Skip to main content

Jogja (Lagi)




Halo, sudah lama saya tidak menjelajah blog ini, semenjak lingkaran pinggang saya tidak seirama lagi dengan ukuran celana, ditambah ukuran perut yang tidak senada lagi dengan ukuran baju, saya jadi galau akut melihat penampakan tubuh saya yang semakin bulat akhir-akhir ini haha. Pembukaan yang nggak banget ini.

Kemarin pas Idul Adha saya kembali mengunjungi Jogja, entahlah, dalam kunjungan saya yang kesekian kalinya, saya tidak pernah bosan menjelajah tiap jengkal tanah Jogja yang semakin membuat saya jatuh cinta. Mungkin apa yang saya rasakan, juga dirasakan oleh jutaan orang yang pernah berkunjung ke Jogja; baik itu turis domestik maupun mancanegara. Saya selalu merindukan suasana jogja.

Selama tiga hari di Jogja, saya melakukan banyak hal, lebih tepatnya kebanyakan hal yang saya lakukan; jalan-jalan, kuliner, belanja, dan sempat galau saat melihat pameran sepeda ontel di malioboro. Ya Allah, andai saja uang saya mencukupi untuk membeli itu semua, mungkin saya sudah mengendarai sepeda ontel yang keren dan menawan hati itu #sesek

Selama di Jogja, saya sempat nonton insidious chapter 2 yang sukses membuat seluruh penonton yang memenuhi ruangan histeris. Yang di samping saya malah lebih parah, dia teriak, kemudian berusaha memeluk saya dari samping. Hey….i’m not your husband. Haha. Itu saking kerennya tuh film. Saya sih ogah ya histeris, malas. Saya nggak histeris kok, Cuma hampir copot aja nih jantung waktu nonton filmnya.

Selain nonton, berbelanja buku murah juga nggak saya lupakan dong, ya. Saya itu kalo sudah berkaitan dengan buku, bakalan betah berlama-lama mencari buku-buku yang menarik hati. Kemarin saya membeli buku-buku pendidikan.



Selain itu, saya juga sukses ketakutan waktu di Malioboro, saya yang ditemani dua makhluk aneh bin ajaib ceritanya sedang makan di lesehan yang ada di kawasan Malioboro, ada banci yang ngamen dan goyang maut di depan. Saya berdiri mau cuci tangan, dikirain mau pergi kali ya. Tangan saya dipegangin kuat banget oleh tuh banci. Bagian dadanya yang entah terbuat dari apa itu malah ditempel ke dada saya, ah emakkkkkkk, help me. Sumpah, saya baru kali ini ngerasa ketakutan luar biasa digodain banci (saking seringnya diganggu banci nih haha). Kalian bayangin deh, saya sampai lari jauh dari tempat makan karena kaget banget. Nggak nyangka bakalan digangguin sedemikian rupa ama tuh orang. Kawan saya malah Cuma cengengesan aja ngeliat saya diganggu. Asem.

Sudah jam 12 malam, saya masih keluyuran nggak jelas. Sampai di tempat pijet kaki, malah udah keburu tutup. Si Joonas dan Anssi sedang dipijet kakinya. Saya asik ngobrol dengan yang punya salon. Jadi ada semacam kayak barbershop gitu, yang nyediain jasa pijet. Yang mijet laki-laki. wong semuanya laki-laki. Tapi karena sudah malam, saya nggak kebagian. Jadilah kaki saya kejang-kejang #lebay. Si Joonas dan Anssi itu dari Finland. Seru sih sama mereka.

Setelah selesai dipijet, si Anssi malah minta potong rambut. Padahal udah jam 12 malam, Jendral. Yang punya salon udah mau tutup hahaha. Kalian tahu jam berapa si Anssi baru selesai potong rambut? Hampir jam 1 malam. Fiuhhh.



Waktu si Anssi lagi potong rambut, saya dan Joonas ngobrol ngalor ngidul nggak jelas. Ketawa terbahak-bahak sampai kedengaran dari ujung ke ujung (ujung salon maksudnya) hehe.

Masih banyak lagi sih cerita-cerita konyol waktu di Jogja kemarin. Tapi ya gitu, saya mau pergi ke tempat fitness dulu. Capek jari saya terus-terusan ngetik. Ciao.

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat ...

Malaikat Kecil Itu Bernama Faris

saya dan Faris Ersan Arizona Kenal dengan anak kecil yang ada di foto di atas? Dia adalah Faris, saya yakin, bagi pembaca setia blog saya sudah tidak asing lagi dengan sosok Faris, ada banyak kisahnya yang saya tulis di blog ini. Foto ini adalah satu-satunya foto selfie bareng dia, namun memiliki kesan yang begitu dalam bagi saya. Foto ini diambil sehari sebelum Faris menjalani operasi yang keempat kalinya. Saya tidak bisa menemaninya seperti saat operasi pertama dan kedua. Maaf, ya, fotonya rada burem, maklum, saya belum bisa membeli windows phone ascend W1 dari Smartfren untuk bisa menghasilkan foto selfie yang lebih keren dari ini. Faris adalah satu dari sekian anak yang memiliki hubungan yang begitu erat dengan saya, dimulai dari perkenalan kami ketika saya menjadi wali kelasnya, sampai musibah itu terjadi, saat dimana Faris mengalami kecelakaan, kehilangan sosok Ayah dari hidupnya dan harus mengalami operasi yang berulang kali. Kebersamaan yang tidak pernah kami renc...

Tentang Tato

Bermula dari tweets saya yang membahas tentang tato, sekarang saya ingin menjadikannya sebuah artikel. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui, atau menghakimi orang-orang yang mempunyai tato. Tulisan ini dari sudut pandang agama (Islam) dan medis. Tentunya ini hanya sebatas pengetahun saya saja. Saya pernah menanyakan alasan bertato kepada teman-teman yang mempunyai tato. Sebagian besar jawabannya adalah “seni, keren, punya makna tersendiri, laki banget, dan sebagainya” . Tato tidak hanya digemari Kaum Adam, namun Kaum Hawa pun juga menggemari tato. Saya pernah membaca, tato berasal dari bahasa Tahiti “tatu” yang berarti “tanda”. Para ahli menyimpulkan bahwa tato sudah ada sejak tahun 12.000 Sebelum Masehi.  Lantas bagaimana Islam memandang tato?  Sumber hukum utama dalam Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Keduanya sebagai landasan utama umat Islam hidup. Allah swt. memberikan kita pedoman dalam menjalani hidup. Di dalam Al-Qur’an, surat An-Nisa ayat...