Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2014

Pantai Suwuk dan Goa Jatijajar

Pantai Suwuk terletak di desa Suwuk, kecamatan Puring, kabupaten Kebumen. Untuk menuju ke lokasi pantai, banyak jalur alternatif yang dapat digunakan. Jika anda dari arah Gombong maka dibutuhkan waktu sekitar 45 menit, namun jika anda berasal dari arah kota Kebumen maka dibutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk menuju Petanahan dan setengah jam berikutnya menuju Pantai Suwuk.  Bagi anda yang berasal dari arah timur yang kebetulan sedang melintasi jalan selatan-selatan atau jalan Daendels dari arah Yogyakarta dapat langsung lurus menuju ke Pantai Suwuk Wisata di Pantai Suwuk ini pada dasarnya tidak berbeda dengan wisata-wisata pantai di Kebumen. Pemandangan pegunungan kapur yang elok memanjang dari utara sampai selatan, dan berbatasan langsung dengan pegunungan dan Pantai Karangbolong. Untuk lebih memanjakan mata anda, alangkah lebih baiknya anda menyewa seekor kuda untuk menyisir eloknya Pantai Suwuk ini. Usai lelah dan puas menikmati pantai, hal menarik lainnya adalah k

I am (not) Ustadz

Apa yang ada di dalam benak kalian ketika mendengar kata “Ustadz”? Mungkin apa yang ada di dalam benak kalian juga sama dengan apa yang ada di dalam benak saya. Ketika mendengar itu, saya langsung berimajinasi bahwa sosok Ustadz adalah seseorang yang alim, yang rajin mengisi berbagai kajian, dengan penampilan baju koko, lengkap dengan peci (mungkin hehe). Saya adalah salah satu yang mendapat sapaan “Ustadz” dari orang-orang yang ada di sekitar saya. Biar saya jelaskan awal mula saya mendapatkan panggilan ini. Bermula dari aturan sekolah, dimana anak-anak harus memanggil dengan panggilan Ustadz/Ustadzah kepada guru-gurunya, saya pun akhirnya dipanggil Ustadz. Bagaimana perasaan saya saat pertama kali dipanggil Ustadz? Deg-degan serius kemudian ada beban yang seolah-olah berat sekali untuk dipikul.  Percaya atau tidak, saya pun akhirnya berusaha untuk memantaskan diri dengan panggilan itu; saya berusaha untuk memperbaiki perilaku saya, berusaha beribadah dengan bai

Pejuang Subuh

  Saya tidak pernah bermimpi menjadi bagian dari mereka yang selama ini ada di sekeliling saya. Sama sekali tidak pernah terbesit di dalam benak saya bahwa saya akan menjadi bagian dari kehidupan mereka yang sebenarnya sejak 2,5 tahun terakhir sudah terjadi. Dan baru sekarang saya disadarkan oleh Allah SWT., untuk ambil bagian dalam mewujudkan generasi Qurani. Baru kali ini saya betul-betul merasa khawatir dengan mereka semua, kemudian timbul sebuah keinginan kuat di dalam diri untuk bisa melakukan sesuatu buat mereka. Saya tidak bisa hanya sekadar diam, kemudian membiarkan mereka lupa betapa nikmatnya mengkaji ayat-ayat Allah, betapa indahnya menghafal kalam-Nya dan betapa menyejukkannya ketika bisa membaca Al Quran dengan baik dan benar. Saya harus melakukan sesuatu.  Begitulah yang saya jalani. Berbekal sebuah semangat, saya pun memulainya sejak satu bulan terakhir. Saya menjadi pejuang subuh bagi mereka, dan Allah selalu mempunyai cara yang begitu hebat untuk membuat

Guru Favorit

Dua hari yang lalu, saat jam makan siang, tiba-tiba ada dua orang juarnalis yang datang ke sekolah dan mencari saya. Padahal tidak ada informasi sebelumnya, tidak ada janji sebelumnya. Tiba-tiba mereka nongol aja di sekolah dan langsung mencari saya. Saya rada kaget, ini kenapa mereka nyariin saya? Saya kan nggak ada terkenalnya, kenapa bisa mencari saya?   muwhahaha Faris sedang berada di samping saya, saat keduanya meminta waktu untuk berbincang dengan saya. Konon mereka sudah lebih dulu bertemu dengan anak-anak dan bertanya kepada mereka tentang sosok “Guru Favorit” mereka dan nama saya yang keluar sebagai guru favorit mereka. Wuahaha ini sedikit lucu deh menurut saya. “Kami akan akan mem- publish tentang Bapak sebagai Guru Favorit bagi anak-anak di sekolah ini.” Begitulah penjelasan mereka saat saya Tanya tujuan dari wawancara singkat ini. Saya hanya tersenyum tipis, sambil menatap wajah mereka yang seolah-olah ingin menerkam saya #iniLebay Dan akhirnya,