Sayang banget nih fotonya cuma sedikit haha
Sejak awal bulan Februari lalu, saya
bertekad akan mengisi akhir pekan saya dengan hal-hal yang lebih bermanfaat.
Biasanya saya hanya bermalas-malasan di kamar, nonton film, makan mulu dan
masih banyak lagi hal-hal yang sebenarnya kalo dipikir malah banyak ruginya
karena saya merasa tidak ada progress, cuma gitu-gitu aja. Saya merasakan
kejenuhan yang luar biasa saat di akhir pekan, bukan malah bahagia. Seharusnya saya
bisa bahagia di waktu luang saya setelah menjalankan rutinitas selama sepekan. Ehm…
tapi ini malah jenuh haha.
Berdasarkan pengalaman akhir pekan
yang menjenuhkan, akhirnya saya membuat tekad pada diri, agar melakukan hal-hal
yang bermanfaat bagi orang lain, meski itu adalah akhir pekan. Saya memberi
nama keinginan saya ini dengan nama “Inspirasi Akhir Pekan” haha. Soalnya, saya
rela diundang kesana kemari mengisi berbagai macam kegiatan; kependidikan,
kepenulisan, kunjungan sosial, dan lain sebagainya dan itu saya lakukan dengan
suka rela. Ada bahagia yang menyusup di
dalam hati, saat kita bisa memberi sesuatu kepada orang lain yang tidak hanya
materi saja, tapi berbagi ilmu pengetahun #okesip. Saya paling suka galau kalau
pas kunjungan ke panti asuhan, itu bawaannya mau nangis mulu. #cengeng
Nah, hari ini saya punya dua
kegiatan, setelah selesai shalat subuh, saya sengaja menerima beberapa
mahasiswa yang ingin belajar membaca Al Quran dengan baik dan benar. Rugi rasanya
jika saya tidak mengabulkan keinginan mereka, maka dibuatlah kesepekatan bahwa
setiap pagi hari Minggu, ada jadwal belajar membaca Al Quran bersama saya. Saya
rela mengurangi jadwal bersepeda saya demi mereka wuahahah, seneng banget waktu
belajar bareng mereka. Ehm…. Semacam tidak ingin menjadi pohon yang tidak
berbuah.
“Ilmu yang tidak diamalkan ibarat
pohon yang tidak berbauh.”
Mana mau dong saya menjadi pohon yang
tidak berbuah. Ada banyak hal yang sebenarnya bisa saya lakukan di waktu
senggang saya untuk orang-orang yang ada di sekitar saya.
Nah..Tiga hari yang lalu, saya
mendapatkan surat cinta permohonan menjadi pembicara di hadapan
anak-anak Oemah Sinau, yang merupakan kumpulan anak-anak binaan sebuah lembaga
amil zakat. Wahh…. Seneng banget rasanya waktu mendapat undangan itu, nggak
nyangka aja ada yang mau ngundang saya untuk jadi pembicara (lagi) hahaha. Maka
langsung saya setujui dong tentunya. Dan kalian tahu? Sejak hari Sabtu sampai
tadi pagi menjelang kegiatan dimulai, saya nervous
luar biasa. Inilah saya, selalu dag dig dug layaknya sedang berhadapan dengan
calon mertua #plak. Saya membuat slide untuk bahan presentasi di hadapan
anak-anak, dan kebanyakan foto yang ada di slide adalah foto saya #naris, tapi
tetap berkaitan dengan materi kok. Saya malas deh kalo presentasi dengan slide
yang membosankan yang hanya berisi dengan tulisan yang bikin yang hadir ngantuk, jadi
saya sengaja buat slide yang rada beda alias edisi narsis wuakakka.
Maka, tadi, meski sedikit molor dari
jadwal yang ada diundangan dikarenakan pihak panitia yang mungkin sedang
rada-rada pusing dengan banyaknya anak-anak yang harus diarahkan ke berbagai
macam ruangan dengan pembicara yang berbeda, acara pun dimulai. Acara dipandu
oleh seorang moderator. Setelah itu panggung saya kuasai dengan penuh semangat
perjuangan #rakus.
