Skip to main content

Launching Catatan Hati Sang Guru

           
 25 Januari 2013
            Hari ini adalah hari bersejarah dalam hidup saya, karena hari ini adalah kali pertama saya mengadakan launching buku. Sebelumnya, saya memang sudah pernah menerbitkan buku, tapi tidak pernah dibuat acara launching. Dan hari ini, dengan penuh deg-degan nggak jelas sejak beberapa hari sebelum launching, saya duduk manis di depan panggung, menunggu saatnya moderator memanggil nama saya untuk maju ke panggung dan memulai talk show.
            Launching buku saya yang berjudul “Catatan Hati Sang Guru”, diawali dengan sambutan kepala sekolah SMP Al Irsyad Purwokerto, kemudian pembacaan puisi yang berjudul “Bait-bait rasa” yang merupakan sebuah puisi yang saya tulis khusus buat murid-murid yang selama ini sudah hadir di dalam hidup saya. Puisi itu masuk dalam buku CHSG. Puisi itu sengaja saya buat, sebagai ungkapan bahwa saya bahagia bersama mereka.
            Saya sempat meneteskan air mata, saat anak-anak membacakan puisi itu di atas panggung. Sungguh sangat menyentuh. Mereka membacanya dengan penuh penghayatan, saya sungguh merasa tersanjung dan semakin cinta pada mereka. Terimakasih Tuhan.
            Sedari pagi, saya sudah bingung alias galau. Dimulai dari memilih kemeja mana yang akan saya pakai saat launching (halah, kayak punya kemeja banyak aja haha), kemudian penyakit nervous yang sudah mendarah daging itu tetep aja ada. Sebelum launching, saya bolak-balik ke kamar mandi, bertapa sebentar, kemudian baru balik lagi ke tempat yang sudah disediakan panitia. Kamar mandi memang tempat mujarab menghilangkan nervous, dari dulu saya sering menjadikan kamar mandi tempat untuk menghilangkan nervous (aneh, kan?).
            Setelah rangkai pembukaan selesai, saya diminta naik ke atas panggung. Saya berjalan sambil tersenyum menatap murid-murid saya yang duduk manis di depan panggung, guru-guru yang juga duduk rapi di barisan depan. Ah Tuhan, beri saya kepercayaan diri yang lebih, meski hanya untuk hari ini saja (doa dalam hati pas baru duduk di kursi yang ada di panggung) itu saking nggak pede-nya. Tepuk tangan riuh renyah memenuhi segala penjuru, saya tersenyum menatap mereka, kemudian duduk manis di atas panggung.

            Nah, talk show pun dimulai, saya diminta menceritakan proses menulis buku Catatan Hati Sang Guru, ditanya banyak hal; kapan mulai menulis? Buku apa saja yang sudah diterbitkan, pengalaman-pengalaman selama menulis, penulis favorit, Dan lain-lain. Intinya saya ditanya seabrek pertanyaan dan membuat saya jadi lebih santai. Seiring berjalannya waktu, saya sudah tidak lagi nervous berbicara di hadapan semua yang hadir. Saya sudah mulai menguasai panggung.
            Hari ini, tidak hanya launching buku CHSG, tetapi sekaligus bedah buku CHSG. Kali ini, saya merasa sangat terhormat, karena Mbak Siwi Mars Wijayanti sudah mau hadir untuk menjadi pembedah buku CHSG. Sejak beliau masih di Glasgow, saya sudah minta beliau untuk menjadi pembicara di launching buku saya dan Alhamdulillah, beliau menyambut baik permintaan saya. Saya mendengarkan dengan baik komentar beliau tentang buku CHSG, masukan-masukan dari beliau, semuanya membuat saya lebih semangat dalam menulis.
            Selain Mbak Siwi, Ustadzah May juga memberi komentar tentang buku CHSG, Alhamdulillah, komentar-komentar mereka membuat saya terus meyakinkan diri untuk terus berkarya. Setelah dibedah oleh Mbak Siwi, di penghujung acara, ada empat buah buku yang diberikan kepada peserta yang bisa menjawab pertanyaan dari moderator. Selain buku CHSG, buku Mbak Siwi yang berjudul “Koloni Milanisti” juga menjadi salah satu hadiah di penghujung acara launching.
            Setelah selesai launching CHSG, tibalah saatnya foto-foto bareng pembaca buku CHSG. Setelah itu, tangan saya mulai sibuk menandatangani buku CHSG. Pegel juga ternyata nandatangani buku, udah berasa kayak artis aja lol. Nandatangani buku sebanyak itu aja udah pegel, gimana kalo jadi penulis best seller (amin, Ya Allah), pasti pegelnya lebih. hehe

