Aku menoleh untuk kesekian kalinya, melihat raut wajah Ayah, Ibu, dan keluarga besar yang menghantarkanku ke Bandara Fatmawati Bengkulu. Wajah-wajah mereka kutatap satu persatu, ada air mata yang basah di ujung mata mereka, ada lambaian tangan yang ditujukan untukku. Aku tetap melangkah, kemudian tersenyum kepada mereka semua. Aku pergi untuk kembali, bukan pergi untuk selamanya. Aku pergi dalam rangka menjalankan perintah Allah SWT., untuk menuntut ilmu. “Jaga dirimu baik-baik, Nak. Jangan lupa shalat. Inggris adalah Negara yang jauh dari tanah air. Pegang teguh agamamu, Insya Allah semua akan baik-baik saja.” Begitulah pesan Ayah sebelum melepas kepergianku. Ayah tidak banyak bicara, hanya memelukku, kemudian meyakinkanku bahwa inilah jalan terbaik yang memang sudah Allah SWT., takdirkan. Aku akan belajar di sebuah Negara yang telah lama ingin kudatangi. Aku selalu menulis di daftar mimpiku, bahwa aku akan belajar ke luar negeri. Banyak yang mencibirku karena bermimpi ter