Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2011

Deritamu Ibu

Aku berjalan menyusuri jalan setapak yang sudah tidak beraturan, lobang kecil yang bertebaran di sepanjang jalan, dan batu-batu kerikil yang sesekali beradu dengan jari-jari kakiku. Namun aku tidak peduli akan semua itu, aku tetap berjalan dan memandang ke depan demi bertemu dengan seseorang yang kupanggil Ibu. Ya, Ibu yang telah melahirkanku ke dunia ini dan baru kali ini akan kulihat wajah yang sedari dulu tidak pernah terbesit dalam benakku, tetesan air mataku ikut hanyut bersama dinginnya malam, berseteru dengan perasaan-perasaan yang tak menentu. Perasaan yang terus berkecamuk di dalam dada akan kerinduan seorang anak terhadap Ibu yang telah berjuang melahirkannya ke dunia ini. Kuambil sapu tangan berwarna biru tua dari tas kecilku, kuusap air mata yang sedari tadi berlomba-lomba untuk turun dan menetes ke bumi. Aku tidak ingin membuat Ibu kecewa, aku tidak ingin melihatnya menangis saat melihat air mata yang bergulir dari pipiku. Aku berjalan perlahan namun pasti, mendekat

Tebar hewan Qurban

  Menuju lokasi Qurban Alhamdulillah, serangkaian kegiatan Tebar Qurban ke desa-desa terpencil sudah selesai, meski medan yang sangat susah alias jalanan berliku, naik gunung, berlumpur, tapi kami rombongan bisa sampai ke lokasi pemotongan hewan qurban dengan selamat. Hewan qurban sebagian besar merupakan hasil infaq siswa-siswi Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto yang terkumpul selama kurang lebih satu bulan dengan nama program “Seribu Sehari Meraih Ridho Ilahi” yang mencapai 107 juta rupiah. Hewan qurban ini disebar kurang lebih ke delapan desa yang cukup jauh dari kota yang memang jarang sekali mendapatkan hewan qurban pada saat hari raya Idul Adha. Proses menuju kesana sempat mengalami hambatan kecil, saya ikut rombongan yang ke Sumogede Banyumas terdiri dari 3 mobil, dan mobil yang di depan ternyata tidak bisa mendaki terjalnya medan, mobil sempat mundur beberapa meter sebelum akhirnya masuk ke siring di pinggir jalan. Dan Alhamdulillah berkat bantuan warga setempat, mobil pun

Komunikasi yang baik antara Guru dan Murid

Pengajaran pada dasarnya merupakan suatu proses terjadinya interaksi antara guru dengan siswa melalui kegiatan terpadu dari dua bentuk kegiatan, yakni kegiatan belajar siswa dengan kegiatan mengajar guru. Belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku yang disadari. Mengajar pada hakikatnya adalah usaha yang direncanakan melalui pengaturan dan penyediaan kondisi yang memungkinkan siswa melakukan berbagai kegiatan belajar sebaik mungkin. Untuk mencapai interaksi belajar mengajar sudah barang tentu adanya komunikasi yang jelas antara guru (pengajar) dengan siswa (pelajar) sehingga terpadunya dua kegiatan yakni kegiatan mengajar (usaha guru) dengan kegiatan belajar (tugas siswa) yang berdaya guna dalam mencapai pengajaran. Sering kita jumpai kegagalan pengajaran disebabkan lemahnya sistem komunikasi, untuk itulah guru perlu mengembangkan pola komunikasi yang efektif dalam proses belajar mengajar. Ada tiga pola komunikasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan in

Seribu Sehari Meraih Ridho Ilahi

Rasanya sudah tidak asing lagi bagi kaum muslimin tentang kisan Nabi Ibrahim AS yang senantiasa taat kepada Allah SWT bahkan ketika Allah memintanya untuk mengorbankan Anaknya pun Ia senantiasa mentaati tanpa ragu dan peristiwa ini diabadikan Allah dalam Al-Qur’an. Dalam rangka menyemarakkan semangat berqurban, pihak sekolah akhirnya membuat sebuah anjuran kepada murid-murid untuk berinfaq sejak awal bulan Oktober hingga akhir bulan.  “Seribu Sehari Meraih Ridho Ilahi”  Itulah kalimat yang dipasang di pintu gerbang sekolah yang bertujuan untuk mengingatkan, memotivasi dan  membiasakan anak-anak untuk senantiasa berinfaq. Target awal dana infaq yang terkumpul dari seluruh unit sekolah TK, SD 01, SD 02, SMP, dan SMA IT adalah 80 Juta, dan ternyata hasilnya melebihi dari target yang kita rencanakan.  Dana yang terkumpul dari program “seribu sehari meraih ridho Ilahi ” ini mencapai 107 Juta.  Meskipun program ini hanya bersifat anjuran, namun Alhamdulillah anak-anak

Nak Endang

Pagi itu, saya duduk di depan kelas VII A,  saya sengaja duduk di sana sambil menunggu bunyi bel waktu istirahat berdering. Sambil menunggu, saya membaca sebuah buku yang baru saya beli dari Gramedia yang ada di kota yang baru saya kenal. Saya membaca buku tentang anak-anak Autis, saya tiba-tiba tertarik membaca buku-buku tentang Autis setelah melihat bahwa di tempat saya mengajar ternyata ada anak-anak yang special. Bel tanda istirahat berbunyi, saya berdiri menunggu seseorang keluar dari pintu kelas VII A, beberapa detik kemudian, yang saya tunggu terlihat memegang selembar kertas dengan pandangan kosong dan keluar  dari kelas. Saya memperhatikan gerak-geriknya, kadang dia melipat kertas yang sedari tadi ia pegang, setelah dilipat, dia buka kembali lipatan-lipatan kertas itu dan membuangnya ke tempat sampah. Setelah membuang kertas ke tempat sampah, ia duduk menyendiri di pojok sekolahan, sambil mengayunkan kakinya dan memperhatikan sepatu yang ia gunakan, ia mele