Skip to main content

non-violence education

 ...{Kediri} Ayah seorang siswa menghajar seorang Guru di depan kelas...
...{Pati} Seorang Ibu Guru menghukum murid-muridnya yang tidak mengerjakan PR dengan menusukkan paku yang dipanaskan ke tangan siswa...
...{Bengkalis} Seorang Guru SD menghukum muridnya dengan lari keliling lapangan dalam kondisi telanjang bulat...
...{Yogyakarta} Karena tidak berbusana kartinian, seorang siswa SMU ditelanjangi di hadapan rekan-rekannya hingga tinggal mengenakan celana dalam...

Peristiwa-periwstiwa di atas menggambarkan betapa kekerasan sudah merajalela dalam dunia pendidikan. Pertanyaannya adalah, mengapa semua itu bisa terjadi ? Selama ini, pendidikan di tanah air terlalu menekankan pada aspek kognitif saja, dan kurang memperhatikan pada aspek afektif. Padahal aspek afektif mempunyai peran penting dalam dunia pendidikan. Salah satu caranya adalah dengan mengintrodusir "budaya damai" (culture of peace) dalam pendidikan. Dan ini bisa dikembangkan dengan menerapkan pendidikan tanpa kekerasan (non-violence education) atau pendidikan damai (peace education).

Dari berbagai kasus kekerasan dalam dunia pendidikan menunjukkan bahwa kekerasan bisa dilakukan oleh siapa saja, baik oleh pendidik, peserta didik, maupun masyarakat. Kualitas kekerasan pun bertingkat, dari kekerasan ringan yang bisa langsung diselesaikan di tempat, kekerasan ringan, hingga ke tindak kriminal. Apa pun itu bentuknya, mendidik dengan kekerasan tidaklah patut. Sudah selayaknya dunia pendidikan menjadi wahana inseminasi nilai-nilai moral, peradaban, dan ilmu pengetahuan.

Kekerasan tidak bisa dan tidak akan pernah bisa dihilangkan dengan kekerasan. Sebab, hal itu tidak hanya menimbulkan kekerasan baru dan susulan, bahkan juga berarti telah melegitimasi penggunaan kekerasan itu sendiri. Menghentikan kekerasan dengan jalan kekerasan hanya akan membuat lingkaran setan dimana bentuk kekerasan menjadi spiral violence tanpa ujung pangkal. Ibn Hazm berpendapat , bahwa cara yang paling baik dan efektif menghilangkan kejahatan, penyakit dan kekerasan, adalah melakukan perilaku yang berlawanan. Artinya, kejahatan dilawan dengan kebaikan, penyakit dilawan dengan obat, dan kekerasan dilawan dengan perdamaian.

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat bermalam selama kamu berada di Batu. Saya jamin, tempa

Paralayang Batu

Salam. Tiga hari terakhir, saya lagi banyak kerjaan (baca: tugas kuliah ama jalan-jalan, hehe). Kebetulan Reimer, sahabat saya dari Rotterdam-Holland sedang berkunjung ke Malang. Sebagai sahabat yang baik, tentunya saya mau mengajak dia menjelajahi Malang dan sekitarnya, dong, hehe. Sejak Minggu saya sudah menemani Reimer jalan-jalan. Saya hanya menemai ketika kuliah sudah selesai aja, sih. Biasanya dari ashar sampai malam. Nah, selain kelayapan di Malang, saya mengajak Reimer untuk menikmati keindahan pemandangan dari atas ketinggian Gunung Banyak yang merupakan tempat bagi kamu yang berani uji nyali untuk terbang dari ketinggian dengan bantuan parasut atau biasa dikenal dengan Paralayang.

16 Website Belajar Bahasa Arab Online

Saat ini, rasanya mau belajar apapun terasa lebih mudah. Saya termasuk orang yang suka belajar otodidak. Saya belajar bahasa Inggris otodidak. Pernah ikut les beberapa kali dan masih merasa tidak begitu memberi dampak pada kemampuan saya dalam berbahasa Inggris, saya merasa lebih nyambung ketika belajar bahasa Inggris secara online, memanfaatkan beberapa situs yang cukup membantu saya dalam mempelajari bahasa Inggris. Selain bahasa Inggris, saya juga belajar bahasa Rusia dan juga bahasa Arab. Semuanya otodidak. Nah, jika kita mau memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini, belajar bahasa memang menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Kali ini kita akan membahas bahasa Arab. Bahasa Arab menjadi salah satu bahasa yang sangat ingin saya kuasai, makanya saya berusaha belajar sebaik dan seefektif mungkin. Bahasa Arab menjadi penting bagi umat Islam karena bahasa Arab yang digunakan oleh dua sumber utama ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan Sunnah. Ketika seorang muslim menguasai bahasa Arab, m