhan
sedang mengajarkan saya untuk lebih giat lagi dalam mempersiapkan diri
menggapai impian.
Ketika kita melakukan sesuatu, maka
niatkanlah dalam rangka mencari ridha Allah SWT., karena bahagia sesungguhnya
adalah ketika kita tetap berjalan di jalan yang Allah SWT tetapkan.
Yang perlu diingat, mimpi hanya akan
menjadi mimpi, selama kita tidak bangun untuk mewujudkan impian kita. Impian akan
mewujud menjadi kenyataan ketika kita berusaha mewujudkannya. Impian hanya akan
menjadi angan-angan belaka, ketika kita hanya berdiam diri, tidak berusaha
meraihnya.
Ayah selalu bilang, “Bukan
masalah kecil dan besarnya impianmu, namun seberapa besar usahamu untuk
mewujudkan impianmu.”
Semoga Allah meridhai langkah demi
langkah saya dalam menjalani kehidupan. Amin.
Comments
Post a Comment
Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya Gan