Skip to main content

Model dan Strategi Pembelajaran Aktif

Pembelajaran ialah membelajarkan peserta didik menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik, mempelajari keterampilan dan pengetahuan tentang materi-materi pelajaran. Peserta didik belajar untuk mengembangkan kemampuan konseptual ilmu pengetahuan ataupun mengembangkan kemampuan dan sikap pribadi yang dapat digunakan mengembangkan dirinya. Dalam pembelajaran, peserta didik sebagai subjek yang aktif melakukan proses berpikir, mencari, mengolah, mengurai, menggabungkan, menyimpulkan dan menyelesaikan masalah.
            Dengan demikian dapat diketahui bahwa belajar adalah proses peserta didik dalam membangun gagasan atau pemahaman sendiri. Maka kegiatan pembelajaran seharusnya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan proses belajarnya secara mudah, lancar, dan termotivasi. Karena itu pula, suasana belajar yang diciptakan guru seharusnya melibatkan peserta didik secara aktif, misalnya mengamati, meneliti, bertanya dan mempertanyakan, menjelaskan, mencari contoh, dan bentuk-bentuk keterlibatan sejenis lainnya.
Berikut ini akan disajikan model dan strategi pembelajaran aktif sebagai alternatif yang dapat digunakan oleh guru untuk mengaktifkan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok. Pada masing-masing strategi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Hal ini sangat tergantung pada beberapa faktor, seperti tujuan yang hendak dicapai, penggunaan strategi, ketersediaan fasilitas, kondisi peserta didik dan kondisi lainnya. Diantaranya adalah:

Everyone is a Teacher Here (Setiap Murid Sebagai Guru)
Strategi ini sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan sebagai guru dari kawan-kawannya. Dengan strategi ini, peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a)    Bagikan secarik kertas/kartu kepada seluruh peserta didik. Minta mereka untuk menuliskan satu persatu pertanyaan tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari di kelas atau sebuah topik khusus yang akan didiskusikan dalam kelas.
b)  Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada setiap peserta didik. Pastikan bahwa tidak ada peserta didik yang menerima soal yang ditulis sendiri. Minta mereka untuk membaca dalam hati pertanyaan dalam kertas tersebut kemudian memikirkan jawabannya.
c) Minta peserta didik secara sukarela untuk membacakan pertanyaan tersebut dan jawabannya.
d)      Setelah jawaban diberikan, mintalah peserta didik lainnya untuk menambahkan.
e)      Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya.
f)       Kembangkan diskusi secara lanjut dengan cara siswa bergantian membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang tersedia.
Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk membiasakan peserta didik untuk belajar aktif secara individual dan membudayakan sifat berani bertanya, tidak minder dan tidak takut salah.

Writing in Here and Now (Menulis Pengalaman Secara Langsung)
Menulis dapat membantu peserta didik merefleksikan pengalaman-pengalaman yang telah mereka alami 
Langkah-langkah penerapan strategi ini adalah:
a)    Guru memilih jenis pengalaman yang diinginkan untuk ditulis oleh peserta didik. Ia bisa berupa peristiwa masa lampau atau yang akan dating. Guru menginformasikan kepada peserta didik tentang pengalaman yang telah dipilih untuk tujuan penulisan reflektif.
b)     Guru memerintahkan peserta didik untuk menulis saat sekarang, tentang pengalaman yang telah dipilih. Perintahkan mereka untuk memulai awal pengalaman dan menulis apa yang sedang mereka dan lainnya lakukan dan rasakan. Guru menyuruh peserta didik untuk menulis sebanyak mungkin yang mereka inginkan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dan perasaan yang dihasilkan.
c)   Guru memberikan waktu yang cukup untuk menulis. Peserta didik seharusnya tidak merasa terburu-buru. Ketika mereka selesai, guru mengajak mereka membacakan tentang refleksinya.
d)      Guru mendiskusikan hasil pengalaman peserta didik tersebut bersama-sama.
e)      Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tidak lanjut.

Reading Aloud (Strategi Membaca Dengan Keras)
Membaca teks dengan keras dapat membantu peserta didik menfokuskan perhatian secara mental, menimbulkan pertanyaan-pertanyaan, dan merangsang diskusi. Prosedur dari strategi ini adalah:
a)  Guru memilih sebuah teks yang menarik untuk dibaca dengan keras, misalnya tentang manasik haji.
b)    Guru menjelaskan teks itu pada peserta didik secara singkat. Guru memperjelas poin-poin kunci atau masalah-masalah pokok yang dapat diangkat.
c)  Guru membagi bacaan teks itu dengan alinea-alinea atau beberapa cara lainnya. Guru menyuruh sukarelawan untuk membaca keras bagian-bagian yang berbeda.
d)  Ketika bacaan-bacaan tersebut berjalan, guru menghentikan di beberapa tempat untuk menekankan poin-poin tertentu, kemudian guru memunculkan beberapa pertanyaan, memberikan contoh-contoh. Guru dapat membuat diskusi-diskusi singkat jika para peserta didik menunjukkan minat dalam bagian tertentu. Kemudian guru melanjutkan dengan menguji apa yag ada dalam teks tersebut.

