Skip to main content

Dear October

Dear October
Hari ini aku merasa ada yang beda dengan diriku, ya ada yang berbeda, tidak biasanya aku begitu peduli dengan dia. Kedatangannya setiap hari selalu kutunggu, sms darinya mampu membuat jantungku berdetak kencang bak hembusan badai topan yang meluluh lantakkan isi duniaku.

Kepada si dia yang telah mencuri hatiku, sudihkah kiranya dikau mengembalikan hatiku yang telah engkau curi, cukup sekali aku merasakan sakitnya perasaan karena kehilangan hati. Dan aku tidak ingin merasakan untuk yang kedua kalinya. Benar kata ayahku dulu, ketika engkau mencintai seseorang, maka jangan engkau berikan seluruh hatimu padanya, karena saat ia pergi meninggalkanmu, maka hatimu pun akan dibawa pergi oleh orang yang engkau cintai dan akhirnya engkau akan menjadi rapuh tak tentu arah gila karena cinta.

Aku termenung, memandang ke jam dinding yang ada di kamarku, kuperhatikan jarum jam yang terus berputar, sementara aku hanya terdiam menunggu malam berganti dengan siang. Meski sakit hati karena hatiku telah dicuri olehnya, namun melihat senyumnya, tawanya, menjabat tangannya adalah keinginanku untuk yang terakhir kalinya mungkin.

Kepada si dia yang telah pergi meninggalkan kisah cinta yang tidak mampu untuk aku tulis kisah akhirnya, bisakah engkau kembali dan membiarkanku menulis kisah ini hingga selesai?, sehingga aku bisa membaca kembali lembar demi lembar kisah cinta yang kita jalani meski  hanya seumur jagung dan terhempas karena gempuran ombak-ombak emosi yang membuat kita terpisah.

Aku tahu dan sadar bahwa cintaku bukan hanya sekedar omong kosong belaka, aku mencintaimu bahkan melebihi cintaku pada diriku sendiri. Sehari tak berjumpa dan tidak melihat senyummu, tidak menjabat tanganmu seakan dunia ini akan runtuh hingga akhirnya engkau muncul di hadapanku dan berkata “ apa kabar my dear?”.

Dear October,
Maaf bila bulan ini aku menuliskan kisah cinta yang tidak berujung, meski baru dua pekan aku bersamamu, namun aku malu padamu tentang hatiku yang telah pergi bersama hembusan angin malam, pergi menjauh dan terus menjauh hingga hilang ditelan gelapnya malam.

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Singgah Keren di Batu

Tempat tidur super nyaman Kota batu adalah salah satu kota yang menjadi favorit saya saat ini, selain karena saya memang stay disini sejak 1,5 tahun yang lalu, kota ini memang memiliki daya tarik luar biasa, apalagi kalo bukan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisata yang modern seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan masih banyak lagi. Jadi, Batu merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat berlibur bersama orang-orang yang dicintai.             Meski sudah stay di Batu selama kurang lebih 1,5 tahun, namun saya belum berhasil mengunjungi semua tempat wisata di Batu, biasalah saya ini pengangguran yang banyak acara, sibuk sama buku-buku di perpustakaan (ini pencitraan banget). Baiklah, saya tidak akan membicarakan tentang liburan saya yang tak kunjung usai, akan tetapi, saya akan memberi satu tempat rekomendasi yang bisa kamu jadikan tempat ...

Malaikat Kecil Itu Bernama Faris

saya dan Faris Ersan Arizona Kenal dengan anak kecil yang ada di foto di atas? Dia adalah Faris, saya yakin, bagi pembaca setia blog saya sudah tidak asing lagi dengan sosok Faris, ada banyak kisahnya yang saya tulis di blog ini. Foto ini adalah satu-satunya foto selfie bareng dia, namun memiliki kesan yang begitu dalam bagi saya. Foto ini diambil sehari sebelum Faris menjalani operasi yang keempat kalinya. Saya tidak bisa menemaninya seperti saat operasi pertama dan kedua. Maaf, ya, fotonya rada burem, maklum, saya belum bisa membeli windows phone ascend W1 dari Smartfren untuk bisa menghasilkan foto selfie yang lebih keren dari ini. Faris adalah satu dari sekian anak yang memiliki hubungan yang begitu erat dengan saya, dimulai dari perkenalan kami ketika saya menjadi wali kelasnya, sampai musibah itu terjadi, saat dimana Faris mengalami kecelakaan, kehilangan sosok Ayah dari hidupnya dan harus mengalami operasi yang berulang kali. Kebersamaan yang tidak pernah kami renc...

Dosen dengan Gelar S2 dan Tantangan Gaji: Antara Investasi Pendidikan dan Realitas Pasar Tenaga Kerja

Pendidikan tinggi adalah tonggak penting dalam pembangunan individu dan masyarakat. Bagi banyak orang, gelar S2 adalah pencapaian yang menandai komitmen mendalam terhadap bidang studi tertentu. Bagi sebagian besar dosen dengan gelar S2, perjalanan akademik ini bukan hanya tentang memperluas pengetahuan mereka sendiri, tetapi juga tentang mempersiapkan diri untuk berkontribusi dalam pengajaran, riset, dan pembangunan intelektual di masyarakat. Namun, ada satu aspek dari karier dosen dengan gelar S2 yang sering kali menjadi sorotan: gaji yang mungkin tidak selalu sejalan dengan tingkat pendidikan mereka. Memahami Konteks Pendidikan Tinggi Sebelum kita memasuki diskusi lebih lanjut, penting untuk memahami konteks pendidikan tinggi saat ini. Pendidikan tinggi di berbagai negara memiliki struktur, kebijakan, dan dinamika pasar tenaga kerja yang unik. Di satu sisi, pendidikan tinggi dianggap sebagai investasi jangka panjang yang dapat membawa keuntungan besar bagi individu dan masyarakat. Di...