Skip to main content

Tebar hewan Qurban

Menuju lokasi Qurban

Alhamdulillah, serangkaian kegiatan Tebar Qurban ke desa-desa terpencil sudah selesai, meski medan yang sangat susah alias jalanan berliku, naik gunung, berlumpur, tapi kami rombongan bisa sampai ke lokasi pemotongan hewan qurban dengan selamat.

Hewan qurban sebagian besar merupakan hasil infaq siswa-siswi Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto yang terkumpul selama kurang lebih satu bulan dengan nama program “Seribu Sehari Meraih Ridho Ilahi” yang mencapai 107 juta rupiah. Hewan qurban ini disebar kurang lebih ke delapan desa yang cukup jauh dari kota yang memang jarang sekali mendapatkan hewan qurban pada saat hari raya Idul Adha.

Proses menuju kesana sempat mengalami hambatan kecil, saya ikut rombongan yang ke Sumogede Banyumas terdiri dari 3 mobil, dan mobil yang di depan ternyata tidak bisa mendaki terjalnya medan, mobil sempat mundur beberapa meter sebelum akhirnya masuk ke siring di pinggir jalan. Dan Alhamdulillah berkat bantuan warga setempat, mobil pun bisa dinaiki kembali.

Pada saat acara penyerahan hewan Qurban secara simbolis dari pihak sekolah, ada kejadian lucu menurut saya, karena memang dalam rombongan terdiri dari pihak sekolah, murid masing-masing unit (SD, TK, SMP, SMA), komite sekolah, dan Guru, dan kebetulan saya yang mewakili guru unit SMP. Pembawa acara mengira saya adalah perwakilan wali murid/komite, jadi pada saat penyerahan hewan qurban secara simbolis, saya diminta maju untuk mewakili pihak komite/wali murid ( ha ha). Saya senyum dan bilang, ustadzah, saya bukan wali murid, tapi saya perwakilan unit SMP, namun sudah terlanjur di panggil, akhirnya saya tetap maju ke depan.

Begitulah kegiatan hari ini, meski melelahkan, namun pengalaman ini begitu berharga, dari sini saya bisa melihat betapa banyaknya orang-orang yang masih sangat membutuhkan uluran tangan kita, disana saya juga melihat bagaimana perjuangan anak-anak yang berjalan kaki lebih dari 2-3 KM menuju sekolah dengan kondisi jalan yang berbukit. Kondisi desa pun memprihatinkan, disana tidak ada masjid, untuk sholat Jum’at, warga berbondong-bondong menuju masjid yang jaraknya kurang lebih 3 KM. Ini semua PR buat kita semua, bagaimana meningkatkan kesadaran pada diri kita untuk membantu mereka yang memerlukan uluran tangan kita.

Semoga ditahun yang akan datang, kita semua bisa berqurban. Amin.

Selamat Hari Raya Idul Adha.


Tulisan ini saya posting pertama di Ngerumpi

Comments

  1. ane uddagh follow gan,,,, follow balik gan

    di tunggu kunjungan nya gan

    http://falahmulyana.blogspot.com/

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya Gan

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat ...

Paralayang Batu

Salam. Tiga hari terakhir, saya lagi banyak kerjaan (baca: tugas kuliah ama jalan-jalan, hehe). Kebetulan Reimer, sahabat saya dari Rotterdam-Holland sedang berkunjung ke Malang. Sebagai sahabat yang baik, tentunya saya mau mengajak dia menjelajahi Malang dan sekitarnya, dong, hehe. Sejak Minggu saya sudah menemani Reimer jalan-jalan. Saya hanya menemai ketika kuliah sudah selesai aja, sih. Biasanya dari ashar sampai malam. Nah, selain kelayapan di Malang, saya mengajak Reimer untuk menikmati keindahan pemandangan dari atas ketinggian Gunung Banyak yang merupakan tempat bagi kamu yang berani uji nyali untuk terbang dari ketinggian dengan bantuan parasut atau biasa dikenal dengan Paralayang.

Tentang Tato

Bermula dari tweets saya yang membahas tentang tato, sekarang saya ingin menjadikannya sebuah artikel. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui, atau menghakimi orang-orang yang mempunyai tato. Tulisan ini dari sudut pandang agama (Islam) dan medis. Tentunya ini hanya sebatas pengetahun saya saja. Saya pernah menanyakan alasan bertato kepada teman-teman yang mempunyai tato. Sebagian besar jawabannya adalah “seni, keren, punya makna tersendiri, laki banget, dan sebagainya” . Tato tidak hanya digemari Kaum Adam, namun Kaum Hawa pun juga menggemari tato. Saya pernah membaca, tato berasal dari bahasa Tahiti “tatu” yang berarti “tanda”. Para ahli menyimpulkan bahwa tato sudah ada sejak tahun 12.000 Sebelum Masehi.  Lantas bagaimana Islam memandang tato?  Sumber hukum utama dalam Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Keduanya sebagai landasan utama umat Islam hidup. Allah swt. memberikan kita pedoman dalam menjalani hidup. Di dalam Al-Qur’an, surat An-Nisa ayat...