Skip to main content

Dear My Secret Admirer




Pernah dapat email nggak jelas dari seseorang? Seseorang yang mengaku mengenalmu dengan baik meski dalam diam? Seseorang yang mengaku bahwa dia mencintaimu meski enggan menampakkan diri di hadapanmu? Seseorang yang entah siapa kemudian tiba-tiba mengirimu kata-kata romantis? Pernah?

Coba baca pesan yang dikirim dari seseorang yang mengaku mengenal saya di bawah ini :

Di keramaian aku pernah berteriak kepadamu dalam hati " Aku mencintaimu !", namun dirimu tak pernah mendengarkannya.

Aku selalu ada di belakangmu, tanpa pernah punya nyali untuk berdiri menghadapmu dan mengaku. Biarlah ini menjadi kelakar yang memalukan, asal kau tahu, asal kau tahu. 

Cukup bagiku, saat kau tahu.

Siapapun anda, tidak baik bersikap seperti ini. Apa salahnya mengaku dengan jujur siapa diri Anda sebenarnya? Bukankah dengan mengakui sejujurnya, rasa yang ada di dalam hatimu akan lebih tenang?

 

Selain pesan di atas, ada lagi pesan yang lain:

 

Di akhir musim hujan nanti semua akan selesai. Aku akan mengembalikan setiap potongan hati ke tempatnya semula. Mengembalikanmu ke dalam benak yang tidak pernah tahu. Mengembalikanmu pada Tuhan yang telah menebar cinta ini sejauh hati berkisah tentangmu.

 

Jika ada selembar keajaiban yang turun dari langit, aku harap keajaiban itu akan mempertemukan kita kembali di waktu yang entah kapan lagi. Aku jatuh cinta, hanya ketika tahu bahwa aku tidak pernah tahu alasan hati memilihmu.

 

Ada bunga yang mekar meranum di hati, meski hari tak pernah memihakku, namun waktu telah mengantarkan pelajaran indah untukku memahami cinta.

 

Teruntukmu, sang penghuni sepi. Semoga kau temukan bidadari syurgamu suatu saat nanti. Suatu hari ketika Tuhan telah memoleskan pemahaman cintaNya kepadamu.

 

Cinta adalah penerimaan yang tak terperi, meski tak selalu berbalas serupa, karena kita jarang sekali menang dalam urusan cinta, namun sakit hatinya pun tetap indah. Begitulah bagaimana Tuhan mengajarkan makna mencintai kepada hambaNya.

 

Dear my secret admirer

Terimakasih karena sudah memiliki rasa pada diriku. Meski aku tidak tahu siapa dirimu yang sesungguhnya, namun aku percaya bahwa suatu saat engkau akan menemukan seseorang yang bisa mengerti akan rasamu. Jagalah rasamu agar tetap utuh untuk mencintai Sang Pencipta. Percayalah, bahwa Allah Swt telah menciptakan seseorang yang akan menjadi pendamping hidupmu. Bukankah Tuhan menciptakan manusia ini berpasang-pasangan?

Tidak ada salah dengan cinta, karena ia adalah anugerah. Akan tetapi yang menjadikan cinta itu salah adalah ketika kita diperbudak oleh cinta. Seharusnya hadirnya cinta semakin mendekatkan diri kita kepada Allah Swt, bukan malah nekat melakukan hal seperti ini, menjadi pengagum rahasia dan membuat orang yang engkau kagumi menjadi terganggu dengan sikapmu.

Tidak bisakah engkau mengakui akan rasamu di hadapanku? Aku tidak akan membencimu jika memang engkau berdiri di hadapanku dan menyatakan rasamu padaku. Aku juga manusia yang dikarunia rasa cinta. Tapi cintaku masih belum ingin memilih siapa pun. Cintaku masih utuh untuk Ia yang Mahacinta, yang selama ini selalu menganugerahiku rasa cinta yang cukup. Aku belum siap untuk memilih.

Terimakasih karena sudah menjadi seseorang yang mengenalku meski hanya dalam diam.

Terimakasih akan rasamu meski hanya bertepuk sebelah tangan.

Terimakasih akan kasihmu meski hanya dalam bait-bait kata yang menyejukkan hati.

Terimakasih.

Salam. Arian Sahidi

Comments

Post a Comment

Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya Gan

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat ...

Paralayang Batu

Salam. Tiga hari terakhir, saya lagi banyak kerjaan (baca: tugas kuliah ama jalan-jalan, hehe). Kebetulan Reimer, sahabat saya dari Rotterdam-Holland sedang berkunjung ke Malang. Sebagai sahabat yang baik, tentunya saya mau mengajak dia menjelajahi Malang dan sekitarnya, dong, hehe. Sejak Minggu saya sudah menemani Reimer jalan-jalan. Saya hanya menemai ketika kuliah sudah selesai aja, sih. Biasanya dari ashar sampai malam. Nah, selain kelayapan di Malang, saya mengajak Reimer untuk menikmati keindahan pemandangan dari atas ketinggian Gunung Banyak yang merupakan tempat bagi kamu yang berani uji nyali untuk terbang dari ketinggian dengan bantuan parasut atau biasa dikenal dengan Paralayang.

Tentang Tato

Bermula dari tweets saya yang membahas tentang tato, sekarang saya ingin menjadikannya sebuah artikel. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui, atau menghakimi orang-orang yang mempunyai tato. Tulisan ini dari sudut pandang agama (Islam) dan medis. Tentunya ini hanya sebatas pengetahun saya saja. Saya pernah menanyakan alasan bertato kepada teman-teman yang mempunyai tato. Sebagian besar jawabannya adalah “seni, keren, punya makna tersendiri, laki banget, dan sebagainya” . Tato tidak hanya digemari Kaum Adam, namun Kaum Hawa pun juga menggemari tato. Saya pernah membaca, tato berasal dari bahasa Tahiti “tatu” yang berarti “tanda”. Para ahli menyimpulkan bahwa tato sudah ada sejak tahun 12.000 Sebelum Masehi.  Lantas bagaimana Islam memandang tato?  Sumber hukum utama dalam Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Keduanya sebagai landasan utama umat Islam hidup. Allah swt. memberikan kita pedoman dalam menjalani hidup. Di dalam Al-Qur’an, surat An-Nisa ayat...