Foto bersama di depan SMA IT Al Irsyad Purwokerto
Apa yang ada di dalam benak kalian ketika saya penyebut kata
Pramuka? Mungkin yang ada di dalam benak kalian tidak jauh berbeda dengan apa
yang saya pikirkan. Ketika mendengar kata Pramuka, saya langsung membuat suatu
kesimpulan bahwa pramuka adalah sekumpulan orang-orang yang kreatif, tangguh,
dan memiliki kepribadian yang baik. Mungkin ada yang tidak setuju dengan apa
yang saya gambarkan, tapi itulah yang saya rasakan saat pertama kali mengikuti
Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar atau biasa dikenal dengan sebutan KMD.
Selama tiga hari, sejak tanggal 5 lalu sampai tgl 7 Juli 2013, kami
yang merupakan guru-guru dari SD s/d SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto
mengikuti kursus mahir dasar di SMA IT Al Irsyad Purwokerto. Kesan saya saat di
hari pertama sampai hari terakhir sungguh sangat menyenangkan, kami diberi
materi-materi dasar tentang kepramukaan, karena sebagian besar dari kami belum
terlalu banyak mengerti tentang dunia pramuka.
Ini pas upacara pembukaan kursus mahir dasar
Waktu saya masih di pesantren dulu, saya pernah ikut pramuka, tapi
hanya sekedar ikut-ikutan dan tidak membekas. Tapi kali ini, tiga hari itu
sangat berkesan. Kami bertemu dengan pelatih-pelatih yang luar biasa, yang
melatih kami berbagai macam ketrampilan; bagaimana bisa menjalin kerjasama yang
baik, membuat keputusan dengan baik dalam waktu yang sangat singkat, berbagi
bahagia satu sama lain, dan lain-lain.
Narsis dulu yuk, sebelum upacara dimulai :p
Sofskills adalah hal
yang sangat penting di dalam kehidupan, di kursus kali ini, saya mendapatkan
banyak sekalian pelajaran yang tidak saya dapatkan di bangku sekolah. Wajar saja
adik saya yang laki-laki “Meko Anggia Saputra” begitu tertarik dengan dunia
pramuka. Dia jauh lebih kreatif dari saya, jauh lebih mandiri dari saya dan dia
mendapatkan itu semua dari keikutsertaannya di pramuka. Dia menjadi anak yang
sangat mandiri, berbeda dengan murid-murid saya yang sekarang. Adik saya ini
baru lulus SMP, tapi dia sudah bisa melakukan banyak hal yang kadang saya
sendiri tidak bisa melakukannya. Dia tumbuh menjadi anak yang sangat kreatif
dan mandiri.
Suasana kelas putri
Di hari kedua kursus, saya sempat ngantuk di satu materi, karena
penyampainnya yang tidak menarik, selebihnya saya sangat antusias, meski kadang
juga sembrono hehe. Saya paling suka dengan nyanyian-nyanyian yang diajarkan,
dengan berbagai macam tepuk tangan yang seru, dengan kakak-kakak pelatih yang
hebat, dengan materi tentang softskill dan juga dengan rekan guru yang super.
Di dunia Pramuka itu keren, tidak peduli berapapun usia kami, kami
selalu dipanggil “kakak”, padahal ada yang usianya sudah lebih setengah abad. Yupz
di Pramuka dia selalu dipanggil kakak, dan mungkin di rumah dia dipanggil kakek
hehe.
Suasana penutupan KMD
Di hari ketiga, kursus semakin seru karena seluruh peserta sebagian
besar menikmati proses pembelajaran dengan baik dan tentunya mulai jatuh cinta
dengan pramuka #lebay. Ada yang lucu, ada kakak pelatih yang menjadikan Bahasa Jawa
sebagai bahasa pengantar, mungkin 80% bahasa yang beliau gunakan adalah bahasa
jawa. Nah saya sama sekali tidak paham dengan bahasa jawa, saya heran, sebagian
besar peserta kursus tertawa terbahak-bahak dan saya hanya diam membisu,
bengong dengan apa yang disampaikan pemateri haha. Saya merasa dizholimi #lebay
karena tidak bisa larut dalam tawa mereka, saya malah sibuk sendiri di pojok
hehe
Kalo ini saya dong :)
Ah saya tidak mau bercerita banyak tentang kursus mahir dasar ini. Intinya
saya bahagia. Itu saja. Tangan saya masih pegel, badan saya masih capek, jadi
malas ngetik banyak-banyak. Sampai jumpa di pelatihan KMD tahap dunia, karena
seharusnya pelatihan ini diikuti selama enam hari, namun berhubung menjelang
Ramadhan, jadi akan dilanjutkan setelah hari raya Idul Fitri Insya Allah.
Comments
Post a Comment
Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya Gan