13 Oktober 2014
Tadi pagi, setelah menunggu dosen
yang ternyata nggak bisa hadir karena ada acara penting di kampus, saya ke
asrama, Renat baru bangun tidur, saya duduk di kursi belajar, sedangkan dia
masih leyeh-leyeh di tempat tidur. Padahal saya sudah mandi, sudah ganteng
#abaikan
“Renat,” ujar saya sambil menatap
layar laptop.
“Hmmm,,,”jawabnya sambil memperbaiki
posisi kepalanya.
“What do you think about Indonesia?” Tanya
saya lebih lanjut. (ini semacam obrolan sok serius di pagi hari).
Setelah beberapa waktu menjadi teman
dekat, saya belum pernah menanyai Renat tentang bagaimana pendapatnya tentang
Indonesia, setelah lebih dari satu tahun dia menimba ilmu di UIN Malang. Renat tipe
orang yang sangat pemalu dan tentu saja sangat sopan. Security asrama
pernah bercerita tentang anak-anak dari Rusia yang sangat sopan, jauh berbeda
dengan beberapa mahasiswa dari Timur Tengah, meski sebenarnya tidak semua mahasiswa
dari Timur Tengah tidak sopan, tapi kebanyakan tidak terlalu peduli dengan yang
lainnya. Begitulah komentar security di asrama putra. Namun, saya tidak
merasakan demikian, atau mungkin karena saya tidak berinteraksi setiap hari
dengan mereka, hanya saat di kampus saja, saya kurang paham. Sejauh ini,
mereka, mahasiswa-mahasiswa dari Timur Tengah cukup bersahabat dengan saya,
begitu juga dengan beberapa mahasiswa dari Rusia, yang memang lebih terasa
kedekatan satu sama lain.
Menanggapi pertanyaan saya, Renat
duduk, kemudian berusaha untuk menjawab pertanyaan saya, sambil diselingi
dengan canda tawa khas Renat. Jangan harap akan melihat barisan giginya kalo
dia tertawa, susah, haha.
ORANGNYA BAIK
Ini adalah komentar pertama Renat
tentang Indonesia, dia merasakan kenyamanan stay di Negara ini, meski
banyak penduduk asli di Indonesia yang tidak nyaman dengan keadaan bangsanya
sendiri. Menurutnya, Indonesia sangat baik padanya, terlebih karena dia belajar
di Jawa, yang memang terkenal dengan kesantunan budayanya. Mungkin akan berbeda
pandangan ketika Renat tinggal di Medan, dengan gaya bicara yang jauh berbeda
dengan orang Jawa.
ORANG INDONESIA SOPAN
Sebenarnya ini masih sama dengan yang
pertama, namun Renat ingin menegaskan kembali bahwa orang Indonesia sangat
sopan padanya, terlepas bagaimana yang dia maksud, saya cuma tersenyum ketika
mendengar dia mengatakan bahwa kesopanan di Negara ini masih terasa demikian
melekat pada masing-masing penduduknya.
Tidak hanya demikian, Renat kembali
memberi pernyataan di poin selanjutnya, tentang orang Indonesia di matanya,
ORANG INDONESIA SUKA MENOLONG
“Setiap kali saya butuh akan sesuatu,
saya tidak banyak mendapatkan kesulitan disini, orang-orang yang saya temui
dengan senang hati membantu saya,” ucapnya penuh semangat.
“Dan satu lagi yang saya suka dengan
Indonesia, mereka bangun lebih awal.” Tegasnya kemudian.
Beberapa poin di atas adalah hal-hal
positif menurutnya tentang Indonesia.
“Apa yang tidak kamu sukai dari
Indonesia?” Tanya saya lebih lanjut, sementara Renat sudah kembali berbaring di
tempat tidur.
MACET
Yupz, ini cerita lama dari sekian
banyak teman-teman saya yang dari luar yang mengatakan tidak nyaman dengan
permasalahan kemacetan yang ada di Negara ini, padahal Malang belum semacet
Jakarta. Saya tidak bisa membayangkan apa komentar Renat jika dia kuliah di
Jakarta, mungkin akan lebih parah, melihat kemacetan Jakarta yang super duper
parah.
TIDAK TAAT ATURAN LALU LINTAS
Salah satu permasalahan di negeri ini
adalah rendahnya kesadaran pengguna jalan untuk mentaati aturan lalu lintas
yang ada, sehingga banyak sekali kecelakaan yang terjadi dan diawali dengan
tidak taatnya pengguna jalan akan tata tertib lalu lintas.
SAYA SEPERTI ARTIS
Orang-orang Indonesia terkadang
berlebihan dalam memandang orang luar, terutama bule. Renat cerita saat dia
sedang berada di Borobudur temple, ada segerombolan orang-orang yang
mengajaknya berfoto bersama, layaknya superstar. Ah, ini cerita lama, ya, saya
tahu persis yang dimaksud oleh Renat.
Karena sudah lama saya dan Renat
berbincang, nggak terasa sudah jamnya makan siang. Saya dan Renat pergi ke
kantin asrama untuk makan siang, lebih tepatnya menemaninya makan siang, karena
saya sedang berpuasa. Disinilah, perbincangan kami lebih serius, tentang ETIKA
PARA PEROKOK.
Menurutnya, para perokok yang ada di
Indonesia tidak mentaati aturan yang seharusnya disadari, semisal dilarang merokok
di ruang publik, karena tidak semua orang suka ketika ada orang yang merokok di
dekat mereka. Keadaan ini diperparah dengan kondisi kantin yang kebanyakan
mahasiswanya merokok setelah makan. Saya juga merasakan sesak, saat
berlama-lama di kantin.
“Di Rusia, khususnya di Kampus Islam,
kamu tidak akan menemukan orang-orang merokok di Kampus. Siapa saja yang
merokok di lingkungan Universitas maka akan mendapatkan sangsi. Ada kesadaran
dari orang-orang yang ada di sana untuk memahami mana saja tempat yang boleh
dijadikan tempat merokok dan mana yang tidak. Ini yang tidak saya temukan di
Indonesia.” Komentarnya sambil menikmati menu makan siang.
Saya menyadari betul apa yang
dirasakan oleh Renat, ini juga bagian dari kelemahan pihak kampus yang tidak
berusaha membuat lingkungan Universitas bebas dari asap rokok. Awal-awal saya
datang, saya sempat kaget dengan banyaknya mahasiswa yang merokok di sekitar
kampus, meski sebenarnya di tempat-tempat tertentu saja, karena saya tidak
pernah menemukan mahasiswa merokok di dalam gedung, biasanya di luar gedung,
entah taman, parkiran, dan sebagainya.
Terkait rokok, ternyata Renat
memiliki kekhawatiran yang cukup besar, melihat betapa rokok sudah menjadi
candu bagi sekian banyak orang. Obrolan saya dan Renat terhenti, saat Muhammad,
yang juga mahasiswa dari Rusia datang menghampiri kami, dan berbincang sejenak
tentang rencana pergi di hari Sabtu yang akan datang.
“You should join us,” kata Muhammad.
“Insha Allah,” jawab saya sekenanya.
Adzan dzuhur berkumadang, saya ke Masjid,
Renat ke kamar sebentar baru kemudian ke masjid, sedangkan Muhammad menemui
dosen sebentar, baru kemudian ke masjid. Itulah hasil bincang-bincang saya
dengan Renat tadi pagi hingga siang.
*Renat nggak suka di foto, jadilah postingan ini tanpa foto, Hikz
Comments
Post a Comment
Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya Gan