Saya menyampaikan kepada mereka
bagaimana menjadi seorang pelajar yang tangguh dan semangat dalam menuntut
ilmu. Saya ingin mereka menjadi pelajar-pelajar yang memiliki semangat dalam
menggapai apa yang mereka inginkan. Saya selalu semangat jika berbicara tentang
impian, siapa yang tidak punya impian? Kamu nggak punya? Duhh….masa nggak
punya. #nyengir.
Dalam penyampaian materi, saya sering
lupa waktu deh wuahha, kalo sudah disuruh ngomong itu saya bakalan nyerocos
deh. Saya selalu menyelipkan cerita-cerita inspirasi agar mereka tergugah untuk
bangkit dan menuntut ilmu dengan baik. Saya tidak ingin mereka menjadi generasi
yang lemah, yang tidak memiliki kemampuan untuk bertahan. Saya ingin mereka
menjadi generasi yang memberi manfaat bagi orang-orang yang ada di sekitar
mereka. Saya pastikan mereka bisa mengikuti materi dengan baik.
Ada satu pembahasan yang cukup
menarik dan pembahasannya paling lama dari yang lain, yaitu tentang “Kecerdasan”.
Ada banyak orang yang beranggapan bahwa anak yang cerdas hanya terbatas pada
anak yang juara di kelas, menang lomba olimpiade, menang berbagai macam
kejuaraan dan sebagainya. Padahal, setiap anak adalah cerdas di bidang mereka
masing-maisng. Ada banyak pendidik yang salah dalam memahami kecerdasan
anak-anak didiknya. Padahal, cerdas bukan hanya sebatas pengetahuan kognitif
saja. Ada banyak kecerdasan; linguistic, matematis, spasial-visual, kinestesis,
music, interpersonal, intrapersonal. Jadi, setiap anak itu pada hakikatnya
punya potensi yang sudah Tuhan tanam pada diri masing-masing. Tugas selanjutnya
adalah menggali potensi yang sudah ada, menggali berarti mengeruk sesuatu yang sudah
tertanam pada diri.
Anak-anak paling semangat
mendengarkan penjelasan saya tentang kecerdasan dan mulai memahami bahwa mereka
semua punya potensi tersendiri yang mungkin saja tidak dimiliki oleh orang
lain. And you know what? Saya itu
susah serius wuahahha, ada banyak tawa saat materi berlangsung, ah begitulah
saya, selalu suka dengan tawa para hadirin #sotoy
Selain itu, saya memberikan hadiah
berupa buku (buku New Catatan Hati Sang Guru) yang tidak lain adalah buku saya
sendiri haha #modus. Ada dua buah buku yang saya berikan pada peserta yang bisa
menjawab pertanyaan saya di penghujung
kegiatan.
“Sepuluh tahun yang akan datang,
kira-kira kamu menjadi apa?” Tanya saya pada satu anak yang berani tampil.
Pertanyaannya rada keren, kan? #kalem
“Sepuluh tahun yang akan datang, saya
Insya Allah akan menjadi wirausahawan onderdil motor,” jawabnya lugas dan
mantap.
Saya dan hadirin pun langsung
mengaminkan keinginannya dan bertepuk tangan. Gemuruh ruangan semakin menambah
semangat. Dan akhirnya, setelah semua materi disampaikan, kami pun harus
berpisah #hikzz…. #lebay
Semoga mereka terinpirasi untuk maju
dan terus berusaha menjadi lebih baik lagi. Amin
Bukankah orang yang beruntung adalah
orang yang hari ini lebih baik dari kemarin? Maka mari terus memperbaiki diri.
kereen!!! :D
ReplyDeleteciee si Mak berkunjung ke mari haha
Delete