“Aku tidak pernah bermimpi menjadi seorang pengagum, bahkan kupikir aku sangat amatir dan norak. Kau benar, aku sudah sangat menganggu dan nekat luar biasa. Jutaan kali keluar kata dalam benakku yang mengutuk perbuatan bodoh ini. Jutaan kali aku memangkas rasaku padamu, namun jutaan kali pula ia kembali tumbuh setiap kau hadir di hadapanku. Jutaan pula rasa berdosa dan pengkhianatan terurai padanya yang telah Rabb tetapkan padaku. Padamu aku malu, terlebih pada-Nya nanti ketika bertemu, duhai jauh lebih memalukan rasa-rasanya aku ini di hadapan Tuhanku. Karena itu, setelah ini aku akan berhenti sepenuhnya dari mengejarmu, aku tahu Tuhan hanya sedang mendiamkanku dalam kubangan, dan disana aku diminta-Nya untuk berpikir panjang. Kau tahu, aku pernah pula membencimu. Mengapa harus kau yang tak terjangkau? Tapi kau dan aku sudah tahu jawabannya, bahwa cinta adalah anugerah yang tak bisa ditolak. Kau benar, aku salah memahami satu ujian ini, aku belum selesai, doakan semoga ak