            Buku CHSG habis terjual, kasihan juga sih banyak yang nggak kebagian. Insya Allah awal Februari akan dicetak ulang lagi. Dari awal acara; launching, foto bareng, sampai book signing, Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar.
            Terimakasih, kepada semua pihak yang sudah membantu terlaksananya launching CHSG, semoga Tuhan membalas kebaikan yang telah kalian lakukan. Semoga saya terus bisa berkarya, memberikan bacaan-bacaan yang bisa memberi manfaat kepada pembaca. Terimakasih khususunya kepada SMP Al Irsyad yang sudah menjadi sponsor launching buku Catatan Hati Sang Guru. Semoga kedepannya rekan-rekan guru juga mulai menuliskan pengalaman-pengalaman mereka selama menjadi guru. Saya percaya, setiap pendidik mempunyai kisahnya sendiri dan akan menjadi indah, jika kisah itu mau dibagi dalam bentuk tulisan.
            Selamat membaca buku CHSG, semoga bermanfaat. Amin.

Comments

Post a Comment

Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya Gan

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat ...

Paralayang Batu

Salam. Tiga hari terakhir, saya lagi banyak kerjaan (baca: tugas kuliah ama jalan-jalan, hehe). Kebetulan Reimer, sahabat saya dari Rotterdam-Holland sedang berkunjung ke Malang. Sebagai sahabat yang baik, tentunya saya mau mengajak dia menjelajahi Malang dan sekitarnya, dong, hehe. Sejak Minggu saya sudah menemani Reimer jalan-jalan. Saya hanya menemai ketika kuliah sudah selesai aja, sih. Biasanya dari ashar sampai malam. Nah, selain kelayapan di Malang, saya mengajak Reimer untuk menikmati keindahan pemandangan dari atas ketinggian Gunung Banyak yang merupakan tempat bagi kamu yang berani uji nyali untuk terbang dari ketinggian dengan bantuan parasut atau biasa dikenal dengan Paralayang.

Tentang Tato

Bermula dari tweets saya yang membahas tentang tato, sekarang saya ingin menjadikannya sebuah artikel. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui, atau menghakimi orang-orang yang mempunyai tato. Tulisan ini dari sudut pandang agama (Islam) dan medis. Tentunya ini hanya sebatas pengetahun saya saja. Saya pernah menanyakan alasan bertato kepada teman-teman yang mempunyai tato. Sebagian besar jawabannya adalah “seni, keren, punya makna tersendiri, laki banget, dan sebagainya” . Tato tidak hanya digemari Kaum Adam, namun Kaum Hawa pun juga menggemari tato. Saya pernah membaca, tato berasal dari bahasa Tahiti “tatu” yang berarti “tanda”. Para ahli menyimpulkan bahwa tato sudah ada sejak tahun 12.000 Sebelum Masehi.  Lantas bagaimana Islam memandang tato?  Sumber hukum utama dalam Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Keduanya sebagai landasan utama umat Islam hidup. Allah swt. memberikan kita pedoman dalam menjalani hidup. Di dalam Al-Qur’an, surat An-Nisa ayat...