Skip to main content

Jeritan Seorang Insomnia


Perlahan pelan kupejamkan mata menuju peristirahatan. Mencoba memangku mimpi di atas keterlelapan. Lantunan do’a pun mengantarkan perjalanan meninggalkan alam nyata. Rembulan masih setia bercokol di cakrawala, ditemani bintang-bintang, seperti pasangan kekasih yang merajut cinta dibalik keheningan malam. Orang-orang pun dengan tenang terlelap dibawah kaki rembulan.

Aku disini menghela nafas menantikan rasa kantuk yang tak jua tiba. Menantikannya dibalik lamunan perjalanan. Malamku tak seindah dulu yang selalu dihiasi oleh mimpi-mimpi indah. Aku mencoba tetap menantikannya, berharap ia datang dalam redupnya lampu kamarku. Aku bagai Majnun yang merindukan Laila, yang peralahan-lahan seperti orang yang gila karena cintanya. Aku bagai hamba sahaya yang tak pernah merdeka, karena tuanku enggan membebaskanku.

Aku disini berteriak memanggil-manggil yang kunantikan. Oh rasa kantuk kemanakah engkau? Aku hanya meratapi keberadaanmu dibalik dinding kamarku. Rasa kantuk bersalahkah aku padamu, sehingga engkau enggan kembali kepadaku walau hanya sekedar bercengkrama membicarakan hari. Ataukah diri ini sudah tak pantas lagi untuk kau jamah lagi. Mana dirimu yang dulu, yang selalu tersenyum indah ketika duduk di pangkuanku, menemani tiap malamku, datang setiap aku membutuhkanmu.

Wahai pemilik rasa kantuk, mengapa diri ini selalu dirundung gelisah. Apakah aku terlalu jauh dari-Mu? Maafkanlah kehilafan hamba, aku hanya seorang yang membutuhkan rasa kantuk tersebut. Apa yang harus aku lakukan agar dapat bersamanya kembali, apa? tubuh ini terlalu renta untuk tidak hidup bersamanya kembali. Tubuh ini terlalu lemah, terlalu lemah. 

Comments

  1. kalo lg insmonia emang mengganggu yah ... susah tidur, dan pas tidur kayak irang tewas ... wkwkwk

    :D

    ReplyDelete
  2. iya bener banget...super mengganggu dan sangat tidak mengenak kan..... saya berharap dirimu kena insomnia suatu hari nanti ha ha ha

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya Gan

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat ...

Malaikat Kecil Itu Bernama Faris

saya dan Faris Ersan Arizona Kenal dengan anak kecil yang ada di foto di atas? Dia adalah Faris, saya yakin, bagi pembaca setia blog saya sudah tidak asing lagi dengan sosok Faris, ada banyak kisahnya yang saya tulis di blog ini. Foto ini adalah satu-satunya foto selfie bareng dia, namun memiliki kesan yang begitu dalam bagi saya. Foto ini diambil sehari sebelum Faris menjalani operasi yang keempat kalinya. Saya tidak bisa menemaninya seperti saat operasi pertama dan kedua. Maaf, ya, fotonya rada burem, maklum, saya belum bisa membeli windows phone ascend W1 dari Smartfren untuk bisa menghasilkan foto selfie yang lebih keren dari ini. Faris adalah satu dari sekian anak yang memiliki hubungan yang begitu erat dengan saya, dimulai dari perkenalan kami ketika saya menjadi wali kelasnya, sampai musibah itu terjadi, saat dimana Faris mengalami kecelakaan, kehilangan sosok Ayah dari hidupnya dan harus mengalami operasi yang berulang kali. Kebersamaan yang tidak pernah kami renc...

Tentang Tato

Bermula dari tweets saya yang membahas tentang tato, sekarang saya ingin menjadikannya sebuah artikel. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui, atau menghakimi orang-orang yang mempunyai tato. Tulisan ini dari sudut pandang agama (Islam) dan medis. Tentunya ini hanya sebatas pengetahun saya saja. Saya pernah menanyakan alasan bertato kepada teman-teman yang mempunyai tato. Sebagian besar jawabannya adalah “seni, keren, punya makna tersendiri, laki banget, dan sebagainya” . Tato tidak hanya digemari Kaum Adam, namun Kaum Hawa pun juga menggemari tato. Saya pernah membaca, tato berasal dari bahasa Tahiti “tatu” yang berarti “tanda”. Para ahli menyimpulkan bahwa tato sudah ada sejak tahun 12.000 Sebelum Masehi.  Lantas bagaimana Islam memandang tato?  Sumber hukum utama dalam Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Keduanya sebagai landasan utama umat Islam hidup. Allah swt. memberikan kita pedoman dalam menjalani hidup. Di dalam Al-Qur’an, surat An-Nisa ayat...