“Sudah berapa kali khatam Al-Qur’an?” tanya Pak Ihsan pada Rahman, putranya yang baru pulang dari pesantren. “Hampir setiap bulan Rahman mengkhatamkan Al-Qur’an” jawabnya. “Alhamdulillah, berarti Rahman harus mengajarkan ilmu yang sudah didapat di pondok ke bapak. Bacaan Al-Qur’an bapak masih jauh dari kata sempurna.” “Insya Allah, Pak” “Selama di pesantren, kami diajarkan bagaimana cara membaca Al-Qur’an dengan baik oleh ustadz. Setiap ba’da maghrib, kami membentuk lingkaran-lingkaran kecil yang terdiri dari sepuluh orang santri. Di setiap lingkaran tadi, ada seorang ustadz atau santri senior yang membimbing kami membaca Al-Qur’an. Para ustadz dan kakak tingkat membimbing kami dengan penuh kesabaran. Rahman bahagia bisa masuk pesantren.” Pak Ihsan tersenyum bahagia mendengar cerita putranya. Tidak sia-sia dia menyekolahkannya ke pondok pesantren. Baru satu tahun Rahman menjadi santri, sudah banyak kemajuan yang dia dapatkan. Disela-sela waktu belajarnya, dia