Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2012

Pendidikan Karakter

Pukul tujuah pagi, anak-anak sudah berada di dalam kelas, duduk rapih di bangku masing-masing dan bersiap untuk membaca doa. Saya duduk di bangku belakang (tempat wali kelas). Setelah anak-anak selesai berdoa, mereka langsung berdiri mengambil Al-Qur’an masing-masing di rak khusus tempat Al-Qur’an. Kemudian mereka kembali duduk di bangku masing-masing, membuka Al-Qur’an dan mereka pun mulai membaca Al-Qur’an secara bersama-sama. Membaca Al-Qur’an di pagi hari secara bersama-sama di kelas adalah bagian dari pendidikan karakter. Pendidikan yang diawali dengan membiasakan kebiasaan baik pada anak. Seperti contohnya “mengawali kelas dengan berdoa, kemudian dilanjutkan dengan membaca Al-Qur’an bersama-sama selama kurang lebih 10 menit atau shalat dhuha sebelum masuk kelas”. Kebiasaan itu akan membekas pada anak. Saya sengaja mengajak mereka untuk mencintai Al-Qur’an dengan cara rajin membacanya. Lidah akan kelu saat kita jarang berinteraksi dengan Al-Qur’an. Kemudian mengajak mereka

Kuis Dadakan (puisi)

                    “Ini akhir bulan kan?” Sebuah pertanyaan yang tidak perlu kalian jawab J Ini memang akhir bulan, dan akhir bulan identik dengan menipisnya uang yang ada di dalam dompet. Atau bahkan sudah kosong (sebuah pengakuan). Malam ini, entah apa yang terjadi, saya tiba-tiba ingin membuat sebuah tantangan pada follower saya yang ada di twitter (follower saya sedikit, ndak banyak J Saya meminta mereka membuat sebuah puisi, kemudian mention ke saya. Mereka bisa mention sesuai kebutuhan, sesuai dengan panjang tidaknya puisi yang mereka buat. Saya tidak menjanjikan hadiah yang berupa gadget mahal, atau jalan-jalan ke luar negeri. Saya hanya menjanjikan hadiah berupa pulsa (lumayan kan dapat pulsa di akhir bulan? ). Meski nominalnya tidak seberapa, namun pulsa itu akan bermanfaat kan? Untuk nelpon suami/istri (bagi yang sudah mempunyai suami/istri). Untuk sms calon suami/istri (bagi yang sedang pendekatan). Atau untuk hal-hal yang lain hehe. Berikut adalah puisi-

Budayakan Membaca dan Menulis

Kalo di sekolah, di kelas yang saya ampu, setiap bulannya akan ada 1 buah buku yang saya berikan ke satu anak yang bisa menjawab kuis dari saya. Kuisnya bisa berbentuk hafalan surat pendek dalam Al-Qur’an, melanjutkan ayat yang saya baca (juz 30), dan lain-lain. Biasanya, saya meminta mereka membaca salah satu surat yang ada di dalam juz 30 (an-Naba - an-Nas). Saya suka melihat murid-murid yang suka membaca. Membaca tidak mesti harus di perpustakaan sekolah, saya membuat gerakan gemar membaca di kelas, saya dan murid-murid membuat perpustakaan mini di kelas. Setiap anak membawa 1 buah buku setiap bulannya, buku-buku itulah yang akan dibaca oleh murid. Jadi, mereka tidak harus keluar dari kelas untuk membaca buku. Setelah satu bulan, buku-buku itu akan diganti dengan buku-buku yang baru. Dengan demikian, murid bisa membaca buku yang berbeda. Di kelas yang saya ampu ada 37 siswa. Jadi, setiap bulannya akan ada 37 buku baru yang siap untuk dibaca. Saya juga menambah koleksi bacaa

Titipan Mimpi

Kutatap foto yang ada di dinding kamarku, foto aku sedang mengenakan toga saat wisuda. Ada ibu yang berdiri di sampingku, menemaniku saat wisuda. Hanya ibu yang bisa datang di hari bahagia itu, ayah tidak bisa datang karena kendala biaya. Tapi, aku bahagia karena ada ibu di sampingku. Masih kuingat air mata ibu yang menitik ke jilbab yang ia kenakan, air mata bahagia melihat anaknya mencapai mimpi yang dulu pernah ayah dan ibu rajut bersama. Ibu dan ayah memang tidak sekolah tinggi, bahkan sekolah dasar pun tidak lulus. Tapi, meski demikian ibu dan ayah punya mimpi. Iya, mimpi. Mimpi-mimpi yang mereka titipkan pada kami anak-anaknya. Selepas shalat isya berjama’ah, ayah dan ibu pernah mengumpulkan kami di ruang tamu, dan berbicara tentang mimpi-mimpi yang dulu pernah mereka lukis saat keduanya masih anak-anak. Mimpi-mimpi itu masih ada, dan mereka menitipkan semua mimpi itu pada kami anak-anaknya. “Anak-anakku, ayah dan ibu mempunyai mimpi. Ayah dan ibu ingin menitipkan mimpi-mimpi in

Review " Air Mata Cinta Hanisah"

"Air Mata Cinta Hanisah" adalah sebuah buku berisi kumpulan cerpen. Ada 23 cerpen yang mewakili pesan-pesan tertentu yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Dalam mempertegas pesan-pesannya tersebut, penulis kerap memasukkan ayat suci Al-Qur'an dalam cerpennya, dan tak jarang ayat itulah yang menjadi jawaban dan penutup yang manis di akhir cerita. Buku ini mampu mengalirkan cerita yang rumit dengan penyampaian yang sederhana, mengajak para pembaca untuk melihat hakikat dari sebuah kejadian, terutama tentang realita yang tidak selalu sesuai harapan. Kelebihan dan nilai positif buku ini adalah; 1.     Penulis mampu menyampaikan nafas religius dalam tulisannya, rangkaian kata jadi terasa begitu santun dan menenangkan; 2.     Buku ini mampu mengajak pembaca untuk menghadapai kegalauan dengan cara yang lebih elegan, lembut, sarat akan ajaran pengendalian diri; 3.     Sederhana dan mudah dimengerti, lugas, sehingga tiap pesan bisa sampai dengan mudah. Satu-satunya

Air Mata Cinta Hanisah

Judul Buku : Air Mata Cinta Hanisah Penulis : Arian Sahidi Harga : 35.000 (Belum termasuk ongkos kirim) Pemesanan bisa dengan cara kirim email ke :  admin@nulisbuku.com atau arian.sahidi@yahoo.com Kata Mereka Tentang Air Mata Cinta Hanisah Air Mata Cinta Hanisah merupakan buku yang luar biasa menarik. Penulisnya sangat kukuh bercerita mengenai cinta dari sisi yang berbeda dengan penulis lain. Buku ini menawarkan pembaca cara pandang baru dalam mengikuti sebuah cerita cinta. Begitu manis dibawakan, namun tetap sarat makna. - Teguh Puja. Author of Life Sketch, A Drop of Happiness, A Cup of Coffee , L.I.F.E. , Shit Happens and Life Goes On, Project Coord of #20HariNulisDuet. http://wholesketch.wordpress.com/ Membaca karya Arian layaknya berkaca pada kehidupan sehari-hari. Tawa, tangis, senyum, rindu, dan hal-hal simple lainnya yang sangat dekat dengan realita dibungkus dengan apik sehingga menjadi bahan renungan.  Cara bertuturnya mengalir seolah mengin