The Power of Two and Four (Menggabung dua dan 4 kekuatan)
Langkah-langkah penerapan:
a)      Terapkan satu masalah/pertanyaan terkait dengan materi pokok
b)      Beri kesempatan pada peserta didik untuk berpikir sejenak tentang masalah tersebut
c)   Bagikan kertas pada tiap peserta didik untuk menuliskan pemecahan masalah/jawaban (secara mandiri) lalu periksalah hasil kerjanya.
d)   Perintahkan peserta didik bekerja berpasangan 2 orang dan berdiskusi tentang jawaban masalah tersebut, lalu periksalah hasil kerjanya.
e)      Peserta didik membuat jawaban baru atas masalah yang disepakati berdua
f)   Selanjutnya perintahkan peserta didik bekerja berpasangan 4 orang dan berdiskusi lalu bersepakat mencari jawaban terbaik, lalu periksalah hasil kerjanya.
g)    Jawaban bisa ditulis dalam kertas dan lainnya, dan guru memeriksa dan memastikan setiap kelompok telah menghasilkan kesepakatan terbaiknya menjawab masalah yang dicari
h)     Guru mengemukakan penjelasan dan solusi atas permasalahan yang didiskusikan tadi.
Tujuan penerapan strategi ini adalah membiasakan belajar aktif secara individu dan kelompok (belajar bersama hasilnya lebih berkesan)

Information Search (Mencari Informasi)
Langkah-langkah penerapan:
a)   Buatlah beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi yang dapat ditemukan dalam bahan-bahan sumber yang bisa diakses peserta didik.
b)     Bagikan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada peserta didik.
c)     Minta peserta didik menjawab pertanyaan bisa individual atau kelompok kecil. Kompetisi antar kelompok dapat diciptakan untuk meningkatkan partisipasi.
d)  Beri komentar atas jawaban yang diberikan peserta didik. Kembangkan jawaban untuk memperluas skope pembelajaran.
Metode ini sama dengan ujian open book. Secara berkelompok peserta didik mencari informasi (biasanya tercakup dalam pelajaran) yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada mereka. Metode ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih menghidupkan materi yang dianggap kering.

Point Counterpoint (Beradu Pandangan Sesuai Persfektif)
Langkah-langkah penerapan sebagai berikut:
a)      Pilih salah satu topik yang mempunyai dua persfektif
b)      Bagi kelas menjadi beberapa kelompok sesuai dengan persfektif
c)    Pastikan masing-masing kelompok untuk menyiapkan argument sesuai dengan persfektif kelompoknya
d)  Pertemukan kembali kelompok masing-masing dan beri kesempatan pada salah satu kelompok tertentu untuk memulai debat dengan menyampaikan pandangan yang berbeda dan begitu seterusnya.
Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk melatih peserta didik agar mencari argument yang kuat di dalam memecahkan suatu masalah yang aktual di masyarakat sesuai posisi yang diperankan.

Reading Guide (Bacaan Terbimbing)
Langkah-langkah penerapannya:
a)      Tentukan bacaan yang akan dipelajari
b)      Buatlah pertanyaan yang akan dijawab oleh siswa
c)      Bagikanlah bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya pada peserta didik
d)    Tugas siswa adalah mempelajari bahan bacaan tersebut dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Batasi aktivitas ini sehingga tidak memakan waktu yang lama
e)   Bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik.
Tujuan penerapan strategi ini adalah membantu peserta didik lebih mudah dan focus dalam memahami suatu materi pokok

Active Debate (Debat Aktif)
Langkah-langkah penerapannya adalah sebagai berikut:
a)    Kembangkan suatu pertanyaan yang berkaitan dengan sebuah kasus atau isu kontroversi dalam suatu topik yang relevan dengan SK/KD/Indikator.
b)    Bagi kelas menjadi dua kelompok, tugaskan mereka pada posisi “pro” satu kelompok dan satu kelompok lain “kontra”.
c)      Minta setiap kelompok menunjuk wakil mereka, 2 atau 3 orang sebagai juru bicara dengan posisi duduk saling berhadapan.
d)   Setelah itu juru bicara ini akan kembali ke kelompok mereka untuk minta pendapat guna mengatur strategi untuk membuat bantahan pada kelompok lainnya.
e)   Apabila dirasa cukup, maka hentikan debat ini dengan tetap menyisakan waktu sebagai follow up dari kasus yang diperdebatkan.
Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk melatih peserta didik agar mencari argumentasi yang kuat dalam memecahkan suatu masalah yang kontroversial dan memiliki sikap demokratis dan saling menghormati terhadap perbedaan pendapat.

