Bermula dari komentar saya di photo salah satu teman saya di
twitter. Pada saat itu dia share dua buah photo.
Photo yang pertama dia tidak menggunakan jilbab. Saya komentarnya
gini :
“Saya kaget loh lihat photomu barusan”
Iya, saya kaget karena setahu saya dia selama ini mengenakan jilbab
anggun dan cantik. Jadi wajar dong ya kalo saya kaget tiba-tiba dia share photo
yang tidak mengenakan jilbab. Berbeda
kalo dari sebelumnya dia memang tidak berjilbab.
Dan yang tidak saya sangka adalah respon dia ;
“hahaha, lo baru tahu aja’’
Entah saya nggak tahu apa maksudnya. Apa mungkin hanya saya saja
yang tidak tahu bahwa selama ini dia memang tidak konsisten dalam menggunakan
‘hijab’. Yang jelas di sini saya menilai
ketidak konsistenan dia menggunakan ‘hijab’.
Photo kedua, dia sedang dirangkul oleh pacarnya. Saya komentarnya
Cuma gini ;
“Lah yang ini saya malah tambah kaget lagi ”
Iya, Cuma dua komentar itu yang saya berikan. Saya rasa sangat
wajar sebagai seorang teman untuk sekedar berkomentar seperti itu. Toh saya
ndak berkomentar yang isinya ceramah atau gimana gitu ya.
Dan kembali, saya tidak menyangka respon darinya ;
“Biasa aja kali, nggak usah lebay gitu. Itu sama pacar saya”
Sebenarnya saya tidak mempermasalahkan dia mau dirangkul ama siapa,
saya kan hanya bilang kalo saya sedikit terkejut melihat photo-photo itu karena
setahu saya dia selalu mengenakan hijab. Dia kuliah di kampus yang mempelajari
al-Qur’an dan saya yakin dia tahu bagaimana pergaulan seorang muslimah.
Saya tidak bermaksud untuk menceramahi. Sebenarnya di sini yang
ingin saya tekankan adalah, ketika kamu memutuskan untuk berhijab, maka di situ
ada tanggung jawab atas ‘hijab’ yang kamu kenakan. Jangan sampai perlakukanmu
tidak sesuai dengan ajaran yang terdapat di ‘hijab’ yang nantinya akan
memberikan penilaian miring orang lain kepada dirimu “pake hijab tapi kok
kelakuan tidak mencerminkan seorang muslimah’’.
Iya, jangan sampai “hijab” yang kamu gunakan hanya sebatas sehelai
kain yang menutupi tubuhmu. Di sana ada pertanggung jawaban.
Sekian cerita saya di pagi hari ini. Tidak ada maksud apa-apa dari
tulisan ini. Melainkan untuk selalu mengingatkan kepada kebaikan. Semoga kita
menjadi hamba yang selalu berusaha menjadi yang terbaik di hadapannya.
Kalo di depan atasan saja kita berusaha menjadi bawahan yang
melakukan perintahnya dengan sebaik mungkin, maka sudah sepatutnya kita melakukan yang terbaik di hadapan Dia
yang segala Maha.
Selamat berakhir pecan kawan
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSaling mengingatkan dalam hal kebaikan.
Delete