Index Card Match (Mencari Jodoh Kartu Tanya Jawab)
Adapun langkah-langkah penerapannya adalah sebagai berikut:
a)    Bagikan beberapa potongan kertas sejumlah siswa yang ada dalam kelas, kemudian bagi jumlah potongan tersebut menjadi dua bagian yang sama
b)     Tulis beberapa pertanyaan tentang materi yang telah diberikan pada setengah bagian yang telah disiapkan. Setiap potongan kertas berisi satu pertanyaan
c)    Pada bagian kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang dibuat tadi kemudian kocoklah potongan-potongan tadi sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban
d)  Berikan siswa satu kertas. Dan jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Sebagian siswa akan mendapat soal dan sebagian lain akan mendapat jawaban
e)      Minta peserta didik untuk menemukan pasangan mereka. Jika sudah ada yang menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk berdekatan
f)   Setelah semua peserta didik menemukan pasangan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dan selanjutnya soal akan dijawab oleh pasangan yang lain
g)      Akhiri proses ini dengan membuat klasifikasi dan kesimpulan
Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk melatih peserta didik agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi pokok

Jigsaw Learning (Belajar Melalui Tukar Delegasi Antara Kelompok)
Langkah-langkah penerapannya adalah sebagai berikut:
a)      Pilih materi pelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen
b)   Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada
c)    Setiap kelompok mendapat tugas untuk membaca dan memahami materi pelajaran yang berbeda-beda
d)   Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya, setelah melalu proses zig zag dan masing-masing siswa terlibat dalam diskusi kecil antar kelompok, hasil dari diskusi kelompok tersebut disampaikan kepada masing-masing teman sekelompoknya
e)  Kembalikan posisi seperti semula untuk mengulas lagi, seandainya ada masalah yang belum terpecahkan
f)    Guru melempar beberapa pertanyaan untuk menjajaki pemahaman dan kompetensi yang dimiliki siswa
Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk melatih peserta didik agar terbiasa berdiskusi dan bertanggung jawab secara individu untuk membantu memahamkan tentang suatu materi pokok kepada teman sekelasnya.

Small Group Discussion (Diskusi Kelompok Kecil)
Langkah-langkah penerapannya adalah sebagai berikut:
a)   Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil maksimal 5 orang dengan menunjuk ketua dan sekretaris
b)      Berikan soal studi kasus sesuai dengan materi yang akan dibahas
c)      Intruksikan setiap kelompok untuk mendiskusikan jawaban soal tersebut
d)   Intruksikan setiap kelompok melalui juru bicara yang ditunjuk menyajikan hasil diskusinya dalam forum kelas
Tujuan penggunaan strategi ini adalah agar peserta didik memiliki keterampilan memecahkan masalah terkait dengan materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Demikianlah beberapa strategi yang bisa dilakukan oleh para guru guna menjadikan proses pembelajaran menjadi pembelajaran yang menarik untuk diikuti oleh peserta didik dan bisa mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh tiap-tiap materi yang disampaikan.

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat bermalam selama kamu berada di Batu. Saya jamin, tempa

Paralayang Batu

Salam. Tiga hari terakhir, saya lagi banyak kerjaan (baca: tugas kuliah ama jalan-jalan, hehe). Kebetulan Reimer, sahabat saya dari Rotterdam-Holland sedang berkunjung ke Malang. Sebagai sahabat yang baik, tentunya saya mau mengajak dia menjelajahi Malang dan sekitarnya, dong, hehe. Sejak Minggu saya sudah menemani Reimer jalan-jalan. Saya hanya menemai ketika kuliah sudah selesai aja, sih. Biasanya dari ashar sampai malam. Nah, selain kelayapan di Malang, saya mengajak Reimer untuk menikmati keindahan pemandangan dari atas ketinggian Gunung Banyak yang merupakan tempat bagi kamu yang berani uji nyali untuk terbang dari ketinggian dengan bantuan parasut atau biasa dikenal dengan Paralayang.

Tentang Tato

Bermula dari tweets saya yang membahas tentang tato, sekarang saya ingin menjadikannya sebuah artikel. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui, atau menghakimi orang-orang yang mempunyai tato. Tulisan ini dari sudut pandang agama (Islam) dan medis. Tentunya ini hanya sebatas pengetahun saya saja. Saya pernah menanyakan alasan bertato kepada teman-teman yang mempunyai tato. Sebagian besar jawabannya adalah “seni, keren, punya makna tersendiri, laki banget, dan sebagainya” . Tato tidak hanya digemari Kaum Adam, namun Kaum Hawa pun juga menggemari tato. Saya pernah membaca, tato berasal dari bahasa Tahiti “tatu” yang berarti “tanda”. Para ahli menyimpulkan bahwa tato sudah ada sejak tahun 12.000 Sebelum Masehi.  Lantas bagaimana Islam memandang tato?  Sumber hukum utama dalam Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Keduanya sebagai landasan utama umat Islam hidup. Allah swt. memberikan kita pedoman dalam menjalani hidup. Di dalam Al-Qur’an, surat An-Nisa ayat 119 Alla